Hai semua!!
Akhirnya up lagi hehe
Semoga kalian suka ya^^------------
Hidup ini gak kayak drama korea, yang pemeran utamanya selalu dapat masalah lalu seseorang yang menyukainya membantu memecahkan masalah itu bersama-sama.
- Indira Gialova Danendra -
-----
Reza terheran-heran melihat Indi yang tak henti-hentinya tersenyum. "Lo kenapa dek? Dari tadi abang liatin senyum terus." Ucap Reza. Indi lalu cengengesan tak jelas. "Apa gara-gara Dewa?" Tanya Reza. "Iya bang, gara-gara Dewa." Batin Indi, tapi...
"Nggak kok bang, Indi inget obrolan sama Silvi." Ucap Indi mengelak. Reza lalu menganggukan kepalanya namun tidak percaya begitu saja.
"Bang Eja jadi ke rumah papa?" Tanya Indi. Reza lalu menganggukan kepalanya. "Jadi."
"Jam berapa kesananya?" Tanya Indi. "Mungkin agak malam soalnya papa pulang malam." Ucap Reza. Ia lalu menatap Indi.
"Lo berani di rumah sendiri? Atau mau ikut gue aja?" Tanya Reza. Indi menggelengkan kepalanya.
"Indi di rumah aja. Kalo ikut Indi ikut, yang ada Indi gak dibolehin pulang." Ucap Indi. Reza mengangguk mengerti. Indi mungkin masih takut bila ke rumah papanya.
Mereka pun sampai di rumah. Indi langsung masuk dan mengganti pakaiannya. Ia melihat ada notif dari sahabatnya. Indi lalu menelpon Silvi.
"Halo Indi, lo udah di rumah?" Tanya Silvi di seberang sana
"Udah kok Silvi, Indi udah di rumah." Ucap Indi. "Yaudah kalo gitu." Indi teringat sesuatu.
"Silvi! Silvi tau gak? Tadi Dewa nemenin Indi nunggu bang Eja!" Ucap Indi bahagia membuat Silvi terkejut.
"Beneran?!"
"Iya Silvi, karena kemarin orang suruhan papa mau nyulik Indi terus Dewa bantuin Indi. Jadi Dewa nemenin Indi buat nunggu bang Eja biar kejadian kemarin gak terulang." Jelas Indi panjang lebar namun Silvi terdiam.
"Halo Silvi! Silvi masih disana kan?" Ucap Indi. "Ah iya, bagus dong kalo gitu! Tapi lo jangan terlalu terbang dulu, entar jatuhnya sakit!" Ucap Silvi
"Iya Silvi. Oh ya ternyata Dewa gak makan makanan Indi karena Dewa alergi seafood. Jadi, Indi gak kesel lagi sama Dewa! Yaudah Indi matiin teleponnya ya! Bye Silvi!" Ucap Indi lalu mematikan sambungan teleponnya. Indi kembali tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi. Ia tak percaya Dewa akan berbuat seperti itu kepadanya.
"Dewa bikin Indi tambah sayang!" Ucap Indi seperti orang gila.
---
Dewa memarkirkan motornya di garasi rumahnya. Ia melihat sebuah mobil terparkir disana dan ia langsung lari menuju rumahnya.
Ketika masuk, Dewa melihat bundanya sedang menyuapi seorang anak laki-laki berumur 3 tahun diatasnya membuat Dewa memutar bola matanya malas.
"Manja banget sih jadi anak!" Ucap Dewa melempar orang itu dengan tasnya.
"Abangnya pulang bukannya disambut malah dilemparin tas! Dasar adik durhaka lo!" Ucap orang itu. Dia adalah Rasya Putra Ardinatha, kakak Dewa. Rasya kuliah di Bandung sehingga ia jarang pulang ke Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIRA [COMPLETE]
Novela Juvenil(FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Fanart (pinterest) Sinopsis : Indira Gialova Danendra, mengalami sebuah kejadian di masa lalunya yang merenggut nyawa ibu kandungnya. Setelah kejadian itu, ia kehilangan setengah ingatannya dan mengalami phobia yang sangat...