Koma

196 23 6
                                    

Kenalan sama Beni dulu(。♡‿♡。)

Kalian baca part ini tanggal berapa??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian baca part ini tanggal berapa??

***

Indi membuka matanya ketika sinar matahari menembus ke kamarnya.

Ia melihat jam dan segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Setelah selesai bersiap-siap, ia menuruni tangga satu-persatu dan merasa aneh karena tidak ada anggota keluarganya satu pun.

"Padahal masih pagi, yang lain kemana?"

"Selamat Pagi Non,"

"Mama, Papa, sama Bang Eja kemana? Kok gak ada siapa-siapa?"

"I-itu kemarin malam, saat tuan lagi ngobrol bareng tuan Hery, mereka dapat telepon dari rumah sakit, katanya nak Dewa kecelakaan,"

Indi langsung merasakan dadanya sesak dan jantungnya berpacu kencang.

"K-kecelakaan?"

"I-iya Non,"

Indi langsung berlari dan menyuruh sopirnya untuk mengantarnya ke rumah sakit tempat Dewa di rawat.

Di dalam perjalanan, ia mencoba menghubungi Beni namun Beni tsk mengangkatnya.

Ia terus berdoa dalam perjalanan dan berharap Dewa tidak kenapa-kenapa.

Setelah sampai di rumah sakit, ia langsung mencari kamar Dewa. Indi melihat orang tuanya duduk di depan ruang rawat.

"Ma, Pa, D-dewa mana?"

Indi bingung karena Fitri menangis di pelukan Radit.

Indi pun melihat ke kamar tempat Dewa di rawat. Ia masuk dan mendapati Orang tua Dewa dan Rasya di sana.

Kondisi Dewa cukup parah dan ia tak sadarkan diri.

"D-dewa kenapa?"

"Dewa koma Ndi," ucap Rasya dengan tatapan kosongnya.

"K-koma?" Indi mendekat ke brankar Dewa. Ia memegang tangan Dewa dan mencoba membangunkan Dewa.

"Dewa, Indi di sini. Dewa bangun ya," ucapnya menggenggam tangan Dewa dan memohon kepada Dewa agar dia bangun.

"Dewa! Bangun! Maafin Indi..."

"Dewa..."

---

Beni baru saja sampai di depan rumah Indi. Ia mengecek ponselnya dan melihat bahwa Indi sempat meneleponnya tadi.

"Gue udah bilang kalo gak bakal jawab telpon lo," ucap Beni terkekeh.

Sebuah panggilan dari Silvi lalu terlihat di layar handphonenya. Beni pun langsung mengangkatnya.

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang