Phobia?

812 54 2
                                    

Welcome back! Akhirnya part ini bisa dipublish juga^^
Semoga kalian suka ya!!

---------

Selamat, lo berhasil buat gue penasaran.

- Dewa Putra Ardinatha -

-----

Beni kembali ke sekolahnya dengan langkah santainya. Ia harus meninggalkan Indi sendirian dan kembali ke sekolah untuk mengikuti ulangan. Suara siulan keluar dari mulutnya hingga ia sampai di depan kelasnya.

"Semoga ulangan lo lancar Beni!" ucap Beni menyemangati dirinya sendiri lalu masuk ke dalam kelasnya.

"Gimana Beni? Indi baik-baik aja?" tanya Pak Bejo ketika melihat Beni masuk ke dalam kelasnya.

"Indi udah di rumahnya pak, dia harus istirahat," ucap Beni

"Yasudah, sekarang kamu lanjutkan pekerjaan kamu!" ucap Pak Bejo. Beni pun kembali ke bangkunya dan mengerjakan ulangannya.

Ulangan berjalan dengan lancar. Siswa siswi kelas di kelas Indi memang terbilang cukup pintar, hanya saja kadang sikapnya yang membuat guru-guru yang mengajar sedikit bahkan sangat kesal.

-----

Keesokan harinya, Indi sudah sekolah seperti biasa. Ia berjalan santai menuju kelasnya sambil mendengarkan lagu di earphone nya.

"Pagi Indi!" Sapa Silvi menepuk pundak Indi dari belakang sehingga membuat Indi kaget.

"Pagi-pagi udah bikin orang kaget aja!" ucap Indi sembari mencopot earphonenya.

"Gimana perut lo? Masih sakit?"

Indi menggelengkan kepalanya lalu tersenyum.

"Indi udah baik-baik aja kok,"

"Syukurlah. Mulai sekarang kalo belum makan jangan makan pedes dulu!"

"Iya Silvi nya Indi....don't worry okay?"

"Gimana gak khawatir coba! Lo sampe harus istirahat di rumah terus gak ikut ulangan! Inget lo nyusul ulangan!" ucap Silvi mengingatkan Indi

"Iya iya nanti Indi mau nyari pak Bejo buat nyusul ulangan kemarin,"

Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju kelas.
Sesampainya di kelas, teman sekelas Indi menanyakan kabar Indi. Indi memang terkenal ramah sehingga banyak yang menyukainya.

"Udah baik-baik aja Ndi?" tanya Kayla, teman sekelas Indi

"Udah kok Kay, buktinya sekarang Indi bisa sekolah." ucap Indi sambil cengengesan. Kayla hanya mengangguk sambil tersenyum.

Indi kemudian menaruh tas nya kemudian mengambil sebuah kotak makan di tas nya.

"Buat siapa?" tanya Silvi melihat tangan Indi membawa kotak makan.

"Buat Beni, sebagai tanda ucapan terima kasih dari Indi," ucap Indi melihat bangku Beni yang masih kosong. "Tapi kayaknya Beni belum datang deh,"

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang