Halo semua!!
Semoga suka part ini yaaa
Selamat membaca<3----------------------
"Terkadang, ada hal yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata dan kita lebih memilih untuk diam. Namun, tanpa kita ketahui, dia tahu apa yang sedang kita pikirkan dan mencoba untuk memberikan dukungan kepada kita."
-----------
Setelah kejadian yang menimpa Indi, guru-guru pun menyarankan agar Indi beristirahat di tenda.
"Indi udah gak papa kok, Indi mau ikut kumpul disana aja," ucap Indi menatap Silvi dengan tatapan memohon.
"Gak! Lo disini aja. Nanti kalo ada apa-apa gimana?"
"T-tapi..."
"Bisa gak sih lo nurutin apa kata orang, sekali aja?" Dewa menatap Indi dingin membuat Indi menelan ludahnya.
"Biar Dewa yang jagain lo disini. Gue keluar dulu," ucap Silvi lalu ia keluar dari tenda Indi dan meninggalkan Indi dan Dewa disana.
"Emang boleh murid cowok di tenda cewek?" tanya Indi kepada Dewa.
"Kalo gak dibolehin gue gak disini," ucap Dewa lalu ia mengeluarkan handphonenya untuk bermain game.
"Orang cuma nanya juga," gerutu Indi pelan namun Dewa masih bisa mendengarnya. Dewa menggelengkan kepalanya tak menghiraukan Indi.
"Deby..."
Indi mengucap nama Deby membuat Dewa menatapnya.
"Deby? Kenapa?" tanya Dewa. Indi pun langsung kaget dan tersadar.
"Ah-itu Indi cuma mau nanya Deby dimana?" ucap Indi berusaha terlihat biasa saja.
Walaupun merasa ada yang aneh, Dewa tetap menjawab pertanyaan Indi. "Dia ikut kumpul di luar,"
"Ohhh..."
"Abang lo tadi nelpon," ucap Dewa membuat Indi mengernyit.
"Bang Eja?"
"Lo punya berapa abang emang kalo bukan dia?" Indi menelan kembali ludahnya mendengar perkataan Dewa.
"Dia khawatir sama lo. Katanya perasaannya ga enak," tambah Dewa.
"Bang Eja kayak punya ikatan batin aja sama Indi," gerutu Indi. "Terus terus gimana katanya?" tanya Indi
"Gue disuruh bawa lo pulang besok pagi. Dia udah ngirim sopir kesini," ucap Dewa berhasil membuat Indi kaget.
"Terus itu artinya Indi pulang duluan dari yang lain gitu?" tanya Indi. Dewa menganggukkan kepalanya.
"Gak mau! Indi mau pulang sama yang lain aja!" ucap Indi menolak mentah-mentah.
"Yaudah lo ngomong aja sama abang lo," ucap Dewa santai.
"Dewa! Dewa aja yang ngomong sama bang Eja! Kan bang Eja nelpon Dewa!" ucap Indi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIRA [COMPLETE]
Fiksi Remaja(FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Fanart (pinterest) Sinopsis : Indira Gialova Danendra, mengalami sebuah kejadian di masa lalunya yang merenggut nyawa ibu kandungnya. Setelah kejadian itu, ia kehilangan setengah ingatannya dan mengalami phobia yang sangat...