Hari ini adalah hari pernikahan Tania dan Rizki yang akan diadakan di salah satu hotel mewah di kawasan Jakarta. Akad akan dilaksanakan pada sore hari ini selepas ashar dan akan dilanjutkan resepsi pada malam hari pukul tujuh malam.
Kemarin malam saat mereka baru saja tiba dirumah sepulangnya Revan dan Syabila weekend dan dinner berdua, Bi Ratih memberikan sebuah undangan pernikahan Rizki dan Tania.
Awalnya Revan sudah berniat untuk tidak datang ke acara pernikahan tersebut dengan dalih ingin mengerjakan pekerjaan yang tertunda, mengingat pada acara lamaran Tania dan Rizki sempat terjadi perkelahian antara dirinya dan juga Rizki. Akan tetapi, Syabila berkeinginan untuk datang ke acara pernikahan Kakaknya itu.
Pasalnya kemarin Syabila menanyakan kepada Bi Ratih siapa yang datang mengantar undangan tersebut ke rumah yang ternyata diantar oleh Bu Risa, Tania, dan juga Rizki. Hal tersebutlah yang menambah keinginan Syabila untuk tetap datang ke pernikahan Kakaknya itu yang membuat Revan mau tidak mau untuk ikut datang ke pernikahan tersebut walaupun dengan setengah hati yang terpaksa. Revan tidak tega dan tidak akan membiarkan Syabila untuk datang sendiri pada acara pernikahan tersebut, apalagi disana pastinya ada Rizki orang yang menyukai istrinya itu.
Sesampainya mereka berdua disana dan Revan telah memakirkan mobil yang dikemudikannya, Revan dan Syabila segera berjalan bersisian menuju tempat berlangsungnya akad di ballroom hotel tersebut. Walaupun pada sore hari ini hanya berlangsungnya akad, tetapi banyak tamu yang hadir dari kedua belah pihak keluarga.
Syabila sempat menyapa keluarga besarnya baik dari keluarga almarhum papanya maupun bundanya. Hubungan Syabila dan keluarga papanya dan bundanya cukup baik, hanya hubungan Syabila dan juga Bu Risa yang kurang baik walaupun bundanya dan Bu Risa itu saudara sepupu. Syabila juga memperkanalkan Revan sebagai suaminya kepada sanak saudara yang tidak sempat hadir di acara pernikahannya dulu. Revan juga sempat mengenali beberapa saudara dari istrinya itu yang merupakan rekan bisnisnya.
Acara akad sedang berlangsung. Revan duduk di kursi yang berada di samping Syabila. Setelah kata sah terucap dari para saksi dan para tamu undangan dan doa-doa telah selesai dibacakan, Syabila bediri dari duduknya.
"Mau kemana?" tanya Revan yang menahan pelan pergelangan istrinya itu.
"Mau nemuin Ibu, Kak Tania, sama Kak Rizki.." jawab Syabila. "Mas mau disini, atau ikut kesana?" lanjut Syabila menanyakan.
"Ya ikutlah..." sewot Revan sambil bediri dari duduknya. "Ayo!"
"Sebentar dulu Mas.." tahan Syabila yang membuat Revan menoleh kearah dirinya tanpa melepaskan gengaman tangan mereka.
"Kenapa?"
"Mas janji dulu, jangan bikin keributan sama Kak Rizki..."
Revan menghela nafas, "Ya tergantung sih... Kalau dia yang duluan, aku gak jamin bisa kontrol emosi aku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
SpiritualSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...