Menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, akhirnya mereka tiba di Rumah Sakit. Petugas Rumah Sakit segera menghampiri mereka di depan pintu Rumah Sakit. Setelah tubuh Syabila dibaringkan di brankar, Perawat segera mendorong brankar menuju IGD (Instalasi Gawat Darurat)."Maaf, untuk keluarga pasien dilarang masuk. Harap tunggu di luar" ucap suster yang khendak menutup pintu ruang IGD.
"Baik Sus" jawab Bu Risa
Sambil menunggu Bila yang sedang ditangani dokter, akhirnya Bu Risa, Tania, dan Bi Inah pun duduk di kursi tunggu dekat IGD. Mungkin hanya Bi Inah yang sangat khawatir dengan kondisi Bila saat ini. Buktinya, Bi Inah masih menangis dan sesekali menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Sedangkan Bu Risa hanya duduk dengan tangan yang bersedekap di dadanya tanpa rasa khawatir sama sekali. Dan sementara Tania duduk sambil memainkan ponselnya.
Setelah menunggu beberapa waktu, Pintu IGD terbuka. Muncul seseorang yang memakai jas putih kebanggaannya. Menoleh kearah IGD, Bu Risa, Tania, dan Bi Inah segera menghampiri dokter tersebut
"Bagaimana keadaan anak saya Dok?" tanya Bu Risa
"Keadaan anak anda sekarang Alhamdulillah baik-baik saja" jawab Dokter yang Bername tage Rully
"Untung kalian segera membawa pasien ke Rumah Sakit segera" lanjutnya
"Bila sakit apa dok?" tanya Bi Inah yang masih khawatir dengan kondisi Bila
"Dia hanya demam saja. Dan di pengaruhi oleh asam lambungnya naik" jawab dokter
"Perlu dirawatkah Dok?" tanya Tania yang sedari tadi hanya diam saja
"Ya. Sebaiknya pasien dirawat dulu beberapa hari di sini. Karena suhu tubuh pasien sangat tinggi sekarang. Nanti kami akan melalukan pemantauan lagi" jawab dokter Rully
"Baiklah" ucap Bu Risa
"Sebentar lagi pasien segera di pindahkan ke ruang inap. Keluarga pasien harap segera mengurus administrasinya" kata dokter Rully. "Kalau begitu saya pamit dulu. Permisi"pamitnya
Setelah kepergian Dokter Rully, dari arah IGD muncul beberapa perawat yang mendorong brankar Bila menuju ruang rawat inapnya. Kondisi Bila saat ini masih dalam keadaan terbaring lemah. Mungkin efek dari obat yang diberikan dokter.
"Kamu segera ke ruang inapnya Bila" kata Bu Risa sambil menatap Bi Inah."Saya sama Tania akan ke bagian adminisrtasi dulu" lanjutnya
"Baik Nyonya" patuh Bi Inah dan segera menyusul menuju ruang inap.
Menyusuri koridor Rumah sakit yang akan menuju lantai 2,tiba-tiba Bi Inah tidak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf. Saya tidak se-" ucap Bi Inah terhenti saat melihat orang yang ditabraknya
"Bu Fitri" panggil Bi Inah memastikan
"Bi Inah" seru Bu Fitri sambil memeluk Bi Inah
"Bibi apa kabar?" tanyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
SpiritualSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...