KELUARGA ADITAMA

5.7K 307 1
                                    

Lain halnya di kediaman keluarga Aditama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lain halnya di kediaman keluarga Aditama. Keluarga yang selalu menebarkan kasih sayang dalam keluarganya. Faisal Aditama, yang merupakan kepala keluarga Aditama yang memiliki istri bernama Fitria Ningsih dan memiliki 2 anak yang bernama Febby Sari. Febby Sari merupakan anak pertama dalam keluarga Aditama dan sudah menikah. Sedangkan anak kedua bernama Muhammad Revan Putra Aditama. Berusia 25 tahun, belum menikah, dan seorang CEO di "Aditama Group".

"Pagi Pa... Pagi Ma..." sapa Revan

"Pagi juga Nak" jawab Pak Faisal

" Pagi sayang. Ayo sarapan" Jawab Mama Revan, Bu Fitri.

"Gimana proyek di Singapura? Ada Kendala?" tanya pak Faisal pada Revan

"Lancar dong pa."

"Baguslah"

"Kalau ada masalah di Kantor,jangan sungkan- sungkan minta bantuan ke Papa. Insyaallah Papa siap bantu" nasehat Pak Faisal

"Siap Pa..."

"Heiii.... Kalian ini, sarapan dulu... Jangan bahas kerjaan mulu dong" ujar Mama Revan

"Hehehe.... Wajar dong ma.... Sama anaknya juga" imbuh Papa Revan

"Iya tuh, Mama cemburuan sama anaknya sendiri" goda Revan

"Hhhhaa... Kamu gak tau aja Van, Mama kamu sekarang manjanya luarbiasa" ucap Papa Revan sambil menahan tawanya

"Kok Papa ketawain Mama sih. Gak lucu tau"

"Mama sih, cemburuan terus sama anaknya"

" Tau ahhhh.... Mama kesel sama papa..."

" Ya udah sih ma.... Ini juga kita sarapan kan..." lerai Revan

Mereka bertiga pun memulai sarapannya. Sambil memakan sarapannya, Revan serta Papa Mamanya sesekali mengobrol entah itu masalah pekerjaan atau yang lainnya.

"Oh ya Nak. Bawa dong pasangan kamu... Udah umur 25 juga. Cepetan nikah. Mama Papa gak sabar ni lihat kamu nikah, biar ada yang ngurusin kamu" Ujar Mama Revan

" Mama Papa gak pilih pilih kok, yang penting dia baik, dan kamu bahagia" tambahnya

"Apaan sih Ma... Baru 25 juga... Temen Revan juga ada yang belum nikah malahan"
"Padahal tuaan dia daripada Revan" Jawab Revan

"Yeeee.... Itu mah gak usah diikutin kali..." sanggah Mama Revan

"Udahlah Ma.... Jangan tuntut Revan buat dia nikah cepet. Lagian juga kalau Revan sudah ada pasangannya, nanti dikenalin juga sama kita" bela Papa Revan

"Papa kok gitu ?" tanya Mama Revan sambil cemberut

"Bener apa yang dibilang papa juga Ma..."

" Udahlah, Revan berangkat dulu ke Kantor. Assalamualaikum" Pamit Revan sambil mencium tangan orang tuanya

"Waalaikumsalam"

"Hati-hati Van. Bawa mobil jangan ngebut-ngebut" teriak mama Revan saat anaknya sudah bergegas pergi berangkat ke Kantor

***


Di perjalanan menuju kantor, sambil menyetir Revan tiba tiba teringat akan ucapan mamanya tadi pagi saat sarapan bersama. Revan tidak tahu kenapa dia bisa tiba-tiba teringat ucapan mamanya, padahal seharusnya ucapan mamanya itu hal yang biasa. Dia berusaha menepis segala pikiran yang berkaitan dengan kejadian tadi pagi, tetapi dia tidak bisa.

Ketika saat mobil yang dikemudikan Revan berhenti tepat di lampu merah, Revan masih berusaha untuk menepis ucapan mamanya yang masih terngiang di pikirannya.

"SIAL" ucap revan sambil mencengkram stir mobilnya

"Gue kenapa sih? Kok gue masih teringat ucapan mama tadi pagi. GILA!" batinnya

"Fokus Revan! Lo harus fokus!" lanjutnya

Revan pun kembali menjalankan mobilnya ketika lampu merah tadi berubah berwarna hijau. Berusaha untuk fokus, Revan akhirnya tiba di kantornya. Banyak karyawan yang menyapa dirinya saat berpapasan di lobi kantor termasuk karyawan perempuan yang menyukai ketampanannya, tetapi Revan hanya mengangukkan kepala saja tanpa berbicara satu katapun dan berlalu memasuki lift menuju ruangannya.

Setelah beberapa saat menunngu, pintu lift pun terbuka. Revan segera berjalan menuju ruangan. Membuka pintu, Revan dikejutkan dengan keberadaan sahabat sekaligus General Manager perusahaan ADITAMA GROUP.

"Ngapain lo di sini?" to the point revan

"Santai Bro... Gue disini cuma mau ngingetin lo kalau hari ini ada jadwal meeting jam makan siang dengan ANDERSON PROPERTY" jawab Ridho santai

"Berkas yang gue minta kemarin udah siap?" tanya Revan acuh sambil duduk di kursi kebesarannya. Melihat tingkah Revan, Ridho hanya menggelengkan kepalanya atas tingkah cuek dan acuh Bos yang merangkap jadi sahabatnya itu.

"Sudah dong, Ridho gitu loh" bangga Ridho. Sementara Revan hanya menatap tajam ke arah Rendi. Sadar akan situasi, Ridho pun segera undur diri untuk melanjutkan perkejaanya.

 Sadar akan situasi, Ridho pun segera undur diri untuk melanjutkan perkejaanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~
Hai Readers, apa kabar kalian semua? Semoga kalian baik- baik saja. Oh ya jangan lupa di Vote ya buat kalian semua yang telah baca cerita aku... Apa sih tanggapan kalian tentang cerita ini?Dan mohon bantuan kalian buat promosiin cerita ''Permainan Takdir". Terima Kasih

Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang