Semakin hari kondisi Bila sudah membaik. Setelah beberapa hari yang pulang dari Rumah Sakit dan belum juga diizinkan mengikuti kuliah, pada akhirnya hari ini Bila diperbolehkan kuliah. Saat ini dia sedang mengikuti pembelajaran di kelasnya. Dan setelah beberapa lama waktu berputar, jam kuliah pun selesai. Setelah dosen yang mengajar telah keluar dari kelasnya, Bila dan yang lainnya membereskan buku dan peralatan yang lainnya ke dalam tas.
"Bil..." panggil Intan yang duduknya di samping Bila
"Iya" sahut Bila
"Lagi sibuk gak?" tanya Intan yang sudah bediri dari kursinya
"Hmmm...Enggak juga... Kenapa?"
"Cafe yuk" ajak Intan
"Kapan?"
"Ya elah nih bocah... Ya sekarang lah, masak tahun depan!" kata Intan merajuk dan kesal akibat pertanyaan sang sahabat
Bila yang melihat sang sahabat kesal akibat ulah dirinya hanya terkekeh pelan."Aduhhh sahabat aku satu ini lagi ngambekkan..." goda Bila
"Ya udah yuk,katanya mau ke Cafe... Buruan nanti kesorean" ucap Bila sambil menarik tangan Intan pelan keluar dari kelasnya
Melalui koridor kampus, akhirnya mereka tiba di parkiran kampus. Bila dan Intan akan pergi ke Cafe mengunakan motor matic milik Intan. Di sepanjang perjalanan menuju Cafe, sesekali mereka bercanda. Intan yang sifatnya selalu humoris tau akan caranya untuk mengendalikan suasana.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima belas menit, akhirnya mereka tiba juga di Cafe langganan mereka. Masuk ke dalam D' Victoria Café, sebuah Cafe yang selalu ramai dikunjungi kalangan muda yang tidak hanya sebagai tempat tongkrongan saja, tetapi bisa juga sebagai tempat meeting, tempat belajar kelompok, dan lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
EspiritualSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...