Saat ini saat jam kantor, Ridho berada di ruangan kerja Revan. Mereka berdua sedang membahas proyek yang akan dikerjakan di Bali. Ketika sedang seriusnya membahas hal tersebut, pintu ruangan Revan diketuk oleh seseorang dari luar.
"Siang pak..."
"Siang Gis, kenapa?" tanya Revan pada Gista, sekretarisnya itu.
"Ada tamu yang ingin bertemu dengan bapak"
Revan mengeryitkan dahinya bingung lantas mengangguk. "Baik... Silahkan pinta beliau masuk ke ruangan saya..."
"Baik Pak..."
Setelah kepergian Gista, Ridho yang sedari tadi menyimak percakapan Gista dan Revan, menatap Revan dengan padangan bertanya.
"Siapa?" tanya Ridho, pasalnya setahu dirinya hari ini Revan tidak ada jadwal menemui klien.
Revan mengendikkan bahunya, "Gue juga enggak tahu siapa..."
Revan dan Ridho yang sedang fokus memainkan ponselnya masing-masing tidak menyadari bahwa pintu ruangannya telah dibuka dari luar. Dan nampaklah seseorang yang bediri tegap di depan pintu.
"Selamat pagi pak Revan Aditama..."
Suara bariton tersebut membuat Revan mengalihkan pandangan dari ponselnya dan menatap orang tersebut. Ridho yang duduknya membelakangi pintu dengan cepat memutar kursi yang didudukinya. Ridho membulatkan matanya terkejut, dan segera menoleh kearah Revan yang juga nampak terkejut dengan kehadiran orang tersebut.
"Jangan sampai disini ada perang ketiga.." gumam Ridho
"Ngapain lo datang kesini?" decak Revan
"Lo gak nyuruh gue duduk dulu adik ipar?"
"Eh bentar-bentar... Kalian jangan ribut disini ya... Kacau ni..." imbuh Ridho menengahi.
Rizki tertawa lalu duduk dikursi sebelah Ridho, "Santai bro... Gue disini datang secara baik-baik..."
"Ada perlu apa lo datangin gue?" tanya Revan pada Rizki
"Gue mau bahas masalah penting sama lo..."
"Masalah apa?"
"Masalah Tania dan juga Syabila.." ungkap Rizki
"Dari awal yang membuat masalah itu istri lo sendiri ki, bukan Syabila" sela Revan
"Iya gue tahu kalau istri gue salah, gue pun gak membela dia Van..."
"Terus lo maunya gimana?"
"Ya gue mau mereka baikan lah Van..." jeda Rizki. "Gini ya Van, mereka berdua itu kakak adik, ya walaupun mereka berdua saudara tiri... Cukup masalah-masalah kemarin aja yang membuat hubungan mereka jadi musuh. Kita sebagai suami, paling enggak membantu mereka untuk akur lagi. Termasuk lo, memperbaiki hubungan Bila sama Mami..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
SpiritualSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...