AWAL STATUS BARU

4K 218 1
                                    

Tepat pukul 04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 04.00 dini hari Syabila terbangun dari tidurnya. Hari ini dia melewatkan ibadah malamnya karena dia biasanya terbangun lebih awal pada pukul 03.00 pagi untuk melakukan shalat tahajud dan melatunkan ayat suci Al-Quran selepasnya sembari menunggu waktu subuh tiba.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Lakukanlah shalat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan dan mencegah dari perbuatan dosa." [HR. Tirmidzi, Hadist hasan]

Mungkin hari ini dia terlambat bangun efek akibat kelelahan pada acara pernikahan mereka kemarin. Disofa sana ada Revan yang masih terlelap dari tidurnya. Syabila bingung apakah dia harus membangunkan Revan dan mengingatkan Revan untuk shalat karena dia masih ingat sikap Revan pada dirinya semalam.

Tidak ingin memikirkan hal negatif tentang sikap suaminya, Syabila memutuskan untuk membangunkan Revan. Karena Syabila pikir bukankah hari ini adalah awal status baru yang dia sandang hari ini sebgai seorang istri dari seorang CEO muda Aditama Group yaitu Muhammad Revan Putra Aditama.

Seorang istri yang mampu menjalankan hak dan kewajiban istri menurut Islam dengan baik merupakan perempuan yang pantas menyandang status sebagai istri solehah dan bidadari surga bagi suaminya.

Perempuan yang telah menjadi seorang istri harus berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan semua tugas dan kewajiban mereka sebagai seorang istri dan suami harus memberikan hak seorang istri dengan baik. Sehingga keluarga yang dapat menjadi surga bukan hanya bagi pasangan namun juga menjadi surga bagi seorang istri yang selalu mendapatkan hak yang sesuai dengan kewajiban yang harus mereka jalani.

"Mas" panggil Syabila pelan. Suaminya itu belum membuka matanya hanya menggeliatkan tubuhnya mungkin tidak nyaman tidur di sofa.

"Mas" panggil Syabila sambil menepuk pelan lengan suaminya dan sudah mensejajarkan tubuhnya di hadapan suaminya dengan berjongkok didepan sofa.

"Hmmm" gumam Revan dengan suara serak khas bangun tidur tapi yang masih belum membuka matanya.

"Bangun ya Mas..." pinta Syabila lembut. "Shalat. Udah subuh... Bersih-bersih dulu sana sekalian wudhu" titahnya dengan lembut.

Revan yang mendengar suara lembut perempuan sontak membuka matanya dan mengerjapkan matanya beberapa kali akan cahaya lampu dalam kamar hotel ini. Awalnya dia terkejut dengan wajah datarnya akibat keberadaan seorang perempuan yang berada satu kamar bersamanya. Tapi akhirnya dia baru sadar bahwa kemarin dia sudah menjadi sah menjadi seorang suami.

"Kenapa?" tanya Revan dingin pada Syabila yang sudah bediri dari tidurnya dan disusul oleh Syabila bediri di hadapan suaminya.

"Waktunya subuh Mas"

Revan langsung bergegas menuju kamar mandi yang enggan menjawab ucapan Syabila. Syabila duduk di sofa tempat di mana suaminya tidur semalam sambil memandang pintu kamar mandi yang telah ditutup oleh Revan. Syabila menyadari bahwa Revan masih bersikap dingin pada dirinya.

Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang