RAGU

3K 199 0
                                    

Hari demi hari berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari berlalu. Sejak pertemuan tak terduganya dengan Syabila, Revan sudah menceritakan kepada kedua orang tuanya bahwa dia tidak sengaja bertemu dengan Syabila di Cafe setelah meeting bersama client.

Mama Revan juga sudah tahu apa rencana yang dilakukan oleh suaminya dan sang putra yang ikut andil dalam menyelesaikan masalah untuk membebaskan Syabila dari keluarga tirinya. Bu Fitri merasa sangat bahagia ketika tahu bahwa sang suami akan menikahkan sang putra dengan anak dari sahabatnya walaupun belum ada jawaban kepastian yang Revan berikan kepada orang tuanya.

Di kediaman utama keluarga Aditama, Revan baru saja bergabung untuk memulai makanan. Walaupun seorang CEO yang mempunyai aktivitas yang super sibuk untuk mengurus perusahaan, Revan selalu berusaha menyempatkan waktunya untuk makan malam bersama keluarganya. Karena waktu yang berharga bagi Revan adalah bisa berkumpul bersama keluarganya walaupun dengan hal-hal yang sederhana mumpung kedua orang tuanya masih ada.

"Ehemm" dehem Pak Faisal di sela makannya

"Gimana Keputusan kamu?" tanya Pak Faisal pada Revan.

Sang empu yang ditanya hanya menoleh sekilas pada papanya dan langsung melahap makanan makan malam. Bu Fitri yang melihat tingkah sang putra dengan sang suami hanya bisa menghela nafas pasrah akan keputusan apa yang bakal diambil putranya. Bu Fitri hanya bisa berharap Revan akan setuju untuk menikah dengan Syabila.

"Ya" ucap Revan singkat saat selesai menyendokkan suapan terakhir makanan ke dalam mulutnya. Pak Faisal dan Bu Fitri seketika menoleh dan menatap ke sang putra akan ucapan anaknya yang ambigu.

"Revan setuju"lanjut Revan

"Maksudnya? Kamu setuju dengan saran papa untuk menikah dengan Syabila?" tanya Pak Faisal memastikan

"Iya. Revan gak bisa nolak pernikahan ini" kata Revan

"Papa sama Mama ingin Revan menikah dengan Syabila kan? Dengan Revan menerima pernikahan ini,mungkin adalah salah satu cara Revan untuk membahagiakan papa sama mama" jelasnya

"Walaupun Revan gak akan bahagia di kehidupan pernikahan nantinya" batin Revan

"Kamu serius?" tanya mamanya dengan mata berbinar

Mengenggam tangan sang Mama, lalu menarik dan menghembuskan nafas yang terlihat pasrah, Revan tersenyum kearah sang mama untuk meyakinkan sang mama

"Revan serius Ma" ucap Revan

"Alhamdullillah. Bentar lagi mama bakalan punya menantu perempuan" kata Bu Fitri bahagia

"Baiklah. Papa akan segera menghubungi keluarga Syabila bahwa kita berniat untuk menjodohkan dan menikahkan Syabila dengan Revan" ucap Pak Faisal yang khendak bediri meninggalkan meja makan

"Semua sudah beres Pa... Papa gak perlu repot-repot untuk memberitahu pada Bu Risa. Dia sudah tahu semuanya" jelas Revan

"Bagaimana bisa?" tanya Pak Faisal bingung

"Revan sudah membeli semua saham dan aset Bramanto Group dan Nyonya Risa setuju akan hal itu" ucap Revan yang membuat kedua orang tuanya terkejut akan tindakan dirinya

"Benar apa yang dikatakan Toni bahwa Perusahaan milik almarhum sahabat papa mengalami permasalahan di perusahaan. Jadi, Revan meminta tolong ke Ridho untuk mengurus semua jual beli termasuk perjanjian jual beli semua saham dan aset di Bramanto Group" jelasnya

"Hubungannya dengan Syabila apa?" tanya mamanya bingung

"Setelah semua saham dan aset sudah diahlihkan ke perusahaan kita, Ridho memberitahu Bu Risa bahwa pemilik ADITAMA GROUP merupakan sahabat mendiang suaminya" ucap Revan pada orang tuanya

"Dan Ridho pun juga memberitahukan pada Nyonya Risa bahwa pemilik ADITAMA GROUP ingin menjodohkan sang putra dengan putri kandung dari almarhum pak Nugraha"

"Dan Risa setuju?" tanya Bu Fitri memotong penjelasan dari Revan

"Awalnya Bu Risa terkejut akan ucapan Ridho. Tapi setelah Ridho menjelaskan bahwa perjodohan ini merupakan keinginan mendiang suaminya dengan sang sahabat serta pertimbangan yang lain menyangkut kehidupan dan harta akhirnya dia setuju" jelas Revan

"Kehidupan dan harta?" tanya Pak Faisal

"Ya. Kehidupan dan harta. Dengan kehidupan Bu Risa yang sekarang sedang kacau,terutama masalah keuangan akibat permasalahan di perusahaan, Bu Risa tidak mau menanggung beban yang semakin berat kedepannya" jelas Revan

"Bu Risa tidak mau lagi menanggung biaya hidup Syabila kedepan apalagi ditambah biaya kuliah Syabila. Dia hanya memikirkan dirinya dan anak kandungnya yang bernama Tania" tambahnya

"Lalu kapan kamu akan melamar Syabila secara resmi?" tanya Bu Fitri

"Kalau bisa secepatnya" ucap Pak Faisal menambahkan

"Minggu depan" putus Revan


***

Sementara di kediaman keluarga Bramanto, nampak Bu Risa dan Tania sedang bercengkrama di ruang keluarga sambil menonton televisi. Suara pintu terbuka menghentikan aktivitas mereka berdua.

"Assalamualaikum"

"Baru pulang? Keluyuran malam-malam gini .Dari mana aja lo?" ucap Tania sinis

"Maaf kak. Pulang kuliah tadi aku langsung ikut rapat BEM di kampus, jadi tadi pulang agak kesorean" jelas Bila yang baru pulang dari kampusnya

"Tadi di jalan juga macet, jadi telat sampai rumah" lanjutnya

"Sudah-sudah udah malam gini masih aja pada ribut" omel Bu Risa

"Dan kamu Bila" tunjuk Bu Risa dari tempat duduknya. "Minggu depan kamu kosongin waktu kamu karena keluarga Aditama akan datang ke rumah untuk melamar kamu" ucap Bu Risa

"Secepat ini?" tanya Bila syok. Bagaimana tidak syok, mendengar ucapan Bu Risa membuat Bila terkejut bahwa keluarga Aditama akan datang melamar dirinya untuk menikah dengan salah satu anak lelaki di keluarga Aditama secepat ini. Jujur Bila belum siap akan hal itu.

Bu Risa hanya menganggukkan kepala akan pertanyaan dari Bila.

"Kenapa? Lo ragu?" tanya Tania menghampiri Bila. Bila menganggukan kepala sebagaijawaban

"Dasar bodoh!" ucap Tania. "Lo itu seharusnya ucapin terima kasih sama mami gue karena mami juga setuju akan menikahkan lo sama pewaris dari keluarga Aditama" lanjutnya

"Ya sudah saya gak mau tau,saya tidak butuh keraguan dari kamu. Yang saya tahu kamu tidak mempermalukan keluarga kita di depan keluarga Aditama" ucap Bu Risa menuju kamarnya disusul oleh Tania meninggalkan Bila di meja makan

 Yang saya tahu kamu tidak mempermalukan keluarga kita di depan keluarga Aditama" ucap Bu Risa menuju kamarnya disusul oleh Tania meninggalkan Bila di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

Hai Readers apa kabar kalian? Jangan lupa untuk vote and Comment... 🙏

Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang