Kini Revan sedang mengendarai mobilnya menuju ke suatu tempat. Revan tidak sendiri,melainkan ada Syabila yang sedang duduk sambil mengarahkan pandangannya kearah jendela mobil yang berada disampingnya. Rencananya setelah datang ke tempat yang mereka tuju saat ini, mereka berdua akan langsung berkunjung ke rumah orang tua Revan.
Selang beberapa menit setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam akhirnya mereka tiba disana. Revan mengedarkan pandangannya kearah tempat yang akan mereka datangi saat ini. Sebuah tempat yang bertuliskan pemakaman umum di pintu gerbangnya.
"Mas..."
Revan menoleh dan tersenyum tipis kearah Syabila. Kemudian Revan mengenggam tangan Syabila saat mereka berdua masuk ke pemakaman tersebut dan menyusuri jalan setapak menuju makam yang akan Syabila dan Revan ziarah.
Tulisan Nugraha Bramanto Bin Adiyaksa Bramanto dan Nurita binti Sucipto tertera di batu nisan yang Revan baca. Ini kali pertama kalinya Revan datang ke makam mertuanya.
"Assallamualaikum papa,bunda..." sapa Bila pada makam kedua orang tuanya yang saling bersebelahan. "Maaf Bila baru datang mengunjungi kalian lagi setelah sekian lama...Oh ya, Bila gak datang sendirian loh, Bila sama suami Bila"
Revan yang namanya disebut oleh istriya dan diperkenalkan kepada orang tua istrinya itu,ikut berjongkok di samping Syabila.
"Assalamualaikum papa, bunda... Perkenalkan saya Revan, anak dari sahabat kalian dan-" jeda Revan memperkenalkan dirinya. Revan menoleh kearah Syabila yang juga menatap dirinya. Lalu Revan merangkul tubuh istrinya itu. "Dan juga suami dari putri kalian..."
Perkataan Revan tadi membuat Syabila ikut tersenyum. Kemudian mereka berdua memanjatkan doa dan menaburkan bunga yang sempat mereka beli tadi.
Selesai berziarah ke makam orang tua Syabila, Revan melajukan mobilanya ke kediaman Aditama. Ternyata saat mereka tiba disana, Bu Fitri dan Pak Faisal sudah menunggu di depan teras rumah.
"Assalamualaikum..."sapa Syabila dan juga Revan yang bediri di sampingnya.
"Waalaikusalam..." jawab serentak orang tua Revan
"Apa kabar sayang?" tanya Bu Fitri ketika Syabila mencium tangannya.
"Baik ma... Mama sama papa gimana kabarnya? Maaf Bila sama mas revan baru main kesini.." ucap Syabila tak enak hati ketika dirinya mencium tangan papa mertuanya.
"Kami baik nak..." jawab Pak Faisal dengan senyuman tulusnya menatap menantunya.
"Tau tu revan, mentang-mentang udah punya isri jadi enggak mau kesini lagi pa..." sahut Bu Fitri yang pura-pura merajuk.
"Bukan gitu ma... Revan kan sibuk, syabila juga kan lagi fokus magang ma..." elak Revan sambil mencium tangan mamanya.
"Banyak alasan aja kamu van... Jangan sibuk kerja terus lah van, luangin waktu kamu juga buat istri dan keluarga kamu...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
SpiritualSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...