Jam kerja kantor telah selesai. Saat ini Syabila, Intan, dan Fahmi dan staf lainnya segera melangkahkan kaki untuk pulang ke rumah masing-masing. Ada juga beberapa staf yang berbeda divisi dengan Syabila belum pulang dikarenakan lembur untuk menyelesaikan pekerjaan mereka yang belum selesai terutama dikejar deadline.
"Kalian pulang berdua?" tanya Fahmi saat mereka bertiga berada di dalam lift menuju lantai satu yaitu lobby kantor.
"Iya, gue sama Bila bang" sahut Intan
Saat suara lift berdenting dan pintu lift terbuka, Fahmi, Syabila, serta Intan segera berjalan untuk keluar dari gedung kantor Aditama Group tanpa menyadari bahwa dua orang telah menunggu Syabila sejak tadi.
"Syabila..." teriak Ridho yang membuat Syabila, Fahmi, serta Intan menghentikan langkahnya dan menatap Ridho yang bediri di dekat sofa samping meja resepsionis. Dapat Syabila lihat Revan yang sedang duduk santai di sofa tersebut dengan kaki kanannya bertumpu di kaki kiri sambil memainkan ponselnya.
Syabila segera menghampiri Ridho diikuti oleh Intan dan juga Fahmi. "Kenapa Kak?" tanya Syabila pada Ridho sesekali matanya melirik Revan yang nampak acuh dengan keberadaan mereka.
"Dicariin Pak Bos tuh" tunjuk Ridho dengan dagunya yang mengarah pada Revan. Kemuadian Ridho menatap seorang lelaki dari atas kepala sampai ujung kaki yang berada di belakang Syabila, "Anda staf baru di divisi keuangan?" tanya Ridho
Fahmi yang ditanya itupun segera menghampiri Ridho,"Iya pak... Perkenalkan saya Fahmi,staf baru di divisi keuangan" jawab Fahmi ramah.
Ridho mengangguk, "Ridho, general manager disini. Oh ya, kenalin dia Pak Revan Aditama, CEO Aditama Group" lanjut Ridho memperkenalkan Revan pada Fahmi. Fahmi mengangguk.
"Revan..." panggil Ridho yang memanggil Revan yang pura-pura sibuk memainkan ponselnya.
Revan yang dipanggil Ridho pun bediri dari duduknya dan memasukan ponselnya di saku jas yang dia pakai dan langsung menatap tajam lelaki yang bediri di samping istrinya itu. Fahmi yang ditatap seperti itu oleh Revan tampak biasa saja.
"Sore Pak" sapa Fahmi ramah.
"Sore..." sahut Revan singkat bersedekap dada. Kemudian dirinya menatap Fahmi dan Intan secara bergantian, "Yang dipanggil Ridho siapa?" tanya Revan. "Bukankah hanya Syabila. Lalu kenapa kalian berdua ada disini dan mengikuti Syabila?" lanjut Revan menanyakan.
"Ma-maaf Pak" jawab Intan gugup pada suami sahabatnya itu sekaligus Bos tempat mereka mengikuti magang. "Kalau begitu saya dan Fahmi pamit pulang Pak" ujar Intan dan berlalu dari hadapan Revan, Syabila, dan Ridho sambil menggandeng tangan Fahmi.
"Gila lo Van... Santai Bro... Si Intan sampai ketakutan gitu lihat lo" ucap Ridho menahan tawanya.
Revan memutar bola matanya malas, "Berisik lo" desis Revan. Kemudian Revan menghampiri Syabila yang masih diam bediri di tempat tadi, "Ayo pulang!" ajak Revan sambil mengenggam tangan Syabila dan berlalu meninggalkan Ridho sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
SpiritualSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...