SALAH PAHAM

3.9K 206 2
                                    

Hari sudah malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah malam. Saat ini Revan berada di balkon kamarnya. Dia masih memikirkan kejadian saat di cafe tadi. Dalam benaknya dia menanyakan apa Syabila juga mempunyai perasaan terhadap pacar Tania itu. Sampai saat ini Revan belum tahu siapakah lelaki yang menempati hati Syabila.

"Apa mungkin Tania yang menjadi penghalang diantara Syabila dan Rizki kalau mereka berdua saling mencintai" ucap Revan dalam hatinya.

Ketukan pintu membuyarkan lamunan Revan mengenai hubungan ketiganya. Membuka pintu kamarnya, Revan mendapati Syabila yang bediri di depan kamarnya.

"Ada apa?" tanya Revan singkat

"Makan malam udah siap Mas" jawab Syabila. Menutup pintu kamarnya, Revan segera berjalan menuju ruang makan dan diikuti oleh Syabila di belakangnya.

Tak ada pembicaraan apapun di meja makan. Seperti biasanya hanya suara denting sendok dan garpu yang beradu dengan piring itulah yang mrnghiasi suasana makan malam kali ini. Sesekali Syabila melirik kearah suaminya yang sedang melahap makanannya.

Sebenarnya Syabila tidak ingin berada dalam suasana canggung antara dirinya dan Revan. Dia ingin seperti istri lainnya yang selalu menyajikan makanan pada suami mereka. Tapi melihat kejadian yang kemarin dan beberapa hari yang lalu sejak pernikahannya terjadi, Syabila sadari bahwa Revan menghindar darinya. Terbukti saat Syabila tadi menawarkan menyajikan makanan untuk Revan, dengan tegas suaminya itu menolak.

Saat makan malam telah selesai, Syabila segera membereskan piring-piring kotor dan yang lainnya kearah wastafel dapur. Bila tidak sendiri, dia dibantu juga oleh Bi Ratih. Hanya mereka berdua yang ada di dapur sementara Revan setelah makan malam selesai segera berlalu entah kemana.

"Ada hubungan apa diantara kamu sama pacarnya Tania?"

Suara bariton milik seseorang itu menghentikan gerakan tangan Syabila yang sedang mencuci piring-piring makan malam tadi. Syabila kenal suara bariton itu adalah milik suaminya. Melirik kearah suaminya yang sedang menyandarkan punggungnya di dekat arah wastafel juga, lalu matanya berkeliling kearah dapur. Syabila baru menyadari bahwa Bi Ratih tidak berada di dapur lagi.

"Bibi sudah saya suruh untuk istirahat" ucap Revan seakan tahu isi pikiran istrinya itu. "Jadi?" tanya Revan saat Syabila belum menjawab pertanyaannya tadi.

"Apa?" tanya Syabila balik sambil melanjutkan kegitan mencuci piring.

"Saya tidak suka mengulang pertanyaan yang saya ajukan Syabila"

Menghentikan keran air di wastafel lalu mengelap tangannya yang basah saat selesai mencuci piring, Syabila menjawab pertanyaan suaminya itu. "Bila gak ada hubungan apa-apa sama Kak Rizki" jawab Bila tenang menghadap arah samping suaminya.

"Saya tahu hubungan kamu sama Tania itu kurang baik Syabila..." ujar Revan. "Salah satu alasan penyebabnya itu yaitu Rizki kan? Saya tidak sebodoh itu untuk tidak tahu tentang kalian berdua"

Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang