BEBAN DAN KEPUTUSAN

3.7K 227 0
                                    

Di bangunan yang bediri kokoh ini, tepatnya kantor ADITAMA GROUP ada seseorang yang tengah melamunkan sesuatu di ruangan kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bangunan yang bediri kokoh ini, tepatnya kantor ADITAMA GROUP ada seseorang yang tengah melamunkan sesuatu di ruangan kerjanya... Bediri tegap menghadap jendela kaca yang menampilkan hiruk pikuk nya jalanan Ibu Kota dengan tangannya dimasukkan kedalam saku celana, sesorang Revan Putra Aditama merasakan beban yang ditanggungnya semakin berat. Ya, semenjak beberapa hari lalu tepatnya setelah selesai makan malam dan menemui sang papa, Revan dihadapkan dengan tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan masalah anak dari sahabat kedua orang tuanya.

*FLASHBACK ON

Sekarang Revan sudah berada di depan pintu ruang kerja papanya. Setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh sang papa, Revan pun duduk di sofa yang ada di ruang kerja papanya.

"Ada urusan apa Papa mau bicara sama Revan di sini?" tanya Revan to the point. Sementara yang ditanya hanya tersenyum memandangi wajah anaknya.

"Kamu tau tentang perusahaan Bramanto Group?" tanya Pak Faisal pada anaknya itu

"Sekilas" jawab Revan singkat

"Ehemm... Papa ingin kamu membeli semua saham dan aset di Bramanto Group" ucapan Papanya itu sontak membuat Revan membolakan mata saking terkejutnya.

"Bagaimana bisa? Itu gak mudah Pa..." jelas Revan

"Papa tahu van... Ini gak semudah dengan membolak balikkan telapak tangan" ucap Pak Faisal.

"Makanya itu, Papa mohon sama kamu, tolong usahakan itu" tambahnya

"Papa melakukan ini semua untuk apa sih Pa?" tanya Revan frustasi

"Perusahaan itu udah collapse Pa... Gak ada untungnya juga buat kita" lanjutnya

"Itu perusahaan almarhum sahabat papa Van. Kamu ingat tadi permintaan mama kamu saat makan malam tadi. Mama kamu ingin membeskan anak sahabat kami dari ibu dan kakak tirinya yang kejam" jelas Pak Faisal pada anaknya itu

"Tidak hanya itu, Papa ingin kamu menikah dengan putri dari sahabat papa Van, Syabila" lanjutnya.

Ucapan terakhir papanya itu membuat Revan menoleh ke arah papanya dengan tatapan tajam. Revan pikir dia bisa saja membeli semua saham dan aset Bramanto Group, tapi tidak dengan menikahi anak dari sahabat kedua orang tuanya.

"Oke Revan akan turuti apa maunya papa, tapi tidak menikahi gadis itu" ucap Revan menghampiri papanya dan duduk di kursi berhadapan dengan papanya yang sedang di meja kerja

"Revan akan berusaha untuk mengambil ahlikan perusahaan Bramanto Group" lanjutnya

"Membeli semua saham dan aset di Bramanto Group hanya akan membuat perusahaan itu tidak jatuh ke tangan orang lain" terang Papanya bersedekap dada sambil menatap anaknya

Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang