Suasana malam ini di rumah kediaman keluarga Bramanto sangat sepi. Di rumah hanya ada Syabila, Tania, Bi Inah, serta Pak Sapto yang ada di pos satpam. Sedangkan Bu Risa tidak ada di rumah, karena dia pergi ke Bandung bersama teman arisannya.Syabila sedang berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Tapi, matanya tidak sengaja melihat Tania yang sedang berada di Ruang keluarga menatap kearah Televisi yang menyala dengan pandangan kosong.
Syabila pun segera menghampiri Tania dan berniat untuk meminta maaf atas permasalahan tadi sore yang melibatkan dirnya. Bila pun duduk di sofa yang sama di samping Tania.
"Kak" panggil Bila pelan. Tania diam tidak mengubris panggilan dari Bila.
Karena tidak ada respon dari Tania sama sekali, Syabila memberanikan diri untuk menggenggam tangan Tania namun ditepis kasar oleh Tania sendiri.
"Ngapain lo disini?" tanya Tania sinis sambil bediri dan hendak pergi meninggalkan Syabila.
Baru saja Tania berjalan satu langkah menjauh dari Syabila, tangan Tania kembali ditahan oleh Syabila, "Bila mau minta maaf sama kakak" ucap Bila tulus. Lagi-lagi Tania menghentakkan tangannya supaya Syabila melepas memegang tangannya.
"Aku mau jelasin kesalahpahaman ini" jelas Bila
Tania tersenyum sinis kearah Bila, lalu berkata "Gue gak butuh penjelasan dari lo"
"Tapi kakak harus dengerin dulu penjelasan dari aku" cegah Bila saat Tania mulai melangkah pergi dari hadapannya.
Tania pun berhenti melangkah dan memutar tubuhnya menghadap Bila "LO JANGAN BASA-BASI DEH SAMA GUE. LO MAU APA HAH?" tanyanya emosi sambil mengacungkan tangan kearah Bila
"Semua salah paham kak... Aku sama Kak Rizki gak ada hubungan apa-apa" jelas Bila langsung tanpa menjawab pertanyaan dari Tania
"OKE... LO BILANG SALAH PAHAM. SALAH PAHAM GIMANA? DUA KALI GUE LIHAT LO SAMA RIZKI BERDUA. LO PUNYA NIATAN BUAT REBUT RIZKI DARI GUE YA?" tanya Tania emosi sambil mendorong tubuh Bila hingga jatuh ke lantai
"Gak gitu kak"
"INGAT SYABILA ANDRIANI KHANZA!" ucap Tania sambil berjongkok di hadapan Bila, "LO ITU BENTAR LAGI NIKAH, JADI BUANG NIAT LO BUAT REBUT RIZKI DARI GUE, GUE GAK BAKAL NGEBIARIN ITU SEMUA TERJADI!" peringat Tania dan segera berlalu dari hadapan Bila.
Setelah Tania pergi dari hadapan Bila, Bila masih saja menangis. Dia bingung harus melakukan apa supaya Tania percaya bahwa dirinya dengan Rizki tidak memiliki hubugan apa-apa. Semua ini hanyalah salah paham.
***
Keesokkan harinya, terlihat seseorang wanita memasuki kantor ADITAMA GROP. Di lobby kantor, dia segera menghampiri resepsionis kantor tersebut.
"Selamat Siang Bu. Ada yang bisa saya bantu?" sapa resepsionis itu dengan ramah
"Pak Revannya ada?" tanya wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
ДуховныеSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...