Tidak terasa besok lusa adalah acara lamaran Bila dan Revan. Sampai saat ini Bila belum juga belum mengetahui siapa yang akan menjadi suaminya itu. Bahkan Bila juga tidak tahu siapa nama calon suaminya.
Memasuki kamarnya setelah menyelasaikan makan malam, Bila langsung menuju kamar mandi membersihkan dirinya untuk tidur mengistirahatkan dirinya.
Pukul 03.00 Bila bangun dari tidurnya. Sudah menjadi kebiasaan Bila untuk bangun dini hari supaya bisa melakukan Shalat Tahajud.
Bangun dari tempat tidurnya, Bila langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan tidak lupa untuk berwudhu. Setelah melakukan itu, Bila langsung mengambil mukenah dan menggelarkan sajadah untuk segera melaksanakan shalat tahajud.
Rakaat demi rakaat telah dia lakukan. Di akhir shalatnya dia menadahkan kedua tangannya berdoa ke sang maha pencipta.
"Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, bagi-Mu segala puji pemilik langit dan bumi serta seisinya. Maha pemberi nikmat atas karunia-Mu.
Ya Allah ampunilah dosa Hamba baik di sengaja maupun tidak desengaja. Panjangkanlah umur dan sehatkanlah hamba dan keluarga serta orang-orang terdekat hamba.
Ya Allah mengenai perjodohan yang akan hamba lakukan, Hamba tahu perjodohan ini merupakan keinginan dari almarhum kedua orang tua hamba. Semoga keputusan yang hamba ambil merupakan jalan dan pilihan yang terbaik bagi hamba dan dia. Semoga keputusan yang bakal hamba ambil nantinya juga terbaik bagi dua keluarga. Amin..." doa Bila sambil meneteskan air mata
Selain shalat Tahajud, Bila pun tidak lupa untuk shalat istikharah atas keraguannya beberapa hari lalu untuk menerima atau menolak perjodohan ini.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30. Hari ini merupakan hari dimana Revan akan melamar putri dari sahabat kedua orang tuanya yaitu Syabila. Orang tua Revan sangat bahagia terutama sang mama akan keputusan yang diambil oleh anaknya untuk setuju menikah dengan Syabila. Ya, meskipun Revan tidak mempunyai rasa cinta terhadap Bila dan masih memiliki rasa kepada orang yang ada di masa lalunya, dia harus setuju akan pilihan ini demi kebahagiaan orang tuanya.
Keluarga Aditama sedang bersiap siap untuk segera berangkat menuju ke kediaman Bramanto. Nampak Febby dan sang suami serta anaknya yang turut hadir juga.
"Sudah siap?" tanya Pak Faisal saat melihat sang putra yang menuruni anak tangga. Revan hanya mengangguk.
"Jangan grogi Van ketemu sama calon istri" goda Toni. Melihat sang suami menggoda adiknya itu, Febby mencubit pelan perut sang suami supaya berhenti menggoda Revan.
"Aduuuhhh.... Sakit sayang" ringis Toni
"Makanya diam. Kasihan Revan, tambah grogi kan" ucap Febby sewot. Melihat prilaku sang kakak dengan suaminya itu membuat Revan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
SpiritualSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...