Jam menunjukkan pukul 04.30 pagi. Seorang gadis muslimah sudah bangun dari tidurnya. Bangun dari tidurnya, dia membersihkan tubuhnya. Setelah itu, dia tidak lupa menjalankan kewajiban-nya sebagai seorang muslim. Siapakah gadis tersebut? Ya dia adalah Syabila Andriani Khanza, seorang gadis berumur 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas Negeri di Jakarta mengambil jurusan Akuntansi. Setelah menunaikan shalat dan membereskan peralatan sholat yang dia gunakan tadi, dia bergegas keluar dari kamarnya dan menuju dapur untuk membuat sarapan yang akan dia makan bersama Ibu dan Saudari tirinya.
"Pagi Bi..." Sapa Bila ke salah satu Pembantu Rumah Tangga yaitu Bi Inah
"Pagi juga Non Bila" Jawab Bi Inah
"Ada yang perlu dibantu gak Bi?" Tanya Bila
"Gak usah Non, biar Bibi saja yang siapin sarapannya. Lagian bentar lagi juga selesai. Tinggal buat teh buat Nyonya Risa sama susu buat Non Tania sama Non Bila"
"Yaudah Bi, biar Bila aja yang buat teh sama susunya. Bibi lanjut masak aja" Jawab Bila
" Tapi Non, biar -"
"Gak apa- apa Bi. Bila aja yang buatnya" Putus Bila
"Ya sudah Non"
Pukul 06.00 pagi, Keluarga Syabila sudah berkumpul di meja makan untuk memulai sarapannya.
"Pagi Bu... Ini tehnya" sapa Bila sambil meletakkan teh di hadapan Ibu Risa
"Hhhhmmm"
Sedangkan Bi Inah menghidangkan sarapan yang tadi dia buat di meja makan.
BYUUUUUURRRRR
"Apa-apaan ini.... Siapa yang buat Tehnya?" tanya Bu Risa dengan nada marah
"Sa-Saya Bu. Emang ke-napa? " Jawab Bila dengan gugup
"Heh... Kamu masih tanya kenapa? Ini Teh yang kamu buat itu pahit, gak ada rasanya!" ucap bu Risa sambil menunjuk teh yang tadi Bila buat.
"Kamu ini gimana? Bisa buat teh nya gak?" tambahnya"Astaga.... Kenapa sih Mi? Pagi- pagi udah pada ribut" tanya Tania yang baru akan bergabung untuk sarapan sambil menuruni anak tangga
"Ini kenapa lagi,kok berantakan kayak gini?" lanjut Tania
" Ini loh sayang, si Bila buatin tehnya gak bener. Ini tehnya gak ada rasanya."
"Eh,Lo bisa kerja yang becus gak? Buat Teh aja gak bisa"Emosi Tania sambil menarik Jilbab belakang yang Bila pakai
"Saaa-sakittt kak. Lepasin ...."
"Sudah Non Tania... Mungkin Non Bila lupa nambahin gulanya. Biar Bibi buatin lagi" Jawab Bi Inah sambil berusaha membantu meleraikan kedua anak majikannya
"Diam kamu. Jangan ikut campur" sahut Bu Risa sambil mendorong Bi Inah
"Tapi Nyonya, Non Bila kesakitan" ujar Bi Inah sambil menangis
"Sudah Tania, lepasin saja. Jadi anak gak ada gunanya dia. Mending kamu berangkat ke butik. Mami juga mau ke Kantor"
"Tapi Mi-"
" Tania sudah. Lepasin anak yang gak tau diuntung itu. Kamu langsung ke Butik, nanti telat"
Dengan terpaksa Tania melepas tarikan Jilab Bila, dan langsung pergi ke Butik
"Dan kamu..." Tunjuk Bu Risa ke Bila
"Sebelum kuliah, beresin kekacauan ini"
"Ba-baik Bu" Jawab Bila
Setelah kepergian Bu Risa, Bi Inah menghampiri dan menenangkan Bila
"Non Bila, gak kenapa napa kan?" Tanya Bi Inah
"Bila gak apa-apa kok Bi"
"Ya sudah, sekarang Non siap siap ke kampus gih.Nanti telat." Suruh Bi Inah
" Tapi Bi, aku belum beresin itu semua"
"Biar Bibi saja. Non siap siap kuliah."
" Makasih Bi"
" Sama-sama"
Akhirnya Bila menuju ke kamar mengambil buku dan tasnya. Dia tidak lupa memesan taksi Online untuk pergi ke kampusnya. Setelah sampai di depan gerbang, Bila pun pamit pada Bi Inah.
"Bila berangkat kuliah dulu Bi" pamit Bila
" Hati-hati ya Non"
"Iya Bi. Assalamualaikum"
" Waalaikumsalam" jawab Bi Inah
"Kasihan Non Bila. Pasti dia sedih" batin Bi Inah
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
SpiritualitéSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...