Saat ini Syabila berada di dalam sebuah kamar luas yang tertata rapi oleh sang pemilik kamar. Kamar itu adalah kamar Revan di rumah orang tua suaminya. Bisa dilihat bahwa seorang Revan Aditama adalah seseorang yang prefeksionis dan juga mengutamakan kebersihan dan kerapian yang ada disekitarnya.
Hari sudah gelap tandanya siang berganti malam. Syabila tadi sore baru saja selesai membantu mama mertuanya memasak untuk makan malam hari ini yang juga dibantu oleh Bi Ami yang merupakan asisten rumah tangga di rumah Keluarga Aditama ini. Syabila juga baru selesai melaksanakan shalat isya nya.
Dan sampai sekarang Revan belum pulang sama sekali usai suaminya itu mengantarkan dirinya ke rumah ini. Syabila juga tidak tahu entah kemana suaminya itu pergi. Setahu Syabila suaminya itu masih cuti dan belum masuk kerja.
Yang Syabila yakini sekarang bahwa suaminya itu sedang menahan amarah dan terlihat emosi dari raut wajah Revan yang Syabila lihat tadi. Syabila tidak tahu apa penyebab kemarahan suaminya itu yang terjadi saat mereka masih berada di rumah keluarganya dan saat itu Syabila melihat dari jauh bahwa suaminya sedang berbicara pada kakaknya.
Apa yang mereka bicarakan itu melibatkan dirinya? Entahlah Syabila tidak tahu.Tapi pada saat berada di mobil menuju ke rumah mertuanya itu Syabila sempat menanyakan pada Revan,tapi tidak digubris sama sekali oleh suaminya itu.
*FLASHBACK ON
Sepulang dari rumah Keluarga Bramanto, hanya keterdiaman yang terjadi diatara keduanya baik Revan maupun Syabila di sepanjang perjalanan. Terutama Revan yang terlihat sedang mengendalikan kemarahannya. Syabila yang penasaran dengan sikap suaminya itu akhirnya menanyakan langsung tentang hal itu.
"Kamu kenapa Mas?" tanya Syabila lembut pada suaminya itu.
Revan pun yang ditanya oleh istrinya itu menoleh kearah Syabila sebentar yang sedang menatap lekat dirinya dan mengahlikan fokus menyetirnya lagi tanpa menjawab pertanyaan dari istrinya itu.
Karena tidak ada jawaban sama sekali dari suaminya, Syabila pun mengahlikan pandangan ke jendela mobil di sampingnya.
"Kalau yang mas bicarakan sama Kak Tania tadi ada kaitannya sama Bila, seharusnya Mas beritahu Bila juga" saran Syabila tanpa menoleh kearah sang suami yang sama sekali tidak digubris oleh Revan.
Saat sampai di rumah Keluarga Aditama, Revan segera turun dari mobil setelah meminta tolong pada supir mamanya yang kebetulan berada didepan halaman rumah untuk membawa koper-koper di dalam mobil ke kamarnya. Syabila yang melihat suaminya telah berjalan memasuki rumah segera menyusul Revan.
Setibanya di dalam rumah, Syabila disambut oleh mama mertuanya serta wanita paruh baya yang Syabila yakini asisten rumah tangga di rumah mertuanya ini tersenyum kearahnya.
"Kenalin Bi, ini istrinya Revan namanya Syabila" ucap Bu Fitri . "Dan Bila kenalkan ini Bi Ami yang sering bantu-bantu di rumah ini" tambah Bu Fitri memperkenalkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
SpiritualSetelah sang bunda meninggal dunia dan ayah menikahi sepupu mendiang ibunya, kehidupan Syabila Andriani Khanza berubah total. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari istri baru papanya, syabila diprilakukan tidak baik dibelakang papanya. Bahkan, bert...