11.Shin Hanuel (²)

557 118 0
                                    

Hanuel tadinya berniat meminta bantuan Sunghoon tapi pria itu ternyata tak ada di kelas.Pantas saja kelasnya kosong,ternyata sedang ada jam olahraga.Ia mencoba memanggil pria tersebut melalui kekuatan telepati tapi sepertinya Sunghoon sedang mengunci pikiran hingga ia tak bisa masuk.

"Akh..."

Satu tangan Hanuel mencoba meraba tembok berusaha untuk tetap menahan berat tubuhnya sedangkan satu lagi memegangi pelipisnya.

Cahaya matahari yang menembus jendela koridor membuat tubuhnya terasa semakin lemas.

Sinar matahari memang tak berefek pada vampir murni tapi jika mereka sedang kelaparan dan terkena sinar nya tetap saja mereka akan merasa lemas yang teramat sangat.

"Hanuel!"

Tanpa peduli dengan reaksi gadis itu Jay langsung memapah tubuh Hanuel agar tak jatuh.Ia menatap gadis itu khawatir.Sudah dua kali ia mendapati Hanuel lemas tapi sepertinya kali ini cukup parah.Lantaran ia bisa merasakan tubuh gadis itu bergetar dengan suhu tubuh yang sangat dingin.Bahkan keringat mulai membanjiri kening gadis tersebut.

"Han ke UKS ya?"

"Tidak usah!"

Hanuel berusaha memberontak namun karena tenaganya yang memang sedang berkurang jadi gerakannya tak berpengaruh sama sekali bagi Jay.

"Kau ini masih saja keras kepala padahal sedang sakit!"

"Lepas! Aku harus ke suatu tempat"

Bukannya menurut,Jay malah semakin mengeratkan dekapannya di bahu Hanuel.

"Tidak kau harus ke UKS!"

"Tidak!"

"ASTAGA gadis ini benar-benar!"

Jay mengacak rambut nya frustasi.Dia bingung dengan jalan pikiran Hanuel.Bukannya senang di tolong dia malah menolak secara mentah-mentah pertolongan nya.

"Tidak kau harus ke UKS!"

"Yak yak yak apa yang kau lakukan? HEI...TURUNKAN AKU!"

Alangkah terkejutnya Hanuel ketika Jay mengangkat tubuhnya begitu saja tanpa persetujuan.Pria itu menggendong nya ala bridal style hingga berhasil membuat Hanuel menahan napas.Sepertinya sebentar lagi Hanuel benar-benar akan pingsan akibat ulah Jay?

"Turunkan aku!"

"Tidak!"

Jay berjalan ke arah UKS hingga membuat Hanuel menatapnya kesal.Mereka ini ternyata memiliki sifat yang sama...sama-sama keras kepala.Jay yang tak ingin di bantah dan Hanuel yang tak suka di perintah.

"Hei turunkan aku!"

"..."

Tak ada sahutan dari Jay membuat Hanuel memutar otak mencari ide agar pria itu segera menurunkan nya.

"Aku harus ke suatu tempat ayolah Jay turunkan aku!"

Tungkai Jay tiba-tiba berhenti melangkah di tengah koridor.Dia menatap Hanuel yang berada di gendongan nya dengan pandangan terkejut.Gadis itu baru saja berbicara dengan nada lembut bahkan cara Hanuel memanggil namanya terdengar merdu di telinga.

"Jay!"

Jay seketika tersadar lalu menggeleng cepat.

"Tidak,kau itu sedang sakit jadi harusnya istirahat!"

"Iya tapi ini penting"

Jay kembali berhenti melangkah lalu menatap wajah Hanuel.

"Kemana huh?"

𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang