Happy Reading ♡
***
Author POV
Seperti janji sebelumnya, Vega dan Ilham kini sudah berada di sebuah France family restaurant yang mewah. Vega tadi sempat melayangkan protes ke Ilham karena ini bukan gaya Vega sama sekali, makanan perancis? Harga mahal dengan porsi seujung kuku? Hohh Vega jelas lebih suka makan nasi pecel di perempatan perumahannya.
Ilham terus tersenyum menatap Vega yang sudah berada di depannya, hari ini dia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya ke Vega, setelah sebelumnya ia melihat Vega dan Tora, guru magang baru di sekolahnya itu yang terlihat sangat dekat dengan Vega, Ilham merasa sangat terusik. Dan ia pun semakin sadar bahwa dirinya memiliki perasaan lebih kepada Vega bukan sebagai seorang teman saja.
“Ga.” Ilham menatap lekat mata coklat Vega. Vega yang ditatap mulai sedikit salah tingkah dengan tatapan dalam Ilham yang ditujukan kepadanya.
“Apaansi Ham? Daritadi aneh banget, natapnya juga biasa aja dong.” Protes Vega, dengan harapan bisa sedikit mengurangi rasa gugupnya.
Ilham tidak memperdulikan itu, ia masih menatap Vega dengan tatapan yang dalam. “Dengerin gue Ga, gue ngomong ini dengan banyak pertimbangan. Jadi gue harap lo juga bisa mikirin dengan baik tentang hal ini karena gue serius."
Vega mulai merasa jantungnya berdebar sangat cepat.
“Gue suka sama lo Ga.” Jelas Ilham, kedua matanya menembus kedua mata coklat milik Vega yang ada di hadapannya. Seolah menjelaskan bahwa apa yang diucapkannya benar-benar bukan lelucon.
Vega jelas sangat terkejut dengan pengakuan Ilham. Oke dia memang memiliki perasaan kepada Ilham, tapi Vega belum terpikir untuk memiliki hubungan lagi setelah kejadian Rian yang cukup membuatnya takut kembali membuka hati.
“Awalnya gue pikir gue cuma respect biasa sama lo, gue juga suka setiap liat lo yang mandiri, lo yang penyabar, dan murah senyum, gue semakin suka sama lo karena gue tau lo adiknya bang Vigo, makanya gue mau lo jadi temen gue, dan ternyata itu buat gue nyaman. Lo, sikap lo, cara lo memperlakukan orang lain, itu ngingetin gue sama kaka gue, Citra. Bang Vigo pun setuju, karena sifat kalian memang semirip itu." Jelas Ilham, tatapan yang tadi menunjukkan keyakinan dan kesungguhan kini berubah menjadi tatapan yang sendu, karena mengingat sosok Citra, kaka tercintanya.
“Citra? Kaka lo?”
Ilham menangguk. “Iya, masa lo lupa, ka Citra juga mantannya bang Vigo, makanya keluarga lo dan keluarga gue sedeket itu.”
“Ka Citra? Citra Elleana Virgasya?” Vega kini mengerti, nama belakang ka Citra pun sama dengan Ilham.
“Iya, lo baru ketemu sekali ya sama ka Citra?”
Vega hanya mengangguk menanggapi itu. Vega tau jelas ka Citra adalah pacar bang Vigo yang terakhir yang membuat kakak nya itu enggan menjalin hubungan lagi. Vega juga tau ka Citra sudah pergi untuk selamanya, tapi ia tidak pernah tau ka Citra adalah kakak nya Ilham karena memang keadaan Vega dulu membuat ia sangat suka menyendiri.
“Lo tuh anak perempuan nya tante Wulan yang paling susah di temuin.” Ilham terkekeh singkat. “Jadi lo mau jadi pacar gue? Give me a chance Ga.”
“Ham gue... gue gabisa jawab sekarang ya. Lo ngerti kan gue sama Rian—“
“I know, oke gue akan tunggu jawaban lo, tapi lo harus tau Ga, gue sama Rian beda, gue ga menjalin hubungan untuk putus, saat gue udah mulai jatuh cinta gue ga akan main-main.” Ilham menjelaskan dengan tatapan penuh keyakinan, dan ya.... Vega berhasil menangkap keyakinan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me, Vega ✅
Teen Fiction⚠️ COMPLETED ⚠️ 15+ -------------------- Vega. Bukan seorang gadis populer, cantik, body goals atau apa pun itu. Vega hanyalah Vega. Seorang gadis yang sulit percaya diri. Bersahabat dengan Ninda membuat Vega beruntung dan memiliki beberapa teman. ...