Maaf kalo ada typo ya.. biasalah manusia :)Happy Reading ♡
***
Pagi tiba, tidak seperti biasa. Jika biasanya Vega menyiapkan sarapan untuknya dan Vigo, tapi pagi ini Vega lah yang sudah dibuatkan sarapan oleh bundanya. Vega turun dari kamarnya dan melihat semua sudah ada di meja makan termasuk Ilham.
“Kapan nyampe kamu?” Tanya Vega agak sarkas ke Ilham. Entahlah mungkin karena memikirkan omongan orang-orang tentang hubungan mereka jadi sensinya malah ke Ilham.
“Vega galak banget ke pacar sendiri.” Jawab Vigo.
“Iya bang, dari kemarin gue dimarahin terus sama adek lo.” Adu Ilham.
Vega hanya acuh dan mengambil nasi goreng ke piringnya. Selesai makan Vega bangkit dan mencuci piring kemudian pamit pada bunda.
“Vega berangkat ya Bun, ayah mana?”
“Kayanya ayah di kamar lagi siap-siap ke kantor.”
“Yaudah Vega berangkat ya.”
“ILHAM CEPET!!” Teriak Vega.
“Uhuk uhuk” Ilham yang sedang minum susu hangat terbatuk karena teriakan Vega. Namun cepat-cepat berdiri dan menyalimi bunda Wulan.
Vigo hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Vigo sudah bisa menduga adiknya sedang kedatangan tamu makanya marah-marah terus.
***
“Kamu gamau turun Ga?” Tanya Ilham, ketika dia dan Vega sudah sampai di parkiran sekolah, tapi Vega belum juga turun dari mobil.
“Perut aku sakit.” Rintih Vega.
Ilham panik dan reflek ingin memegang perut Vega.
“GAUSAH DIPEGANG!!” Vega menyentak tangan Ilham yang hampir menyentuh perutnya.
Ilham menggaruk tengkuknya, “Terus gimana?”
“GATAU!”
“Pulang aja ya? Gausa sekolah dulu.”
“TANGGUNG, UDAH SAMPE.”
Ilham meringis, Vega sedari tadi berbicara dengan nada tinggi dengannya. Ilham mencoba sabar dengan Vega yang sensi nya lagi tinggi.
“Terus gimana?”
“Yaudah aku turun.” Vega turun dari mobilnya kemudian Ilham menyusul dan mengenggam tangan Vega.
“Mau ke UKS aja?” Tanya Ilham.
“Iya boleh deh.”
Kemudian Ilham membawa Vega ke UKS. Sampai di UKS Ilham memapah Vega dan membaringkan gadis itu di brankar UKS.
“Lagi dapet ya?”
Vega hanya mengangguk menanggapi Ilham.
“Aku boleh minta tolong ga??” Tanya Vega dengan nada yang lebih lembut.
“Apa?”
“Pesenin air anget ya? Sama beliin aku cemilan, aku mau disini aja deh, gamau masuk kelas.”
“Yaudah nanti aku izinin dulu, tunggu sini ya, sebentar.”
Ilham meninggalkan Vega di UKS, dan sekitar 20 menit berlalu Ilham datang membawa air hangat dan cemilan-cemilan yang Vega minta, dan meletakannya di nakas samping brankar UKS. Agak lama juga perginya, tapi Vega tidak terlalu mementingkan itu.
“Makasih.” Vega meraih air hangat tersebut dan meminumnya sedikit demi sedikit.
“Kamu ga masuk kelas?” Tanya Vega kepada Ilham yang memilih duduk di atas brankar samping Vega.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me, Vega ✅
Novela Juvenil⚠️ COMPLETED ⚠️ 15+ -------------------- Vega. Bukan seorang gadis populer, cantik, body goals atau apa pun itu. Vega hanyalah Vega. Seorang gadis yang sulit percaya diri. Bersahabat dengan Ninda membuat Vega beruntung dan memiliki beberapa teman. ...