It's Me, Vega || 40

68 5 14
                                    


Happy Reading ♡


***

Author POV



Hari pertama.

Hari ini semua teman-teman Vega berkumpul untuk membuat rencana mengikuti Lorenza. Vega tidak diikutsertakan dalam rencana ini, karena Gilang tau Vega masih sibuk mengurus kuliahnya di Korea. Selain itu, keluarga Vega juga tengah sibuk mempersiapkan pernikahan Vigo.

Gilang sudah menyiapkan alat penyadap suara. Persis seperti agen katakan putus. Bahkan dia sudah menyiapkan beberapa alat untuk merekam gerak-gerik Lorenza, sungguh sangat profesional.

“Lang lo niat banget, jangan-jangan lo anggota BIN ya?” Tanya Rian yang heran melihat perlengkapan yang dibawa Gilang di mobil lelaki itu.

“Ini tuh biar tuntas, sekalian tau semua rencana si Loreng.” Jawab Gilang.

“Bener, gue setuju.” Jawab Ninda.

“Ini mau ngikutin rame-rame? Apa ga keramean?” Tanya Rian.

“Engga lah, kita bagi jadi tiga tim.” Gilang memindahkan salah satu alat penyadap suara dan kamera pengintai yang sudah siap digunakan ke mobil Varo.

“Varo, Ninda sama Gue bakal ngikutin si Loreng. Dan Emil, Rian, lo ikutin orangtuanya Loreng. Nuga sama Risya, ikutin kembarannya Loreng.” Jelas Gilang.

“Kenapa kembarannya diikutin juga?” Tanya Rian.

“Gue curiga dia punya antek-antek, dia kan berandalan gitu. Nanti kalo dia pake cara kekerasan kita bisa antisipasi.” Jelas Gilang.

“Anjay Lang, cocok lo jadi agen BIN.” Celetuk Nuga.

Gilang menanggapi dengan berpose sok keren, menyugar rambutnya sombong.

“Najis sok banget iya lo!” Sewot Emil.

“Lah, sirik ae lo.” Jawab Gilang.

Setelah itu, mereka semua memulai aksi mereka masing-masing. Target memang sudah terlihat di appartement milik keluarga Lorenza. Disana baik orangtua, kembarannya Lorenza yang diketahui bernama Lorenzo dan Lorenza sendiri pun memiliki kegiatan yang berbeda. Dan terkadang semua kegiatan tersebut memiliki keterkaitan.

Seperti Lorenza. Ninda, Varo dan Gilang yang mengikuti gadis itu selama tiga hari. Sangat terlihat jelas bahwa Lorenza selalu membujuk Ilham untuk tidak bergabung dengan kantor secepat mungkin, karena gadis itu tau, jika Ilham orang yang sangat peka terhadap bisnis, Ilham memiliki bakat di bidang itu. Tidak hanya itu, Lorenza masih sangat berhubungan dengan kekasihnya yang berada di Australia. Itu karena Vega sering mengeluh kesal berdekatan dengan Ilham. Lorenza berkata berdekatan dengan Ilham hanya akan menambah bebannya saja, Ilham sangat merepotkan dan sikapnya sangat sombong, Lorenza memang tidak menyukai Ilham dari dulu.

Sedangkan hasil pengintaian yang dilakukan Emil dan Rian, yaitu mengikuti orang tua Lorenza itu sangat sulit, karena penjagaan yang ketat. Tapi Emil dan Rian berhasil menemukan berbagai dokumen pengalihan nama yang tersimpan di ruang kerja orangtua Lorenza. Ini sangat jelas penipuan, padahal keluarga Ilham dan Vega sudah sangat mempercayakan setengah saham mereka untuk keluarga Lorenza, tetapi manusia memang selalu serakah. Jika sudah dapat, maka ingin lebih. Emil dan Rian pun membuat salinan dokumen palsu, yang dibantu oleh Ayah Emil, dan di hari berikutnya sudah berhasil mengganti dokumen yang asli dengan dokumen yang sudah dipalsukan.

Sedangkan hasil pengintaian yang dilakukan Nuga dan Risya adalah Lorenzo. Seperti yang di duga Gilang sebelumnya. Lorenzo menyewa beberapa penjaga, bahkan mengerahkan anak buahnya. Sudah jelas mengapa Gilang mengirim Nuga, itu karena Nuga jago dalam bela diri. Nuga bisa melihat Lorenzo yang sudah sangat apik merencanakan kekerasan apabila rencananya tersebut gagal. Dan sasarannya adalah Vega. Karena Vega satu-satunya gadis yang paling berpeluang untuk dijadikan pancingan. Nuga dan Risya sudah mendapatkan bukti tersebut.

It's Me, Vega ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang