It's Me, Vega || 23

81 17 17
                                    



Happy Reading ♡
Vomment jusseyo 🥺

***

Author POV

Vega masih memeluk Ilham dengan keadaan menangis dan terus menggumamkan kata maaf.

Ilham yang tersadar kemudian melepas pelukannya dan beralih untuk melihat keadaan Vega.

Laki-laki itu menatap Vega dengan lembut, tepat dimata Vega yang beruraian air mata. Tangannya terangkat untuk mengusap air mata yang terus jatuh dari mata indah gadisnya.

“Maafin gue Ham.” Kata Vega masih diiringi isakannya.

Ilham tersenyum lembut, ia memajukan wajahnya dan—


CUP


Ilham mencium kening Vega, laki-laki itu memejamkan matanya dan mencium kening Vega cukup lama, Vega yang diperlakukan seperti itu juga merasa nyaman, gadis itu juga memejamkan matanya saat Ilham mencium keningnya. 

Ilham tersenyum lembut, “Maafin gue juga ya?” Vega mengangguk. 

Ilham menarik Vega untuk duduk, ia meraih kotak p3k dan berniat mengobati luka Vega yang sempat tertunda oleh adegan pelukan tadi.

Dengan telaten Ilham mengobati setiap luka Vega, luka percikan minyak, luka di sikunya, dan terakhir mengoleskan minyak urut di kaki Vega yang sedikit terkilir.

“Makasih.” Ucap Vega sambil tersenyum manis, saat Ilham selesai mengolesi kakinya dengan minyak urut.

Tangan Ilham terangkat untuk mengusap rambut hitam panjang milik Vega. “Maaf karena gue lo jadi gini, rasanya gue mau hajar diri gue sendiri.”

Vega meraih tangan Ilham yang mengusap rambutnya, gadis itu mengenggam tangan Ilham, “Gapapa, gue ngerti. Harusnya gue yang minta maaf karena nyuruh lo pergi, gue juga nyembunyiin banyak hal dari lo, tapi bukan karena gue ga percaya sama lo Ham, gue cuma takut setelah gue terbiasa sama lo, nyaman sama lo, lo nantinya pergi ninggalin gue. Gaada yang  bisa menjamin apa yang terjadi di masa depan.”

Ilham menangkap rasa takut Vega, “Iyaa emang, gaada yang bisa menjamin. Tapi rasa takut lo itu juga ga kan menjamin apa gue akan stay atau pergi dari lo. Kalo lo ga kasih gue kesempatan gimana kita bisa tau?” 

Vega menunduk, “Iya gue salah, maaf. Maaf juga karena lo harus tau tentang Zahra bukan dari gue, dan gue bikin lo luka karena ancaman Felin ke gue.”

“Bang Vigo pernah sedikit cerita tentang masa SMP lo, soal Felin harusnya lo kasih tau gue Ga, supaya gue bisa bantu, bukan nyuruh gue pergi.”

“Ihh, iya-iya maaf.”

Ilham terkekeh. Tangannya meraih dagu Vega, mengarahkan wajah gadis itu agar tidak menunduk dan kembali menatap dirinya.

“Makasih udah berjuang ya, masa lalu ga usah lo pikirin, oke lo salah dimasa lalu, lo udah dapet hukumannya kan?”

Vega mengangguk, “Hukumannya udah setimpal banget sama yang dirasain Zahra kayanya.” Jawab Vega lirih.

“Sekarang balik jadi Veganya gue ya? Vega yang gue suka.” Ilham menatap lembut mata Vega, hingga membuat pipi gadis yang ada dihadapannya itu memerah, Ilham sangat gemas dengan Vega, laki-laki itu mengacak gemas puncak kepala Vega.




“Udah baikan ya?” Mira masuk kembali ke dapur, melihat Vega dan Ilham yang sudah bisa tersenyum satu sama lain.

“Mama mau makan soto yang dibawa Vega ih, udah laper ini.”

It's Me, Vega ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang