Happy Reading ♡
***Author POV
Saat ini adalah hari pertama ujian semester akhir berlangsung, Vega sudah sangat siap dengan ujiannya, ia berangkat dengan menggunakan motornya seperti dulu, dan membawa tiga kotak makan, untuk nya, untuk Ilham dan pesanan Ninda, gadis itu sangat bawel meminta nasi goreng buatan Vega, jadi Vega mebuatkannya, ia juga berpikir akan memberikannya kepada Ilham.
“Vegaaaaaaaa.”
Masuk ke dalam kelas Vega langsung disambut oleh Ninda dan Emil. Sudah cerita kan? kalo Emil dan Rian sudah minta maaf, sekarang Emil juga teman Vega.
“Mana nasi goreng gue?” Pinta Ninda.
Vega mengeluarkan kotak makan risi nasi goreng dan memberikannya pada Ninda.
“Yang itu buat gue Ga?” Tanya Emil.
“Enak aja, minta aja sana sama Ninda.” Jawab Vega.
Kemudian ia beralih melihat meja Ilham, lelaki itu belum datang, jadi ia meletakkanya di atas meja Ilham. Ninda dan Emil yang melihat itu membalas Vega dengan senyuman yang menggoda.
“Cieee kan, udah baikan?” Tanya Ninda.
Vega menggeleng.
“Lah terus?” Tanya Emil, ikut penasaran.
“Gantian aja, dulu Ilham selalu baik dan bantu gue, gue mau buat sikap Ilham balik kaya dulu lagi.”
Ninda mendorong bahu Vega dan menampilan senyum mengejek, “Perjuangin cowok nih ceritanya?”
Vega hanya tertawa membalas Ninda dan Emil yang juga ikut tertawa.
Tawa mereka bertiga berhenti saat Ilham masuk bersamaan dengan seorang perempuan disampingnya, Friska.
‘Friska dateng barengan sama Ilham? Ayolah dia seharusnya kan belajar, dia sebentar lagi mau ujian masuk perguruan tinggi, apa dia sesantai itu?’ Gumam Vega dalam hati.
Tangan Friska bergelayut manja di lengan Ilham, Ilham pun merasa tidak terusik dengan hal itu, Ilham jalan melewati Vega. Laki-laki itu menemukan bekal makanan di atas mejanya, Ilham melihat ke sekitar kemudian mengambil bekal tersebut dan membawanya untuk?
Dibuang?
Ilham membuang bekal makan yang sudah Vega siapkan.
Vega terkejut melihat itu, ia bangun lebih pagi untuk membuat makanan itu. Vega merasa hatinya sakit melihat itu, tidak apa jika diberikan kepada orang lain. Tapi dibuang ke tempat sampah? ini keterlaluan.
Ninda mengusap bahu Vega untuk menenangkan sahabtanya. Lain hal dengan Ninda, Emil berjalan menuju tempat sampah yang masih kosong itu, kemudian engambil lagi bekal makan Vega. Ia berjalan mendekat meja Iham dan menggebrak meja laki-laki itu.
Brak!!
“Kalo lo gamau lo bisa kasih orang atau lo tanya dulu siapa yang kasih ini.” Emil meletakkan bekal makanan ke meja Vega dengan kasar membuat Vega dan Ninda tersentak kaget, “Simpen buat gue nanti Ga, gausah lo kasih orang yang ga menghargai usaha lo.”
Ilham sedikit terkejut megetahui bekal kotak makan tersebut berasal dari Vega, ia menetralkan kekagetannya dan menarik Friska keluar kelas.
“Udah Mil, ngamuk-ngamuk mulu.” Celetuk Ninda.
“Kesel gue, oke Vega salah, tapi apa salahnya si tinggal makan nasi goreng doang? Toh juga dia kenyang anjir.” Kesal Emil. Sepertinya Emil juga memiliki sedikit rasa dongkol dengan Ilham. Bagaimana bisa waktu itu dia membela Vega tapi sekarang seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me, Vega ✅
Teen Fiction⚠️ COMPLETED ⚠️ 15+ -------------------- Vega. Bukan seorang gadis populer, cantik, body goals atau apa pun itu. Vega hanyalah Vega. Seorang gadis yang sulit percaya diri. Bersahabat dengan Ninda membuat Vega beruntung dan memiliki beberapa teman. ...