Happy Reading ♡
***
Author POV
Tiga bulan pernikahan, hari ini Ilham dibuat jengah dengan sikap Vega yang menguji kesabaranya. Ilham sedang menyiapkan proyek besar-besaran di kantor dan pulang harus menghadapi rengekan Vega yang tidak ada habisnya.
“Mas? Ya ya ya? Aku mau ke zoo liat jerapa.”
“Kalo aku libur ya?” Jawab Ilham, mencoba untuk sesabar mungkin.
“Lama banget kamu liburnya, kan aku ga sabar.”
“Aku lagi ada proyek besar Ga, dan gak bisa aku tinggal kali ini, kamu sabar ya?” Ucap Ilham masih dengan sisa-sisa sabar yang ia miliki.
Vega kesal meihat Ilham yang masih sibuk dengan laptopnya, gadis itu mengambil paksa laptop Ilham dan meletakkannya di nakas.
“Vega bisa diem ga!” Sentak Ilham, yang membuat Vega terdiam kaku.
“Kalo proyek ini gagal, aku bisa kena tegur papah, kamu ngerti gasi? Iya nanti kita ke kebun binatang setelah aku selesai kerja. Gausah ngerengek terus aku pusing dengernya tau ga!”
Vega tidak berani menatap Ilham ia memilih mengambil dompet dan mantelnya kemudian pergi dari rumah. Ilham tidak meyadari kepergian Vega karena ia kembali sibuk dengan pekerjaannya. Vega berniat pergi kerumah bunda nya saat ini.
“Assalamualaikum bunda.”
“Loh? Kamu kesini malem-malem? Ilham mana?”
Vega tidak menjawab, gadis itu memilih jalan ke dapur dan meminum segelas air. Wulan yang merasa ada yang tidak beres menyusul putrinya ke dapur.
“Kamu ada masalah?”
“Vega gatau bun. Vega mau banget ke zoo liat jerapah, tapi Mas Ilham sibuk kerja terus. Tadi aku sengaja ambil laptop nya eh malah dimarahin. Aku kaget.”
“Cuma karena kebun binatang?”
Vega mengangguk.
“Yaudah, besok kesana sama bunda.”
“Benaran bun?”
“Iya, kita ajak Ken sama Lina.”
“Yess akhirnyaaa, Vega udah nunggu libur ngajar tau bun, dari satu minggu lalu Vega mau liat jerapah.”
Wulan hanya menggelengkan kepalanya. Putrinya ini sedari dulu memang sangat suka dengan kebun binatang, terutama hewan berleher panjang itu.
***
Pukul 01:30 Ilham telah selesai dengan pekerjaannya. Ia meletakkan laptopnya dan mengedarkan pandangannya, tapi tidak menemukan isrinya dimanapun.
“Vega.” Panggil Ilham namun tidak ada sahutan.
Ilham mulai panik, dan mencari ke seluruh rumah, tapi tidak juga menemukan Vega. lelaki itu mengeurut pelipisnya, merasa pusing. Dan kenapa juga tadi dia membentak Vega.
Drtt.. drt..
Ponsel milik Ilham bergetar menampilkan pesan singkat dari kakak iparnya Vigo. Vigo mengirim foto Vega yang sedang tertdiur pulas bersama Ken. Vigo menulis ‘adik gue nginep dulu, besok mau ke kebun binatang bareng bunda, Ken sama Lina.’
Ilham bernfas lega. Untunglah jika Vega nya ada disana. Dan untung juga bunda Wulan akan memenuhi keinginan Vega untuk melihat jerapah.
Ilham yang merasa pusing dan mual pun lebih memilih mengistirahatkan tubuhnya dan tidur agar esok tubuhnya lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me, Vega ✅
Teen Fiction⚠️ COMPLETED ⚠️ 15+ -------------------- Vega. Bukan seorang gadis populer, cantik, body goals atau apa pun itu. Vega hanyalah Vega. Seorang gadis yang sulit percaya diri. Bersahabat dengan Ninda membuat Vega beruntung dan memiliki beberapa teman. ...