aku double up yaa biar ga ngambek readers ku ehe 😁Happy Reading ♡
***
Author POV
“Black gold!”
“White gold!”
“Ga, kemarin kan kita udah sepakat black gold dekorasinya.”
“Tapi aku liat yang white gold lebih bagus loh elegan gitu.”
“Bagusan black gold lah.”
“White gold!”
Begitulah keributan Vega dan Ilham di depan seluruh keluarganya dan salah satu staff WO yang akan mempersiapkan pernikahan mereka. orang-orang yang menyaksikan perdebatan antara Vega dan Ilham hanya menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan pasangan yang sebentar lagi akan menjadi pasangan suami istri itu.
“Bundaaa Ilham gamau ngalah tuh, tanteee.” Rengek Vega kepada Wulan dan Mira yang menatap lelah anak mereka yang terus ribut.
Bukan hanya masalah dekorasi, sejak tadi Ilham dan juga Vega ribut untuk semua hal. Seperti warna undangan, Iham yang ingin warna biru dongker, sedangkan Vega ingin warna gold. Mereka juga berdebat masalah wedding cake, jaz Ilham, bahkan gaun yang akan dipakai Vega.
Ya, Ilham tiba-tiba saja berubah jadi laki-laki super cerewet. Dia tidak memberikan tempat untuk Vega memilih, seakan pernikahan ini hanyalah pernikahannya saja, tidak ada Vega di dalamnya.
“Ngadu!” Protes Ilham kepada Vega yang tengah merengek kepadaWulan dan Mira.
“Ya kamu ngeselin, ini kan juga pernikahan aku, masa daritadi kamu terus yang nentuin. Aku kan juga punya pernikahan impian aku sendiri, lagian ya harusnya kalo kaya gini itu biasanya laki-laki nyerahin ke perempuan ini kamu malah ikut-ikutan!” Kesal Vega, yang kekesalannya itu hanya ditanggapi senyuman jahil dari Ilham.
“Gausa ngeledek!” Jawab Vega, lagi.
“Keputusan aku udah final, black gold.”
Vega menatap tajam Ilham. Laki-laki itu tidak terpengaruh sama sekali.
“Udah selesai kan semua? Tolong persiapkan dengan baik, dan hubungi jika ada kendala.” Ucap Ilham pada salah satu staff WO.
Setelah staff WO tersebut pergi Ilham menghampiri Vega yang masih sangat kesal dengan Ilham. Vega hendak menghampiri Wulan dan Mira.
“Eh, udah jangan berantem kalian, Bunda sama Mira juga mau urus katering dan daftar undangan. Yuk Mir!” Ajak Wulan kepada Mira. Kemudian kedua wanita paru baya yang masih nampak muda itu juga meninggalkan Ilham dan Vega di ruang keluarga.
“Jangan ngambek dong.” Ucap Ilham.
“Kamu tuh, aku udah ngebayangin gimana pernikahan impian aku, malah kamu rusak. Kamu kenapa jadi cerewet banget tiba-tiba? Terus kamu gak ngantor?”
“Loh aku kan cuti, sampe pernikahan selesai, aku WFH.” Ucap Ilham.
Vega tidak menjawab apapun, tapi Ilham justru semakin gemas dengan Vega.
“Maaf ya? Aku gabisa ngalah untuk yang satu ini. entah kenapa aku juga excited banget sama pernikahan kita. Percaya deh sama aku, pasti akan sesuai sama ekspektasi kamu juga.” Jawab Ilham menenangkan Vega dengan mengelus punggung tangan gadis itu.
“Iya.” Jawab Vega singkat.
“Yaudah sekarang jadi kerumah Ninda?”
“ Jadi.” Jawab Vega, dan tanpa banyak bicara lagi langsung pergi menuju mobil Ilham lebih dulu. Yang membuat Ilham justru terkekeh dengan sikap Vega.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me, Vega ✅
Teen Fiction⚠️ COMPLETED ⚠️ 15+ -------------------- Vega. Bukan seorang gadis populer, cantik, body goals atau apa pun itu. Vega hanyalah Vega. Seorang gadis yang sulit percaya diri. Bersahabat dengan Ninda membuat Vega beruntung dan memiliki beberapa teman. ...