It's Me, Vega || 35

61 7 37
                                    


Happy Reading ♡

***

Author POV



Vega hari ini sedang berada di rumahnya, hari ini sekolah libur, Vega juga bingung mau ngapain hari ini. Ayahnya sibuk di kantor, bang Vigo dan bunda pergi kerumah Ka Lina untuk membicarakan pernikahan abangnya itu, tadinya vega mau ikut, tetapi entah kenapa jadi gaada mood buat ikut.

Vega merebahkan tubuhnya di kasur, menatap dinding kamarnya yang ber-walpapper bintang-bintang. Pikirannya melayang pada kejadian saat Ilham lebih memilih mengantarkan Lorenza pulang dibandingkan dirinya. Dan jika dipkirkan kembali Ilham belum mengabarinya sejak hari itu, sudah terhitung 2 hari Ilham hilang kabar.

Vega meraih ponselnya, menekan nomor ponsel Ilham. Tapi tidak ada jawaban apapun darinya, chat Vega juga belum ada tanda-tanda akan di balas. Ilham seperti kembali menjadi Ilham yang dingin dulu.

Vega menghela nafas berat. Kembali ke posisi semula, tiduran dan hanya menatap dinding kamarnya.


Ting.. Tong...


Vega langsung saja bergegas turun dari kamarnya dan berjalan ke arah pintu. Gadis itu sedikit terkejut melihat siapa yang berada di depan pintu rumahnya.

“Ilham?”

Ilham langsung memeluk Vega dengan erat, “Kangen.” Ujarnya.

Vega tidak menanggapi, ia hanya tersenyum dipelukan Ilham.

“Mau sampe kapan pelukan gini? Gamau masuk?” Tanya Vega.

Ilham pun melepaskan pelukannya, dan mengenggam tangan Vega untuk masuk ke dalam rumah Vega. Ilham mengarahkan Vega untuk duduk berhadapan dengannya di sofa.

“Kangen aku.” Ilham menatap mata Vega intens, sangat jelas ada kerinduan disana.

“Kamu kemana? Aku telfon tadi.” 

“Maaf, aku abis jalan sama Enza.”

Vega sedikit terkejut, tapi masih bisa mengontrol ekspresinya. “Kalian deket banget ya?”

“Banget, aku sahabatan sama Enza dari kecil.”

“Hmm, Lorenza cantik ya?”

Ilham mengangkat sebelah alisnya, “Kenapa? Kamu ga lagi cemburu kan?”

Vega mengalihkan pandangannya dari Ilham.

“Gausah cemburu Ga, Enza sahabat aku, aku jalan sama dia karena dia mungkin ga akan lama di Indonesia.” Ucap Ilham menjelaskan, dengan tangan yang masih setia mengenggam dan mengusap punggung tangan Vega.

“Harus setiap hari ya? Maksud aku, kamu gabisa ngabarin aku lima menit aja, seseru itu sama Enza sampe ga inget aku?” Vega mengehela nafas kecewa.

Ilham mengarahkan tangannya pada kedua pipi Vega, “Gini ya Vega, aku sama Enza ngabisin waktu bareng karena emang Enza ga lama di Indonesia, aku udah ga ketemu dia dua tahun, jadi wajar kan?”

“Iya wajar ko, aku juga tau kalo dia lebih dulu kenal kamu dibanding aku, aku gabisa larang-larang kamu kan?”

Ilham menghela nafas berat, melepas tangannya yang semula berada di pipi Vega, “Kalo kamu mau larang aku sama Enza jelas aku ga akan bisa.”

“Aku dapet cerita dari Gilang kalo kamu dulu suka sama Lorenza, bener?”

Ilham terkejut, matanya yang semula melihat ke arah lain kini fokus kembali pada Vega. “Itukan dulu.”

It's Me, Vega ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang