Happy Reading ♡
***
Author POVSetelah berdandan dengan baju yang sudah dipilihkan oleh Mira, mama Ilham. Vega turun diikuti oleh Mira dan Wulan di belakangnya.
Dibawah sudah ada ayah Ardi dan papa Kevin yang menunggu, tidak lupa juga ada Ilham yang sudah sangat rapih dengan setelan jas nya. Ilham terlihat sangat tampan.
Jika Vega memikirkannya lagi, kenapa hanya makan malam biasa saja harus menggunakan gaun dan jas serapih ini?
Ilham melihat gaun yang dikenakan Vega, rambut ikal rapih Vega yang digerai, namun pinggir rambut gadis itu dikepang kecil dan dijepit kebelakang, sangat cantik, tidak lupa heels yang dipakai Vega, membuat gadis itu terlihat semakin anggun.
Ilham menetralkan pikirannya dan mengalihkan tatapannya dari Vega.
“Pah, Ilham ga make mobil hari ini.”
“Yaudah satu mobil aja semua.” Jawab Kevin.
Ilham pun mengangguk.
Vega tersenyum ketika sampai di hadapan Ilham. Ilham ikut terseyum.
“Yuk ke mobil.” Ajak Ilham.
Vega mengernyit. Apa tidak ada basa-basi yang akan Ilham sampaikan kaya ‘kamu cantik’ atau apa kek, padahal Vega sudah berekspektasi begitu. Benar ternyata, yang membuat kita sakit hati adalah ekspektasi.
Vega membuang jauh-jauh pembahasan soal cantik, karena ia ingat Ilham agak sensitif dengan hal itu ia tidak mau Vega insecure lagi.
“Ayo Vega ke mobil, malah bengong.”
Vega menghela napas sebentar, kemudian menyusul Ilham ke dalam mobil.
Ilham yang membawa mobilnya, dan Vega sudah jelas duduk di kursi mobil depan, di samping Ilham.
Vega tidak menatap ke arah Ilham, tapi gadis itu lehih memilih melihat ke arah jendela dan memperhatikan lalu lintas yang lumayan padat daripada objek di sampingnya yang sangat tampan malam ini.
Entahlah Vega hanya ingin mendengar Ilham memujinya sedikit. Vega semakin berpikir 'apa dia sejelek itu?' sampai Ilham tidak memberikan respon apapun, padahal Vega termasuk gadis yang sangat jarang ber-make up dan berpakaian gaun seperti ini.
Vega agak tomboy, tapi tidak parah juga tomboy nya, middle deh, gasuka yang terlalu girly dan gasuka yg terlalu keliatan tomboy juga.
***
Sampai disebuah restoran Ilham mempersilahkan orangtuanya dan orangtua Vega untuk turun terlebih dahulu, sedangkan Ilham memilih memarkirkan mobilnya sendiri bersama Vega.
“Ngapain juga ke parkiran si? orang ada yang markirin juga apa tuh namanya.”
“Parkir Valet” Sahut Ilham.
“Nah.”
“Biarin biar berduaan aja, daritadi malah susah berduaan, kamu diculik emak-emak terus, males.”
“Heh mamak kau itu.”
“heheheh”
“HAHA HEHE lagi!!”
Ilham mengalihkan pandangan sepenuhnya ke arah Vega, Vega masih menatap ke arah samping jendela. Ilham meraih tangan kanan Vega dan mengenggamnya.
"Kamu cantik Ga, Cantikkkk banget, aku ga ngedip liat kamu turun dari tangga tadi.”
“Halah telat, timingnya udah ga pas.”
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me, Vega ✅
Teen Fiction⚠️ COMPLETED ⚠️ 15+ -------------------- Vega. Bukan seorang gadis populer, cantik, body goals atau apa pun itu. Vega hanyalah Vega. Seorang gadis yang sulit percaya diri. Bersahabat dengan Ninda membuat Vega beruntung dan memiliki beberapa teman. ...