1699 kata, panjang ga si ??? ㅠㅠHappy Reading ♡
***
Author POV
Ilham menjelaskan semuanya kepada teman-temannya, tentang bagiamana ia memiliki perasaan dengan Vega, mengungkapkannya, tetapi justru mendapatkan tuduhan dari Vega dan Vega sendiri yang memintanya untuk pergi.
“Salah si bocil emang.” Kata Gilang.
“Tapi dia kaya gitu karna Felin dong, bukan maunya dia juga sebenernya.” Sahut Varo.
“Lo liat dah, dia kaya mau bales perjuangan lo kemarin jadi dia mau buat lo balik Ham, yang gue tangkep si gitu.” Tambah Rian.
“Iya bener, Risya kemarin cerita sama gue, katanya Vega nyegah lo keluar kelas sampe pergelangan tangannya berdarah, sekarang lo dorong dia.” Kata Nuga.
“Separah itu goresannya?” Tanya Ilham dengan raut wajah khawatir.
“Lo liat jari lo coba, kuku lo lumayan panjang anjir, kalo lo nyentak tangan dia otomatis kaya kena goresan pisau lah, ih ngilu gue bayanginnya.” Jawab Gilang.
“Lo ada apa sama si Friska? Deket amat dari kemaren gue liatin.” Tanya Nuga.
“Gaada.” Jawab Ilham singkat.
“Ga mungkin.” Celetuk Rian.
Ilham menatap tajam Rian, “Ya emang gaada, gue cuma ngobrol biasa aja, Friska juga temen lama gue kan?” Kesal Ilham.
“Iyadeh.”
***
Vega terbangun dari tidurnya pukul 5 pagi, gadis itu mengumpulkan nyawanya, merapikan tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi untuk ritual pagi, shalat, dan bersiap ke sekolah.
Setelah selesai dengan semua kegiatan pagi, Vega mengambil tas dan turun ke bawah, berniat membuat sarapan untuknya dan abangnya.
Vega melihat ada roti, jadi ia memutuskan untuk membuat sarapan sederhana dengan membuat sandwich, tidak lupa juga ia menyiapkan bekal untuk Ilham, tidak peduli apa yang terjadi kemarin Vega akan tetap melakukan ini sampai Ilham memaafkannya.
“Pagi.” Bang Vigo turun dengan setelan jas yang rapih. “Udah mau berangkat?”
“Iya, kan Vega naik motor nanti macet kalo ga dateng pagi.”
“Gamau abang anter?”
Vega menggeleng.
“Masih marahan sama Ilham?” Vigo memang mengetahui masalah adiknya saat menyelesaikan masalah Zahra, Vigo meminta Vega menceritakan semua dengan rinci termasuk tentang Ilham.
Vega mengangguk, “Tapi bentar lagi Ilham luluh lagi sama gue ko, liat aja.” Ucap Vega dengan bangga, kemudian mencium tangan kakak nya dan berangkat ke sekolah.
***
Vega sampai di sekolah dengan selamat, gadis itu memarkirkan motornya dan berjalan menuju kelas.
Sampai di kelas Vega melihat Ilham yang sedang membaca buku. Vega meletakkan sandwich buatannya di meja Ilham. Ilham yang semula menatap buku, kini mengalihkan pandangannya ke arah kotak makan Vega, lalu melihat Vega.
Ilham melihat ada plester di pergelangan tangan kanan Vega, itu karena dirinya, lalu beralih melihat lutut kiri Vega ada plester juga disana, dan itu juga karenanya. Ilham tidak tahan melihat luka Vega itu, ia pun mengambil bukunya dan pergi darisana, meninggalkan kotak makan Vega.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me, Vega ✅
Teen Fiction⚠️ COMPLETED ⚠️ 15+ -------------------- Vega. Bukan seorang gadis populer, cantik, body goals atau apa pun itu. Vega hanyalah Vega. Seorang gadis yang sulit percaya diri. Bersahabat dengan Ninda membuat Vega beruntung dan memiliki beberapa teman. ...