It's Me, Vega || 17

78 32 18
                                    


Happy Reading ♡

***

Author POV

Permintaan Felin membuat Vega benar-benar memutar otaknya. Bagaimana ia bisa mendekatkan Ilham dengan Felin? Sedangkan Ilham baru saja menyatakan perasaan padanya. Itu akan menyakiti Ilham jika Vega yang justru berusaha mendekatkannya dengan Felin.

Kalian penasaran bagimana cerita Vega dimasa SMP? bagaimana Vega merasa sangat sangat bersalah atas semua yang terjadi, yang menimpa Zahra dan semua kepalsuan yang ia buat? Sedikit rangkuman tentang Vega di masa SMP.

Flashback on

Masa SMP dimana seharusnya menjadi masa yang baik untuk memulai pertemanan yang baik. Vega pun begitu, sama seperti remaja pada umumnya Vega ingin punya banyak teman. Tapi gadis itu salah dalam mengambil langkah.

Vega bisa dikatakan adalah seorang penengah diantara teman-temannya, tapi entah kenapa gadis itu selalu dihadapkan dengan situasi yang tidak menguntungkannya yang membuat dia memilih diam dan membiarkan nya mengalir.

Teman-teman Vega sering bergosip tentang Zahra bersamanya, semua hal-hal jelek tentang Zahra ditelan oleh Vega. Vega tau Zahra tidak begitu, tapi karna dia tidak mau kehilangan teman-temannya ia meng-'iya' kan saja setiap kata buruk tentang Zahra yang di gosipkan temannya.

Vega dan Zahra berteman dengan baik. Zahra dan Felin juga berteman, tapi Felin yang tau bahwa Vega dan grupnya sering menggosipkan Zahra sangat tidak menyukai Vega. Felin menganggap bahwa Vega adalah orang yang munafik, membicarakan Zahra di belakang lalu bersikap manis di depan Zahra.

Tidak hanya itu, permasalahan sekolah juga Felin selalu menganggap Vega adalah saingannya. Dan Bagaskara orang yang Felin sukai justru menyukai Vega, 3 hal yang cukup untuk membuat Felin teramat tidak suka dengan Vega.

Vega juga mengakui bahwa dirinya sangat munafik dahulu, ia membicarakan teman A kepada si B, lalu menceritkan si B kepada si C. Vega  selalu mengikuti 'apa kata mereka'  agar tidak ditinggalkan teman-temannya. Melakukan apapun agar ia tidak ditinggalkan oleh teman-temannya. Ia juga diminta menarik perhatian Bagaskara karena grupnya tidak menyukai Felin, menjadi anak rajin di sekolah dan ia juga mengakui bahwa ia haus akan pujian saat itu.

Palsu. Itu seperti bukan Vega yang kalian lihat di chapter sebelumnya. Tapi itulah Vega yang dahulu. Vega yang munafik, haus pujian, Vega yang suka bergosip.

Hingga saat itu Zahra mendengar sendiri Vega dan grupnya sedang membicarakannya. Zahra mengirimkan pesan singkat aneh yang membuat Vega tanpa berpikir panjang berlari kerumah Zahra. Tetapi kondisi Zahra sudah tidak bernyawa. Zahra meninggalkan diary yang berisi banyak foto Vega dan Zahra. Zahra menuliskan juga kekecewaannya terhadap Vega di diary tersebut.

Felin datang dan juga membaca diary tersebut, Felin saat itu sangat marah dan menampar Vega. Vega pun hanya bisa pasrah menerima setiap perlakuan Felin.

Tidak sampai disitu kebencian Felin, ia menunjukkan diary itu ke semua teman Vega yang membuat Vega dijauhi dan di bully dengan cukup? Ah tidak, sangat kasar. Benar-benar perlakuan yang kasar.

Tapi Vega berpikir itu pantas ia dapatkan, karena perlakuannya terhadap Zahra yang jauh lebih menyakitkan. Ia sadar bahwa ia salah. Menambah luka seorang gadis yang sudah dipenuhi luka, gadis yang seharusnya ia beri dukungan. Untuk itu ia memutuskan untuk menjadi orang yang biasa saja. Tidak apa tidak ada teman, tidak apa tidak cantik, tidak apa tidak kaya, Vega hanya ingin tenang.

It's Me, Vega ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang