It's Me, Vega || 27

79 19 9
                                    

Alurnya agak di percepet dibagian liburan ini 🙏🏻

Kalo misal ada yg salah2 tempat atau deskripsi wisatanya maap ya, sumbernya cuma google soalnya hehe.

Happy Reading ♡


***

Author POV

Pagi ini mereka semua telah siap untuk melakukan perjalanan ke berbagai destinasi di Lembang.

Vega sudah siap dengan pakaian simpelnya, gadis itu hanya menggunakan celana jeans dan kemeja bergaris berwarna mocca. Vega sudah lebih dulu siap, ia duduk dan menunggu yang lain siap.

Jangan tanya siapa yang paling lama, sudah pasti Friska. Bukan Ninda kali ini, tapi Friska yang sedari tadi sangat menyebalkan, dia seperti princess, jika Ninda adalah seseorang yang ribet dengan bawaan, Friska adalah tipe yang ribet dengan make up dan penampilannya, huh melelahkan melihat gadis itu terus bolak-balik dari lemari ke cermin hanya untuk memilih baju yang sesuai.

“Udah belom si lo, lama banget milih baju doang.” Kesal Emil.

Vega hanya duduk sambil memainkan ponselnya, karena merasa tidak ada yang harus dibicarakan.

“Udah satu jam ya, nungguin lo doang!” Kesal Ninda, kemudian gadis itu lebih memilih keluar menyusul Varo yang sudah berada di depan fila.

Friska tidak menanggapi kekesalan Emil dan Ninda, gadis itu beralih pada sepatu, masih sama seperti memilih baju, Friska kebingungan ingin memilih sepatu mana yang cocok,

Vega jengah melihatnya. Akhirnya ia bangkit dari duduknya dan ikut menyusul Ninda ke depan.

Di depan villa, tiga mobil sudah siap untuk berangkat, Vega memilih memasuki mobil terlebih dahulu, walaupun Vega melihat ada Ilham yang sedang duduk di bangku depan villa, Vega mengabaikan Ilham kemudian menaiki mobil Ilham di kursi penumpang.

Ilham menghela napas berat saat Vega masuk ke kursi penumpang, Vega masih marah padanya.

“Kenape tuh cewe lo?” Tanya Nuga.

Ilham hanya merespon Nuga dengan mengendikkan bahunya.

“Ya gimana ga marah ya, orang mau liburan  malah dikasih ujian, kasian banget sahabat gue.” Sahut Ninda seraya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Ilham yang membiarkan Vega begitu.

“Samperin gih Ham, suruh Vega apa ke, masa lo diem aja.” Tambah Risya.

“Takut makin salah gue.” Jawab Ilham.

Tidak berapa lama, Friska datang, disusul oleh sebuah mobil tidak dikenal sampai dipekarangan villa. Mereka heran melihat mobil tersebut, tapi Ilham justru tersenyum saat mobil itu datang.

Si pemilik mobil turun, seorang pria blasteran yang terlihat gagah dengan kacamata hitamnya keluar dari mobil hitam tersebut.

Friska menegang, “Daddy?”

“Kenapa kamu disini? Sudah daddy bilang kamu harus siap-siap ke Amerika Friska, kenapa kamu sangat membangkang?!” Ujar pria paruh baya tersebut. “Tolong ambil barang anak saya di dalam.” Pria tersebut menyuruh asistennya untuk mengambil barag Friska dari dalam villa.

“Masuk mobil Friska!” 

Friska tidak bisa berkutik, ia akhirnya menuruti ayahnya untuk masuk ke dalam mobil.

“Ilham, terimakasih sudah memberitahu saya, Friska memang seperti anak kecil karena selalu saya manjakan.” 

“Gapapa om.” Jawab Ilham seadanya.

It's Me, Vega ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang