Happy Reading ♡
***Vega POV
“Gue mau tau dong yang lo bilang Altair dan Vega.”
“Oh kirain gue apaan, bikin gue jantungan aja lo.” Jawab gue sambil mukul lengannya Ilham.
“Gitu deh, Intinya si Vega itu bintang yang selalu nunggu Altairnya. Vega sabar banget, walaupun dalam setahun cuman bisa nemuin Altairnya sekali, tapi dia tetap nungguin Altair dan setiap summer triangle, itu waktu Vega ketemu sama Altair dan langit itu indah banget, karena dua bintang itu bersinar di saat itu.” Jelas gue, Ilham pun menyimak dengan baik perkataan gue.
“Oh.”
“Bodoamat ya, oh doang. Sana lo balik gabung ke Alaska.”
Ilham terkekeh, “Nanti. Masih mau disini,” mampus gue deg degan. “Udah makan?” lanjutnya.
“Belom lah.”
“Pantes galak.”
Gue natap Ilham tajam.
“Gue mau ke kantin mau nitip sesuatu gak?”
“Dibayarin ya?” Tanya gue, sambil naik turunin alis.
Ilham noyor kepala gue, dan gue meringis. Gue megang jidat gue. “Sakit ogeb.”
“Tau banget gratisan, udah gue gendong harusnya gue yang minta bayaran.”
“Santai dong!”
“Yaudah gue bayarin, mau makan apa?”
Asikkkkk mata gue langsung berbinar tuh.
“Nasi goreng sama es teh, cepetan ya, gpl!!” Kata gue, kan emang suka gatau diri. Ini yang punya sekolah lagi yang gue babuin, dibayarin pula.
Gak lama setelahnya Ilham balik dan bawa nampan yang isinya nasi goreng sama dua gelas teh yang satunya teh anget dan yang satunya es teh. Dia naro nampan di atas meja samping ranjang gue. Gue bingung karena cuma ada satu piring nasi goreng dan lagi kalo Ilham udah makan duluan kenapa dia cepet banget.
“Lo udah makan?” Tanya gue.
“Ini, sekalian lo gue suapin.” Jawab Ilham enteng tanpa beban.
“Hah? Ya gak kenyang lah ogeb gue nya.”
“Perut karung lo ya? Gue cuma makan dikit ko, nyantai.” Ilham ngambil nasi gorengnya dan bersiap buat nyuapain. Tapi gue masih kesel karena porsi makan gue berkurang, tau gitu gue beli sendiri tadi.
Pletak!
“Anjir! Sakit woy, apaan si lo!” Gue sewot, si Ilham ngejitak pala gue make sendok. Lumayan sakit ga booong gue.
“Gak usah sok ngambek, muka lo tambah jelek. Udah cepet makan.” Ilham ngarahin sendok ke mulut gue. Yaudah dengan senang hati gue nerima suapannya.
“Risya sama Ninda kemana?" Tanya gue di sela-sela adegan suap-suapan gue sama Ilham.
“Biasa.” Gue paham banget maksdunya 'biasa'. Berarti mereka lagi pada bucin sama pasangannya masing-masing. Gue merasa gak enak banget sama omongan Jessica tadi pagi dan gue sejujurnya kepikiran tentang gue yang buat Alaska jadi kepisah.
“Ham.” Si Ilham yang tadinya mau nyuapin gue suapan terakhir nasi goreng itu dia jadi nyuap buat dirinya sendiri. “Yah ko lo lagi? Harusnya kan itu punya gue.” Protes gue.
“Lagian lo daritadi nanya mulu. Ngejawab butuh tenaga.”
“Ngeselin lo kulkas indomey.”
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me, Vega ✅
Teen Fiction⚠️ COMPLETED ⚠️ 15+ -------------------- Vega. Bukan seorang gadis populer, cantik, body goals atau apa pun itu. Vega hanyalah Vega. Seorang gadis yang sulit percaya diri. Bersahabat dengan Ninda membuat Vega beruntung dan memiliki beberapa teman. ...