It's Me, Vega || 38

64 7 14
                                    


Happy Reading ♡

***

Author POV


Tiga hari berlalu setelah kejadian itu, Vega dan Ilham tidak lagi bertemu. Entahlah, Vega merasa mungkin mereka sudah putus? Atau belum? Karena Ilham tidak memberikan penjelasan apapun, Vega juga enggan meluruskan perihal ia yang mengatakan bahwa hubungan mereka selesai.

Hari ini tournament Alaska diadakan, tadinya Vega tidak ingin datang, tapi ia dijemput oleh Gilang dan lelaki itu memaksa Vega untuk ikut menonton. Jadilah Vega berada disini sekarang. 

Vega tentu saja bersama teman-temannya. Sedangkan di tribun sampingnya yang tidak jauh dari tempatnya itu ada Ilham dan Lorenza. Vega sungguh tidak perduli dengan hal tersebut. Sepertinya sekarang hatinya mati? Saat melihat Ilham yang tersisa hanya rasa sakitnya saja.

Tournamnet berlangsung sangat meriah, banyak sorakan semangat yang ditujukan kepada club favorit mereka masing-masing. Apalagi Jessica.

Masih ingat tidak? Gadis cheerleader yang menyukai Ilham, gadis itu meneriaki nama Ilham dengan sangat keras, membuat Lorenza menatapnya sebal. Vega muak menyaksikan drama ini. Ia memilih pergi dari tribun dan berniat pergi ke kantin.





Greb!!



Vega terkejut, sosok laki-laki itu memeluk Vega dari belakang dengan sangat erat. Entah darimana datangnya.





“Lepasin!”

“Aku kangen”

Vega tertawa sinis, bagaimana bisa Ilham berkata seperti itu?

“Gue bilang lepas!”

Mendengar nada kesal, dan dingin dari Vega, Ilham pun melepaskan pelukannya. Vega hanya menatap muak lelaki yang ada di hadapannya ini. Kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju kantin. 

Tapi belum sempat pergi, Ilham menahan lengan Vega.

“Kita belum putus.”

Vega kembali membalikkan badannya.

“Kamu bilang cuma selesai, bukan berakhir.”

“Mau lo apa?” Tanya Vega dengan tatapan dingin. Ilham belum pernah melihat tatapan sedingin itu dari Vega.

“Aku gamau putus.”

“Jangan egois Ham! Kalo lo suka sama Lorenza, pergi aja, gue ga akan ngelarang lo.”

“Aku cinta sama kamu.”

“Bullshit!!! Terus Lorenza?”

“Aku juga cinta sama Enza, tapi aku juga gamau kehilangan kamu. Aku minat maaf Ga, aku—“

“Stop!!”

Ilham menghentikan perkataannya.

“Gue gamau denger apapun lagi Ham, semakin terlihat jelas, kalo lo itu cuma bisa nyakitin gue. Seperti yang lo bilang, lebih baik lo pilih Lorenza lo itu, dia yang tau lo dari lahir kan?”

“Engga engga, kamu jangan pergi.”

“Ham plis, plis gue mohon sama lo, jangan buat gue merasa kaya gini lagi, jujur gue capek. Gue ikhlas, gue gapapa kalo lo mau sama Lorenza, tapi jangan iket gue terus, lo nyekik gue tau ga? Lo sadar ga?!"

Ilham menatap gadis yang ada di hadapannya saat ini, Vega nya menangis. Ilham merasakan sakit yang dirasakan Vega, tapi sungguh Ilham tidak ingin melepas Vega ataupun Lorenza. Ilham pun tidak tau apa maksud perasaannya ini.

It's Me, Vega ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang