Goresan-goresan kenangan itu berhilir mudik melintas di pusat ingatan Zas. Kenangan yg seharusnya menjadi pemanis sebuah ingatan malah menjadi pisau berkarat untuk pemilik kenangan itu, rasanya.... Menyakitkan, sungguh.
' I love u '
' A thousand years from now '
Ucap lev pada gadisnya yg saat ini sedang berlari dihamparan lalang lalang, memperhatikan wajah cantiknya, mata coklat, pipi yg sedikit gembul, bibir tebal gadis itu, rambut hitam pekat terurai membuatnya semakin cantik
Karna gemas melihat Zas yg sedari tadi berlari lari seperti anak kecil berusia 5 tahun, Lev pun menghampiri 'putri tidur' itu "ayo mam dlu siap mam baru lari lari lagi" mencium gemas pucuk kepala gadis itu
"Ayo!! Piw piw piw kereta api lewat piw piw piw awas nanti ketabrak piw piw" sambil berlari pelan mengikuti punggung Lev yg berada di depan gadis itu. "Sayang! Gendong ish kaki Zas gatel kena daun lalang!" Ucapnya dengan bibir sedikit pout
"Utututu nyonya kakinya gatel ya" menghampiri Zas yg sedari tadi memasang wajah kesal dengan bibir dipout yg semakin membuatnya menggemaskan. Lev pun menggendong Zas di balik punggungnya sambil sedikit berlari membuat Zas seperti menunggangi kuda "ahahaha sayang pelan pelan hahaha sesek hahaha" Lev pun memelankan larinya menjadi berjalan pelan."Mam nya yg banyak biar kuat ngelahirin kembar cowo" ia menatap Zas dalam sambil mengusap-usap pucuk kepalanya, mata hitam pekat yg begitu dalam dan tajam mampu luluh di bawah tatapan mata coklat Zas
••••••
'Kecelakaan di masa lalu yang terus menggantung di masa depan membuat beberapa orang bisa menulis apa saja tapi tidak bisa membuatnya mencintai siapa saja'
-Zaskya
Sebelumnya aku mau bilang, memang sedikit ngebosenin tapi aku saranin jangan di lompat lompatin yh bacanya, biar kamu ngerti, biar kamu nya nyaman mknya aku ingetin dari awal ini.Lev atau Dyles Raxel Nandozraf, teman dekatnya sering memanggilnya Lev tapi saat di sekolah orang orang memanggilnya 'dy' atau 'nando'
Zas atau Zaskya Meicha, semua orang memanggilnya dengan sebutan Zas
Xavier Shehzal Altair, teman temannya sering memanggilnya dengan sebutan 'pier'. Biar ga ribet katanya wkwk
"Semua orang ninggalin aku termasuk keluarga aku sendiri, kamu janji yah jangan tinggalin aku karna setelah kamu ninggalin aku, aku ga tau bakalan sehancur apa, maaf karna selalu bergantung sama kamu, maaf ga bisa mandiri, maaf..." Ucap Zas menatap Lev sambil menahan tangisnya karena mereka sedang berada di parkiran sekolah
"Kamu kenapa ngomong gitu? Aku seneng kamu bergantung sama ku, aku seneng kamu bisa ngasi kepercayaan sebesar ini ke aku, kamu semesta ku apa mungkin aku meninggalkan semesta ku demi bintang yg ribuan dan masi bernaung di bawah semesta ku?""You my view" tatapan itu lagi lagi meluluhkan Lev, mata coklat itu semakin menghanyutkan saat semakin ditatap
"Udah hapus ih air matanya udh mau bel" sambil mengusap air mata Zas yg sudah tak bisa di bendung di pelupuk telaga menghanyutkan itu "sayang nanti aku ada tanding, kamu mau pulang luan atau nunggu aku? Atau nanti aku anterin sebisa waktunya?"
"Aku pulang bareng Zora mau print makalah nanti siang, maaf yah gak bisa nontonin kamu tanding" Zas merasa bersalah sebab tak bisa menjadi suporter untuk pacar tersayang nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER (END)
Novela JuvenilKecelakaan 7 bulan lalu membuat gadis cantik itu terbaring di kasur dengan mata tertutup sepanjang hari juga bunyi monitor sesekali menjadi alunan musik terfavorit Zaskya Tak lupa janin yang semakin hari semakin membesar didalam rahim 'putri tidur'...