Jangan lupa vote okay?
Sama komen dong biar makin semangat.
.
Besok pagi Xavier berencana akan menegur mamahnya karena tidak mengijinkan Zas makan. Yg benar saja wanita hamil di larang makan padahal mamahnya juga seorang wanita tapi apa tidak berfikir gitu lho.
"Lauknya mau yg mana?" Tanya Xavier. Benar saja sampai di dapur semua lauk yg biasanya ada di meja makan seketika lenyap lalu Xavier memeriksa lemari makan dan benar saja semua lauk di simpan di dalam untungnya Xavier tanda mamahnya biasanya menyimpan kunci lemari dimana jadi dia bisa membuka lemari.
"Terserah"
"Udang mau?"
"Gua alergi seafood"
"Ayam?"
"Gua gak suka ayam"
"Ikan bisa 'kan? Ikan goreng mau gak?"
"Hm"
Xavier menyodorkan piring makan di depan Zas "susu coklat atau susu stroberi?"
"Susu full cream" mendengar jawaban Zas, Xavier menuangkan satu gelas susu full cream di microwave untuk di hangatkan lagi.
"Yang banyak makannya" sambil mengatakan itu Xavier duduk di samping kursi Zas, menatap wanitanya yg sedang makan dengan mulut penuh "nanti kalo gua udah ada duit lebih kita pindah ya dari sini"
Di cahaya yg remang remang Xavier menatap wajah Zas, untuk pertama kalinya wanita itu tidak menatapnya dengan penuh kebencian dan Xavier menyukai tatapan itu.
Ia ingin terus seperti ini saja bersama Zas, sederhananya saja berdua di meja makan, menemani Zas makan dan membuatkan susu hangat setiap malamnya untuk wanita hamil itu.Kedengarannya sederhana tapi sumpah demi apapun sangat sulit untuk terkabul.
Selesai makan mereka berdua naik kedalam kamar, Xavier yg sudah bersiap-siap tidur sedangkan Zas yg masih menonton TV terkadang cekikikan sendiri entah apa yg ia tertawai tapi itu sukses membuat tawa di bibir tipis Xavier ikut naik membentuk senyum tulus.
"Zas, tidur. Udah jam satu" yg di panggil tak menyahut malahan makin tertawa melihat animasi bernama gopal itu lari terbirit-birit mengubah semua benda menjadi makanan dan satu lagi karakter yg Zas sukai, papa Zola.
Anak murid kebenaran tak pernah salah!
Begitu kalimat singkat yg Xavier dengar dan mampu membuat Zas tertawa.
"Zas, nontonnya besok lagi"
"Gua gak ngantuk tolol!"
"Ya paksain aja lo gak liat ini udah jam satu pagi dan lo belum tidur sama sekali?"
Bukannya menurut pada Xavier wanita itu malah menguatkan volume TV hingga terdengar ke kamar sebelah, yaitu kamar Ando dan Sandra
Xavier yg kesal langsung mencabut kabel TV dan secepat kilat juga Zas melemparkan remote TV ke arah Xavier, dilemparkannya begitu kuat.
"Lo ya!" Bentak Xavier emosi. Ledakan emosi ini sudah tak bisa lagi ia cegah untuk tidak keluar, Zas sudah benar-benar kelewat dengan melemparnya menggunakan remote TV hanya karena mematikan TV.
"Apa!" Jawab Zas tak kalah berapi.
"Lo pikir gak sakit di lempar remote! Sini gua lempar kepala lo pake remote TV biar tau sakitnya!"
"LEMPAR!" bentak Zas tak takut sama sekali
"Nantangin lo ya" ketika hendak melempar remote ke arah Zas tiba-tiba rasanya tak tega padahal kelakuan Zas cukup kelewatan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER (END)
Teen FictionKecelakaan 7 bulan lalu membuat gadis cantik itu terbaring di kasur dengan mata tertutup sepanjang hari juga bunyi monitor sesekali menjadi alunan musik terfavorit Zaskya Tak lupa janin yang semakin hari semakin membesar didalam rahim 'putri tidur'...