Tentang

1.8K 94 3
                                    

Pict Xavier wkwk

Hai jangan lupa vote
Sama komen okay?
Gratis soalnya

.

.

Malam sudah tiba yg artinya Xavier harus pergi bekerja di club, sudah sejak dua puluh menit lalu ia masih duduk di sebuah meja paling sudut club sambil meminum alkohol berkadar lima puluh empat persen

"Cari tahu tentang dia, dia menarik dan tubuhnya___" pria tegap itu masih meneliti setiap sudut bagian tubuh Xavier, mulai dari jakun Xavier yg sejak dari tadi naik turun karena menahan rasa panas dari minumannya lalu bahu lebar Xavier, rahang tegas dan lekuk pangkal paha Xavier

Semuanya. Ia benar-benar tertarik dengan lelaki berkulit putih ini

"Namanya Xavier Shehzal Altair, dia seorang DJ di club ini dan masih berada di sekolah menengah atas. Dia juga terkenal di kalangan anak remaja jaman sekarang karena selalu menang balap liar"

Lelaki itu tersenyum tipis, entah apa yg ada di dalam otaknya tapi ia benar-benar tertarik pada Xavier, sungguh.

.

"Mph-hh" ciuman itu begitu menuntut dengan bibir tipis Xavier yang tak habis-habisnya sejak tadi mencari kepuasan tersendiri, menghisap dan menggigit bibir bawah milik Zas tidak akan membuatnya puas sedangkan sesuatu di pertengahan pangkal pahanya sudah begitu sesak berdenyut ngilu argh rasanya sangat tidak nyaman! Tapi jika di pikir-pikir bukankah sudah lama ia tidak melakukan itu?

Untuk beberapa saat ini jangan ingatkan Xavier jika dia masih tak punya status tapi sudah menuntut kewajiban

Agaknya ini ironis

Di kamar rumah sakit ini, Xavier kembali mengulang kebodohannya, aku tak bisa mengungkapkan ini kebodohan atau ketagihan tapi ini benar-benar perilaku binatang, bahkan binatang tak akan berbuat se-hina ini

Di ranjang rumah sakit, lelaki itu bersimpuh dengan kaki di tekukkan. Tubuhnya sudah berada tepat di pertengahan antara selangkangan putri tidur itu
Lelaki itu menggenggam miliknya, mengelusnya pelan dengan ibu jari, perlahan-lahan ia mengarahkan miliknya ke milik wanita itu "ergh" Xavier menggeram kala batang kerasnya berhasil ia gesekkan kebelahan vagina wanitanya

Ia terus menggesek miliknya hingga belahan vagina milik Zas terlihat memerah dan sedikit lembab, hanya sedikit. Tangan kekarnya ia gerakkan perlahan untuk menyentuh perut datar Zas

"Baby jangan nakal dulu ya, gantian. Papah mau nakal bentar" masih dengan gesekan kejantanannya, Xavier mulai memasukkan kepala penisnya "ughh" racaunya di awal

Pelan-pelan Xavier memasukkan miliknya agar tak terlalu menimbulkan guncang atau suara apa lagi mengingat mereka masih ada di rumah sakit meskipun memiliki kamar yg kedap suara tetap tak membolehkan ia mendesah sepuasnya

"Argh kok sempithh hahh banget" terhitung sudah tiga kali percobaan ia lakukan untuk memasukkan miliknya tapi tetap meleset

"Engh" percobaan keempat berhasil, erangan berkeluaran dari mulutnya serta umpatan-umpatan kecil. Xavier memang memilih membiarkan miliknya sebentar di dalam sana karena ingin merasakan sensai tak tertolong ini, rasanya seperti ribuan kupu-kupu berterbangan dari perutnya, perasaan ini, rasa ini, kenikmatan ini, denyutan dan gelombang ini benar-benar menggilakan!

Ia ingin terbang sekarang juga, miliknya seperti disedot dan di tarik semakin dalam sehingga meninggalkan sensasi ngilu di pangkal penisnya namun nikmat lalu dinding vagina milik zas seperti memijat penisnya dengan telaten.

Tujuh menit terhitung waktu untuk ia mendiamkan penisnya di dalam milik Zas.
Hentakan pertama yg ia rasakan adalah rasa yg begitu menggilakan, entah sudah berapa kali aku mengatakan kalau ini menggilakan tapi memang benar rasanya se-menggilakan itu

XAVIER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang