Hai jangan lupa vote
Sama komen okay?.
.
BUGH
BUGH
"ANJING LO"
BUGH
"Pergi lo bangsat sebelum lo semua mati gua bikin!"
Tujuh orang anak remaja lari cicing dengan langkah yg sempoyongan sedangkan Xavier, dia terlihat masih mengatur nafas akibat baru saja memukuli anak-anak remaja itu
"Za lo gapapa?" Tanya Vier
"Iya gapapa bang makasih ya udah bantuin"
"Iya santai aja, lo kok bisa di kroyok gitu?"
"Menang taruhan"
"Muka lo lebam-lebam gitu ayo gua antar dulu ke rumah sakit" ajak Vier
"Ga usah bang, gua gapapa kok" tolak Eza
"Ya udah kalo lo ga mau tapi gua anter pulang ya"
"Ga usah bang gua bisa balik sendiri"
"Gila aja gua biarin lo balik sendiri disaat keadaan lo kaya gini yg ada ntar lo kenapa-kenapa"
"Bang gua ga suka di kasihani" Eza ini memang tipekal orang yg batu banget padahal dia lagi butuh, selain gak suka di kasihani Eza juga ga suka di atur di bantah atau di bentak dan di kerasin karna Eza memang lembek sama orang lain atau bisa di bilang dia ini tukang kasihanan, masih banyak lagi sih yg Eza gak suka tapi di diemin Aya sih yg paling Eza ga suka!! Inget tuh!
"Gua ga peduli, udah ayo buruan"
Dengan muka kesal Eza pun menurut dan menaiki motor besar milik Vier. Tak sampai sepuluh menit mereka berkendara motor Vier sudah hampir sampai di kompleks perumahan milik keluarga Eza "anjing lu kalo mau mati jangan ngajak-ngajak dong! Biar gua lebam-lebam gini tapi keinginan hidup gua masih pull!" Ocehnya setelah sampai di depan teras rumahnya
"Harusnya lo syukur, jarang-jarang lho gua boncengin orang, secara___nama gua cukup terkenal di kalangan anak-anak sebaya lo" sambil mengucapkan itu Vier membuka helmnya dan duduk di salah satu kursi teras rumah Eza. Kursi yg terbuat dari rotan, kursi itu ada karena inisiatif ayahnya yg sering duduk saat sore hari sambil mengopi atau mengobrol dengan mamah saat malam hari sambil menyeruput teh hangat. Dulu, sekitar delapan tahun yang lalu
•••••
"Hay baby...."
Usai mengantarkan Eza pulang, Xavier langsung menancapkan gasnya menuju rumah sakitDrtttt.... Drttttt....
Xavier mengambil benda pipih yg ada di saku celananya "halo?" Sapanya
"Halo Vier, pakaian kamu sudah mamah kemasin kedalam koper terserah kamu mau ambil kapan tapi sudah mamah titipkan di pos satpam didalamnya juga ada uang senilai lima juta rupiah. Mamah taro di balik kaos kamu yg warna kuning, untuk sekarang kamu jangan pernah temuin mamah, kakak, sandra dan sea."
"M-maksud mamah apa?"
"Mamah ngusir aku? Aku anak mamah lho, mah Vier sama siapa lagi ngadunya kalo mamah ga ada di samping Vier apa lagi Vier punya tanggungan sekarang dan kondisi Zas juga naik turun terus"
"Kamu bakal jadi orang tua, bakal jadi seorang ayah, kamu sekarang punya tanggung jawab yaitu Zas dan anak kamu. Abang kamu benar kamu harus jalan sendiri tanpa bantuan mamah dan abang, ini konsekuensinya dan mau tidak mau kamu harus terima itu. Kamu udah cukup buat mamah malu sekarang terserah sama kamu dan mungkin mamah bakal sering jengukin Zas tapi gak untuk liat kamu"

KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER (END)
Teen FictionKecelakaan 7 bulan lalu membuat gadis cantik itu terbaring di kasur dengan mata tertutup sepanjang hari juga bunyi monitor sesekali menjadi alunan musik terfavorit Zaskya Tak lupa janin yang semakin hari semakin membesar didalam rahim 'putri tidur'...