Tak Mudah

2.3K 118 2
                                        




Jangan lupa vote ya dan komen

Hppy reading






"Lagian mau mereka mojok kek, apa kek, terserah mereka lah kan Zas udah jebol juga sama Lev"
Ada yg bisa nebak? Mulut ember siapa ini?

HAH!!?

••••

"D-dea...."

"Kenapa Cle? Kan gua ngomong benar, emang Zas udah ga perawan kan sama Lev"

"De...." Zora

"Dea. Gua diemin lo dari tadi karna lo temen kakak gua tapi kayanya gua salah diemin lo harusnya gua gesek bibir lo ke lantai, kalo pun kakak gua berdosa semasa hidup dia apa pantas lo umbar dan lo jelek-jelekin dia setelah dia ga ada di dunia?! Orang-orang di deket lo terlalu baik sama lo sampe-sampe mereka ga pernah negur lo atas omongan lo yang gak pernah lo pikirin sebelum terucap"

"Gua ga pernah marah kalo lo hina gua lo maki-maki gua lo apain aja dah tapi. Gua ga bakal terima kalo mulut kotor lo bahas kejelekan kakak gua, kakak satu-satunya gua, kalian sahabatan kan? Lo juga sepupu Lev kan? Kenapa mesti kakak gua aja yg di pojokkan disini?! Apa SEPUPU lo itu ga berpartisipasi dalam buku dosa ini?! Apa kakak gua yg berperan sebagai jalang dan menampung atas segala dosa ini? Kasian yah kakak gua. Temenan sama orang kaya LO! semasa hidupnya yg terbilang__ singkat"

Eza angkat suara kali ini ia sudah sangat muak dengan kelancaran bibir Dea yg tak punya batasan saat berbicara. Seisi ruangan seketika diam ketika Eza berbicara, aura yg di tampilkan dari Eza begitu gelap bahkan Dea tak berani menatap lelaki itu hanya untuk sekilas

"Gua jadi ga yakin sama persahabatan anjing! kaya kalian ini" Eza menatap sayup kearah Dea berganti ke Cleo dan Zora

"Za udah__ kak Dea keceplosan itu, jangan ngebentak gitu" Aya memeluk lengan kiri Eza untuk sekedar menenangkannya dari sulut api kemarahan, tangan kanannya ia gunakan untuk mengusap-usap punggung Eza agar lelaki itu lebih tenang

Tak ingin membuat kekacauan lainnya apa lagi ia sedang ada tamu bukan?
Eza memutuskan untuk pergi dari situ karna hawa ruangan itu semakin panas saja, ia berjalan dengan cepat ke arah kamarnya yg berada di lantai dua. Sementara di lantai satu......
"Dea lu keterlaluan tauk, ga sepantasnya lo bilang itu mau itu di belakang Eza atau di depan Eza kaya tadi, lo emang kelewatan" Cleo tak membenarkan sahabatnya, ia akui mulut Dea memang sudah keterlaluan entah itu dalam konteks membahas Zas atau yang lainnya

"Zas baru aja ga ada, Eza masih berduka atas kematian kakaknya dan lo... Bisa-bisanya lo bahas hal ini di depan Eza yg kita ga tau dia bisa atau ga nerima kenyataan ini, tapi lo udah bahas dosa dan keburukan Zas di saat lo sendiri ga tau kan dosa dan keburukan lo___ hooh i don't know now up to you i don't care gua kecewa sama lo" Zora pergi dari rumah itu di susul Cleo bersamanya. Rencana untuk mengenang tiga bulan kematian Zas hancur sudah karena mulut tak bisa di rem milik Dea

"Cle, Ra tunggu gua ga sengaja sumpah" wanita itu mengejar kedua temannya yg sudah melangkah keluar rumah

"Sesek yah" Vier

"Iya"

'Haha-- pantesan aja pas gua ngelakuin itu sama Zas, sama sekali ga ada darah yg keluar tapi... Kan ga semua cewe punya selaput darah terus emang kenapa klo masa lalu Zas buruk?'

"Karna semuanya udah bubar.... Gua juga balik yah"

"Lah mau kemana kak? Kan baru dateng"

"Gua kesini cuman mau liat Eza aja dan__tau soal masa lalu Zas.... Btw lo kenal juga sama Zas?"

XAVIER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang