2.Doraemon pink dan musang ekor 9

1K 31 0
                                    

ECCEDENTESIAST

[2.Doraemon pink dan musang ekor sembilan.]

''Bahagia itu bisa selamanya nggak sih?''

.


''Lo ngapain, Sam?''

Samuel berdecak sebal, kembali lagi ia harus berada didekat Seena karena hukuman. Dia sebenarnya tidak masalah kalau mau dihukum apapun itu hukumannya, tapi jangan dengan Seena. Gadis itu selain berisik juga terlalu menyebalkan untuknya. Lihat saja sekarang Seena menatapnya terus tanpa berkedip.

''Lo pikir?'' sinis Samuel tanpa melirik Seena. Ia pikir ia hanya harus menyelesaikan hukuman ini dan menjauh dari Seena sejauh jauhnya.

Seena mendecih sinis lalu kembali pada kegiatannya tanpa mempedulikan Samuel.

Angin bertiup kencang menerbangkan helaian rambut panjang Seena. Samuel beberapa kali menjauhkan badannya dari Seena tapi rambut gadis itu terus mengenai leher dan wajahnya.

''Rambut lo kena muka gue.'' ucap Samuel sewot. Ia bergeser selangkah menjauhi Seena dengan wajah merengut.

Seena tidak peduli, ia malah mengibaskan rambutnya dengan sengaja mengenai wajah Samuel. Rambut Seena wangi buah, Samuel suka. Tapi pedes kalau kena muka, pengen banget Samuel ambil gunting rumput buat potong rambut Seena.

''Ck.'' Samuel berdecak sebal. Dia maju selangkah lalu menginjak kaki Seena membuat Seena menjerit kaget.

Seena ikut maju untuk memukul Samuel tapi Samuel lebih cepat menghindar dan terjadilah aksi saling memukul. Samuel dan Seena berkelahi sungguhan, saling memukul bahkan saat ini tangan Seena sudah dipelintir oleh Samuel ke belakang. Seena menendang tulang kering Samuel dengan kencang membuat Samuel melepaskan tangan Seena kaget. Ia menjegal kaki Seena tapi Seena keburu menarik kerah kemeja Samuel membuat mereka jatuh bersamaan.

Tidak, tidak ada acara saling menatap seperti di film film yang disusul lagu romantis untuk soundnya. Yang terjadi malah mereka saling bergulingan untuk memukul satu sama lain.

Padahal Seena itu cewek loh, harusnya Samuel bisa ngalah, kan? Tapi dendam ya dendam, tidak ada kata kalah di dalam kamusnya. Tidak peduli gendernya apa Samuel tetap harus menang darinya.

''Bangsat!'' Ucap Samuel sambil menarik kerah seragam Seena. Begitu juga Seena yang mencengkeram kerah kemeja Samuel sambil menatap pemuda itu tajam.

''Lo kampret! lo nggak lupa 'kan tadi lo nabrak gue di koperasi?!'' ucap Seena tidak mau kalah. Muridnya tentara diajak berantem.

Tapi tenaga Samuel itu tidak main main, dia 'kan cowok.

Bagi Samuel, Seena itu lumayan juga. Dia tidak tahu Seena latihan dimana, tapi yang jelas tenaga Seena itu melebihi gadis lain yang seumurannya. Walaupun badannya tidak bisa dibilang tinggi, tapi Seena bisa menjatuhkan Samuel dengan sekali tendangan.

''Lo yang nabrak gue,'' jawab Samuel sengit.

Seena menarik kerah Samuel kebawah membuat Samuel menunduk dengan wajah sangat dekat dengannya. ''Emang lo nggak lihat kalau gue ada di sana?! Harusnya 'kan lo lihat dari belakang.''

Samuel mengikuti permainan Seena, ia mendekatkan wajahnya kepada Seena. ''Lo yang meleng!'' ucap Samuel.

Seena mendorong Samuel begitu juga Samuel saat menyadari posisi mereka yang terlalu dekat. Kini Seena sedang berusaha melayangkan pukulan pada Samuel tapi terus ditangkis oleh pemuda itu. Sampai kaki Seena yang gantian menjegal Samuel hingga Samuel jatuh dan Seena di atasnya. Mereka guling gulingan lagi sampai pakaian mereka kotor semua.

ECCEDENTESIAST [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang