[14.Darah rendah.]
''Buat bisa terus deketan, apa harus kita pakai status pacaran?''
.
Seena memasuki ruangan bersama Caramel dan empat orang gadis lain di belakang mereka. Satu kamar akan di tempati oleh 6 anak, dan di kamar nomor 36 ini di isi oleh Seena, Cara, Renatta, Teresa, Kamila kelas 11 IPA 5 dan seorang anak kelas 11 IPA 3 Nadira.Keenamnya sebenarnya tidak setuju dengan keputusan guru untuk menyatukan mereka dalam satu kelas. Tidak semua sih, ada Nadira yang hanya mengangguk pelan sebagai tanda kalau ia setuju setuju saja dengan keputusan ini.
Tapi Seena yang sudah benci setengah mati pada gadis bernama Renatta itu menolak habis habisan untuk satu kamar dengannya. Apalagi ditambah kehadiran Teresa dan Kamila yang ia tahu adalah teman dekat Renatta selain Reksa dan Jefry.
Tadi sempat ada adu mulut antara Seena dan yang lainnya dengan pak Sudarman selaku guru BK. Tapi setelah mrs.Maria turun tangan, kelimanya hanya bisa pasrah dengan ancaman tidur di luar hotel. Dan di sinilah mereka, di dalam kamar hotel panjang dengan 6 buah kasur yang memang sudah di desain untuk mereka berenam.
Seena membanting koper dan bawaannya di kasur paling pinggir dekat pintu.
''Gue di sini, titik. Cara di sebelah gue.'' Ucap Seena.
Renatta sebenarnya ingin tidur di kasur yang di tempati oleh Seena, tapi mengingat di sini tidak ada Jefry dan Reksa ia memilih untuk menjauhi Seena. Dia takut akan di habisi oleh Seena seperti saat gadis itu memukuli Reksa tempo hari.
''Nadira, sampai kapan lo mau berdiri di situ? Pilih aja kasur yang mau lo tempatin, jangan sungkan.'' Ucap Cara sembari meletakkan barang barangnya ke dalam lemari kecil di dekat ranjangnya.
''Itu sebelah Cara kosong, lo di situ aja. Jangan deket deket sama mereka, nanti lo kena sial.'' Seena berbisik di sebelah Nadira sambil menunjuk Renatta dan teman temannya lalu berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
''Gue pake kamar mandi duluan ya,'' Ucap Cara sambil melangkah masuk ke dalam kamar mandi membawa baju ganti dan alat mandinya.
Setelah itu suasana mulai berisik dengan suara Renatta, Teresa dan Kamila. Hanya Nadira yang diam saja sembari menata barang barangnya di lemari. Dia tidak berniat bergabung dengan orang orang itu, mereka bukan orang yang baik seperti kata teman temannya.
Tidak lama setelah Seena dan Cara masuk ke kamar mandi, Renatta dan kedua temannya mendekati Nadira yang tengah menata barang barangnya.
''Hey, kita main lagi yuk.'' Renatta dan kedua temannya sudah berdiri di belakang Nadira sambil tersenyum licik.
Nadira tau, dia akan kembali dipermainkan.
* * *
Tempat pertama yang akan mereka kunjungi adalah Kraton Yogyakarta. Murid murid dari kelas IPA dan IPS sudah berbaris rapi menjadi beberapa barisan panjang. Mereka semua menunggu giliran untuk masuk sambil dibagikan buku petunjuk dan keterangan tentang apa saja yang ada di dalam kraton.
Seena berdiri di depan Samuel, kata Samuel mereka nggak boleh jauh jauh. Dengan mengandalkan pesan dari Al yang mempercayakan Seena pada pemuda itu.
Sebenarnya tugas menjaga Seena itu dari Sarah dan Farhan untuk Al sendiri, tapi karena Al sibuk dengan urusannya sebagai ketua osis, ia memberikannya kepada Samuel. Lagipula tidak ada penolakan dari Samuel sendiri. Dia malah dengan senang hati membuntuti Seena kemana mana.
Setelah berkeliling Keraton selama beberapa menit, mereka semua di bebaskan berjalan jalan mengelilingi kota jogja dengan syarat tidak boleh jauh jauh dan harus kembali pada pukul satu siang nanti. Sekarang sudah pukul 10 pagi, mereka punya waktu sekitar 3 jam untuk berjalan jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ECCEDENTESIAST [✔]
Teen Fiction"Papa pura pura sayang ya sama aku, 15 meniiitt aja. Biar aku tau rasanya punya papa yang sayang sama aku, walaupun cuma pura pura." Seena mengerti seperti apa kehidupan yang ia jalani saat ini. Sebuah kehidupan dengan dirinya sebagai peran utamanya...