●♡●
Jennie pun membawa gadis yang sangat mirip dengan Lisa itu kedalam menssionnya, kemudian dia memangku Lisa kedalam. Lisa melihat kesana kemari dan juga dia terkagum kagum dengan detail menssion yang berbeda dari miliknya.
"Tunggu disini, aku akan mengambilkan p3k untukmu." Jawab Jennie, dia pun berlari keatas kemudian turun lagi membawa beberapa p3k.
"Coba tunjukan lukamu, aku akan mengobatinya." Kata Jennie dengan lembut, pelan pelan gadis itu memberikan tangannya yang luka kemudian Jennie dengan telaten mengobatinya.
"Kenapa kau menolongku? Kau tidak perlu melakukan itu." Sendunya.
"Tak apa, anggap saja aku menolongmu karna rasa kemanusiaan."
Kini selasai mengobati, Jennie membalikan kotak p3k itu kedalam asalnya dan mengambilkan minuman untuk gadis itu.
"Minumlah, kau pasti lelah diperlakukan seperti itu kan?" Tanya Jennie.
Dan diangguki oleh gadis itu, dia pun minum dan menenangkan dirinya sendiri.
"Sudah? Apa kita harus berkenalan namaku Jennie El Daniella aku tawanan dari kerajaan Denebolla kalau kau?" Tanya Jennie bertubi tubi.
"Gracia Alisa, aku dari Ursa Mayor." Katanya dengan senyum, entah karna apa Jennie dapat melihat sosok Lisa lagi, dia akan sangat bahagia kalau dapat dekat dengan gadis di sampingnya ini.
"Kau mengingatkanku pada seseorang yang berharga." Gumaman Jennie yang dapat didengar oleh Alisa pun membuat Alisa menunduk dan berterimakasih.
"Oh ya ngomong ngomong kenapa kau bisa diperlakukan seperti itu?" Tanya Jennie dengan penasaran, adegan tadi tidak ada di novel atau karna dia sudah mengubah awal novel jadi ada perubahan dia jadi kebingungan, dia melupakan perkataan sang kucing dimana sang kucing berkata kalau ini dunia nyata bukan dunia novel.
"Mereka sudah memperlakukanku seperti itu sejak awal, karna aku adalah seorang putri yang tak sah dari Ursa Mayor." Kata Lisa, dia pun menerangkan kejadian dimana kerajaannya juga diserang, karna tak ingin putri sahnya dengan ratu diambil akhirnya Lisa lah yang menjadi tawanan perang bagi mereka. Tentu saja tidak ada yang tau, dan ketika hal itu diumumkan para putri itu selalu memandang Lisa dengan jijik.
"Hiks, aku tidak ingin seperti ini, aku ingin hidup bebas, dan dicintai dengan benar." Tangisnya sesenggukan, itu membuat Jennie memeluk Lisa.
"Hey, tenanglah, jangan bersedih belum tentu kita akan menjadi tawanan selamanya." Jawab Jennie.
"Aku tau, selain menjadi tawanan kita akan menjadi selir, aku tidak ingin berbagi suami."
"Dan belum tentu juga kita menjadi selir, tenang saja ini masih permulaan aku yakin kita bisa bebas suatu saat nanti." Kata Jennie, tentu dia akan mengatakan kepada Tzuyu untuk membebaskan semua para gadis ketika kaisar telah menikah dengannya.
"Apa kau yakin?" Tanya Lisa, Jennie menghapus air mata Lisa, dia pun mengangguk. Sungguh kali ini dia bahagia, ternyata selain wajah orang tuanya yang mirip ada berbagai wajah yang tak asing disini.
Kemudian setelah itu keduanya saling bertukar obrolan dan juga menjadi akrab siang itu, makan bersama dan juga melakukan hal bersama Jennie mengajarkan Lisa berbagai hal, tentu Lisa tau dan ternyata dia bisa melakukan hal seperti memasak dan lain lain itu karna memang dia adalah tuan putri yang terbuang.
Duduk dibalkon kini Jennie menanyakan sesuatu kepada Lisa.
"Alisa, seperti apakah suami idamanmu?" Tanyanya.
Sontak Lisa menjadi tersipu, dia sudah sedekat ini dengan Jennie.
"Aku menyukai pria yang anggun dan suka membaca buku seperti ku." Ucapnya sembari mengingat seseorang yang ia temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Yang Terabaikan [Taennie]
FanfictionJennie sangat suka dengan cerita novel fantasi, apalagi novel yang berjudul The King Of Dead, itu adalah salah satu novel yang paling ia suka, novel itu menceritakan tentang seorang gadis pemberani yang menjadi seorang prajurit dan memikat hati sang...