part 19

3.9K 624 58
                                    


●●♡●●

Malam harinya dikediaman menssion, Jennie menyiapkan bajunya, besok selama tiga hari dia akan pergi melakukan perjalanan bersama dengan kaisar gila itu, Jennie selalu menghela nafasnya karna sangat malas untuk pergi. Dia sama sekali tidak ingin pergi, tetapi dia harus karna Lisa yang meminta hal itu. Ketika dia akan menutup kopernya seseorang dengan tak sopannya masuk kedalam kamarnya.

"Kau sibuk juga yah?" Jennie sendiri langsung terpelonjak kaget melihat Victor sudah berdiri diambang pintu, sangat menyeramkan tetapi mengapa raut wajahnya seperti ingin melakukan apa apa, Jennie jadi menjauh hi dirinya dari Victor.

"A apa yang kau lakukan dirumah orang!?" Marah Jennie karna Victor sangat tak sopan.

"Rumah orang? Ini istanaku hey! Aku bisa melakukan apapun yang aku mau karna aku seorang kaisar."

"Kau begitu sombong dari tadi, sampai aku muak melihatmu."

"Itu kenyataan Jen, kau tidak bisa mengelak memang benar kan ini istanaku." Katanya lagi.

"Aku sama sekali tidak bertanya." Jennie kini menyiapkan kopernya, dia berniat turun kebawah karna dia haus, tak peduli Victor mengikutinya seperti seekor ayam.

"Hey namamu kenapa sangat panjang?" Tanya Victor, tiba tiba Jennie sampai tak menyangka kenapa kaisar ini begitu santai seperti tidak punya pekerjaan.

"Aku tidak tau, tanyakan saja kepada orang tuaku, mereka yang memberikanku nama." Ucap Jennie sembari menuangkan minuman kedalam gelas.

"Tentu aku akan menyakannya nanti, tapi aku tidak suka karna ribet memanggilmu, bagaimana kalau aku memanggilmu J, bukankah kita sahabat?" Tanta Taehyung, entah sejak kapan dia yang dulu begitu dingin dan pemarah menjadi sosok dirinya kecil yang ceria setelah mengenal sosok Jennie yang begitu baik.

"Terserah anda saja, saya tidak peduli." Kata Jennie sembari memasukkan kembali minuman itu kedalam kulkas.

"Kau itu aneh yah."

"Ish bisa tidak sih jangan ganggu semenit aja." Ungkap Jennie membuat Victor terkekeh karna akhirnya Jennie meledak tak tahan kepada amarahnya.

"Hehehe kau begitu bahaya yah."

"Saya bukan bom!" Ketus Jennie karna Taehyung terus mengikutinya.

"Apa kau itu anak ayam?! Kenapa kau selalu mengikutiku! Kau kaisar bukan anak ayam!" Lagi lagi Jennie mengatakan itu memutar mutari dirinya dan pasrah dengan duduk disofa tempat melihat layar bioskop, yang tersedia kulkas kecil serta alat popcorn, berencana melihat film, dia menyalakan mesin popcorn kemudian mengambil minuman dikulkas juga.

"Ambilkan yang strawberry untukku." Ungkapan Victor membuat Jennie kesal, dan memberikan minuman itu padanya. Popcornpun jadi Jennie menaruhnya di wadah popcorn yang telah tersedia, dia bingung ketika Victor sedang memilih film. Semenjak kapan orang ini menguasai tempatnya batin Jennie.

"Ini, ini film yang sangat bagus, bagaimana kalau ini saja." Katanya.

"Serah anda saja." Kata Jennie, dia duduk di kursi bioskop memakan popcornnya.

Taehyung juga ikut duduk, dia kemudian dia berkata.

"Ada satu kalimat yang sangat aku sukai dari film ini."

"Apa?" Kini Jennie merutukki mulutnya karna begitu ceplas ceplos.

"Bagaimana kalau aku jatuh cinta padamu, apa kau siap bertanggung jawab?" Victor mengatakan hal itu, dia menatap mata Jennie dalam, hati Jennie berdesir hangat mendengar penuturan itu.

Kini tangan Taehyung bergerak menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Jennie. Pelan pelan semburan warna merah terbentuk dipipi Jennie, Victor kemudian bersmirk dan berkata.

"Tentu saja itu bohong, kenapa kau malah bersemu! Hey ini film komedi mana ada yang mengatakan hal itu kau bodoh yah!"

Ledekan itu membuat Jennie marah kemudian memgambil popcornnya menyumpalkannya ke mulut Taehyung dengan gemas, karna Taehyung terus bicara tentang kebodohan Jennie.

"Rasain!" Kata Jennie ketika melihat mulut Taehyung yang penuh, Taehyung sendiri hanya bisa diam.

Filmpun dimulai diawal mereka tidak tertawa fokus dengan film kini tawa mereka menggelegar.

"Lihat lihat diaa begitu bodoh seperti dirimu!" Tawa Jennie menunjuk orang yang ada disana.

Dimana seorang pramugari menyapa seorang turis dengan sapaan yang aneh, pasalnya bukan berkata selamat datang dia malah berkata hal yang aneh.

"Hahahahaah kenapa dia bodoh!" Ucap Jennie lagi.

Melihat tawa Jennie yang menggelegar Taehyung juga ikut tertawa.

"Bebek apa yang kakinya dua?" Kini mereka ikut berpikir, karna melihat seseorang menanyakan hal itu kepad tokoh yang ada disana.

Taehyung juga ikut berpikir, menemukan jawabannya dia bertanya kepada Jennie.

"Apa kau sudah menemukan jawabannya?" Tanya Taehyung.

"Belum memangnya bebek  apa yang kakinya dua?" Kini Taehyung ikut tertawa karna Jennie juga bingung dengan pertanyaan itu, padahal jawabannya sudah ada disana.

"Hey, semua bebek kan kakinya dua hahahaa."

Merutuki kebodohannya Jennie menatap Taehyung dan berkata polos.

"Benar kan semua bebek kakinya dua!" Kini dia menertawakan kebodohannya.

Begitulah bahkan candaan ini tidak begitu lucu bagi pembaca, tetapi ini begitu lucu oleh Taehyung dan Jennie.

Lamanya film berjalan Jennie mulai mengantuk, popcorn dan juga minumanpun mulai habis, kini pelan pelan kepalanya terasa berat. Tak bisa menahan rasa kantuknya lagi Jennie tertidur dan kepalanya menyandah dipundak Taehyung.

Melihat itu Taehyung terkejut.

Kini dia menatap Jennie dengan tatapan lembut, dia kemudian mengelus kepala Jennie memberikan tempat ternyama dibahunya menaikkan sofa agar kaki Jennie lurus dan memgambil selimut dengan pela pelan untuk menyelimuti tubuh mereka berdua.

Taehyung melihat film itu, memang benar dia tak berbohong, hanya saja Jennie tidak melihat film ini sampai akhir.

Karna diakhir pemeran utama laki laki mengatakan hal yang ia katakan tadi kepada Jennie yaitu.

"Kau begitu berbahaya dan aneh, bagaimana kalau aku jatuh cinta padamu? Apa kau siap bertanggung jawab karna itu?" Taehyung juga mengatakan hal itu ditelinga Jennie, dia benar benar mengatakan hal itu bersaaman dengan adegan tokoh utama film yang mengatakan hal sama.

Sayangnya Jennie yang tidak melihat film ini sampai akhir, karna Taehyung tau Jennie pasti lelah.

"Apa boleh kalau aku egois menginginkanmu?" Tanyanya lagi lagi menatap wajah polos Jennie yang telah terlelap.

"Apa terlalu dini untuk egois, padahal aku sudah senyaman ini, bukankah aneh bahkan seorang tiran sepertiku bisa merasakan hal ini didekatmu, aku kembali ceria, kembali menjadi diriku sendiri, semenjak kau datang. Bisakah aku menahanmu lebih lama tanpa mengorbankan apapun?"

Victor menyakan itu, tetapi percuma hidupnya saja sudah hancur karna kutukan dia tidak yakin Jennie akan menerimanya, seorang seperti Jennie yang tak tertarik dengan harta, tahta maupun kedudukan Victor benar benar menemukan sosok yang begitu bersinar seperti ibunya dulu.

Pertanyaannya hanya satu, mampukah Jennie hidup didunia yang sama dengannya dan menerima kutukannya itu, mungkin sebagian orang sudah mendengar rumor itu, Victor tak tau bagaimana cara Jennie menilai seseorang.

Karna dia belum mampu berusaha. Mungkin kalau dia berusaha dia akan menemukan jalannya tentang Jennie.

Tbc

Selir Yang Terabaikan [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang