●○♡○●
Jennie menuju kastil Lisa, sesampai disana pelayan berkata kepada Jennie kalau Lisa berada di balkon kamar bagian kiri, entah sedang apa dia disana. Dengan rasa penasaran akhirnya Jennie mengunjungi Lisa diatas. Lisa sendiri saat itu sedang memegang sebuah kuas. Bukan kuas lebih tepatnya pensil untuk melukis.
Melihat gambar Lisa yang menunjukan gambar seorang pria yang tampan membuat Jennie berkata.
"Waah jadi ini orang yang kau suka?" Tanya Jennie.
Mendengar suara Jennie, Lisa gelagapan dan menutupi kanvasnya, tetapi percuma Jennie sudah melihat semuanya.
"Kamu apaan sih Jen, bikin malu." Lirihnya.
"Bagus kok, coba tunjukin gambarnya." Dengan ragu ragu Lisa menunjukan gambarnya kepada Jennie, itu bukan Eunwoo batin Jennie, yah mungkin bukan karna Lisa didunia ini tidak mesti mencintai Eunwoo.
"Siapa itu? Apa ini yang kau maksudkan tempo hari lalu?" Tanya Jennie mengingat seseorang yang Lisa cintai.
Dan dengan pipi yang bersemu merah Lisa menganggukan kepalanya. Jennie dengan jail meledeknya.
"Aissh, malu malu kucing!" Keduanya sama sama tertawa.
"Hentikan Jen." Ucap Lisa menutupi kedua pipinya.
"Siapa namanya?" Tanya Jennie penasaran.
"Jung Jaehyun, tangan kanan grand duke Eunwoo." Jawab Lisa, dia memandang seseorang di jendela perpustakaan yang lumayan dekat dengan menssionnya, Jennie menatap apa yang dipandang oleh Lisa tampak ragu dengan apa yang ia lihat, gelagat orang itu sangat aneh? Pikir Jennie ketika melihat orang itu menatap kiri dan kanannya. Ia barus tersadar setelah Lisa berkata.
"Oh ya ngomong kenapa kau kesini Jen?"
"Aku ingin mengajakmu pergi, semenjak disini kita tak pernah sekalipun pergi seperti tuan putri lain bukan, bagaimana kalau kita pergi dan menikmati festival di Alexandrite, katanya festival disini itu menyenangkan." Jawab Jennie ketika Lisa menanyakan hal itu.
"Kau benar, selama ini kita selalu pergi ke mall mall besar tetapi tak pernah sekalipun menikmatinya dengan para warga. Baiklah ayo kita pergi." Kata Lisa dengan semangat.
"Tunggu dulu, sebelum pergi alangkah baiknya kalau kita juga terlihat sama dan tidak mencolok." Usulan Jennie membuat Lisa kebingungan, kini mereka menuju wadrob dan Jennie mulai mencari baju yang pas setidaknya sama dengan warga biasa.
"Ini dia, kita harus memakai ini." Ucap Jennie, dia mengambil sebuah kaos polos biasa dan rok sepanjang lutut, dan kardigan.
"Waah terlihat nyaman." Lisa menatap baju itu dengan berbinar, karna memang di istana para tuan putri hanya diperbolehkan memakai pakaian selaras dan berpenampilan modis.
"Bagaimana? Ayo cepat pakai dan kita akan segera berangkat."
Setelah memakai pakaian itu Jennie dan Lisa pun berangkat, mereka berdua tak luput dari intaian seseorang, siapa lagi kalau bukan para tuan putri yang lainnya dengan pemimpin mereka Irene yang menatap sinis mobil yang ditumpangi oleh Lisa dan Jennie. Dia sangat membenci Lisa, mengira kalau Lisa lah yang telah menghasut Jennie melakukan semuanya padahal dia ingin Jennie terlibat dengan rencana kotornya menyingkirkan kaisar.
"Hei Irene, bagaimana kalau kita memberi mereka pelajaran." Usulan Joy membuat Irene memandangnya bertanya usulan apa yang ia punya.
"Bagaimana kalau kita memasukkan obat perangsang pada makanan putri Lisa dan mengurungnya di lemari dingin itu akan sangat mengerikan." Jawab Joy, Irene yang mendapatkan ide brilian lebih dari itu pun berkata.
"Itu adalah permulaan yang baik, tapi aku butuh sesuatu yang lebih menyakitkan dibanding itu, contohnya memasukkan seorang pria kedalamnya dan dia akan mengutuk dirinya sendiri karna kotor." Smirk Irene pun diiringi tawa oleh par tuan putri, itu akan berakibat sangat menyakitkan bagi Lisa.
Victor saat ini sedang mengadakan pertemuan dengan komite kekaisaran, disana ada Eunwoo serta Jimin yang memimpin dengan argumen topik yang dibicarakan, mereka sedang membicarakan tentang pemberontakan komunitas yang tidak trima kerajaannya kalah perang oleh Alexandrite.
"Seperti yang diketahui yang mulia, biasanya orang orang yang seperti itu bersembunyi dan siap mengincar anda disaat malam hari untuk melakukan percobaan pembunuhan." Terang Jimin menggeser layar led dengan tangannya, ingat Alexandrite adalah kekaisaran yang sangat maju.
"Selain pembunuhan dengan penyeludupan mereka akan memberikan cara yang terduga, contoh yang tak terduga adalah menggunakan racun dimakanan anda." Kini Eunwoo lah yang menerangkan.
"Sejauh ini, penyelidikan masih berlanjut tetapi grand duke telah memiliki satu yang mendekati pelaku ditangannya." Jawab Jimin dan Eunwoo menganggukan kepalanya benar, karna dia sudah memiliki kunci itu, orang yang akan membongkar pelaku pemberontakan.
Tetapi disaat mereka serius dengan pemberontakan Victor malah kepikiran dengan macaron yang Jennie berikan, rasanya manis dan enak, dia memikirkan keanehan bagaimana bisa dia yang tidak bisa merasakan makanan dengan benar kini dengan makanan itu ia benar benar tau rasa makanan setelah hampir 15 tahun tak makan dengan baik.
"Yang mulia." Panggilan Eunwoo membuat Victor pun berkata.
"Lancarkan aksi dengan sembunyi, jangan sampai ketahuan oleh yang lain dan sebarkan rumor kalau pemberontak telah ditangkap." Itu membuat mereka kebingungan mengapa mereka harus menyebarkan rumor.
"Dia akan merasa terancam dan melaksanakan aksi dengan tergesa gesa, jadi kita bisa memanfaatkan hal itu karna malam ini dia akan benar benar tertangkap." Mereka semua setuju dengan itu.
"Lalu bagaimana dengan makanan yang akan dirancuni?" Tanya Jimin.
"Aku tidak akan makan makanan dari dapur utama, karna aku tak terlalu suka makanan."Eunwoo dan Jimin menunduk mereka menjadi prihatin betapa malangnya kaisar mereka yang bahkan tak bisa merasakan makanan, padahal Victor berniat untuk makan masakan Jennie besok. Entahlah apakah besok akan terungkap dirinya adalah kaisar atau tidak ia jadi ingin mengunjungi Jennie lebih cepat.
Sementara itu Jennie dan Liza menikati festival dengan bahagia, mereka membeli permen kapas dan juga menunggangi berbagai permainan, melihat sirkus dan membeli aksesoris buatan tangan yang indah dari penduduk kekaisaran.
Mereka bergabung dengan para warga dan berbahagia ditengah tengah mereka.
Disaat mereka mengunjungi toko kue, Jennie tak sengaja menabrak seseorang.
"Ah mian." Kata Jennie dan orang itu menatap Jennie dengan tak percaya, bagaimana bisa seoranga yang tercatat arogan tiba tiba berdiri didepannya dengan bahagia.
"Tak apa."
Karna menatap orang itu lama, dan orang itu pergi tanpa mengatakan apapun Jennie jadi ingat dengan wajah gadis itu, benar! Dia adalah Tzuyu.
Ingin mencegahnya tetapi Lisa lebih dulu menariknya.
Dalam hati Tzuyu berkata pada dirinya sendiri.
"Semuanya menjadi aneh! Dan tidak sesuai cerita, aku harus mengubah rencana sehingga aku bisa memasuki istana dan menikah dengan Victor. Serta menyingkirkannya termasuk dengan Jennie." Ucap gadis itu berlalu dengan smirk diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Yang Terabaikan [Taennie]
FanfictionJennie sangat suka dengan cerita novel fantasi, apalagi novel yang berjudul The King Of Dead, itu adalah salah satu novel yang paling ia suka, novel itu menceritakan tentang seorang gadis pemberani yang menjadi seorang prajurit dan memikat hati sang...