○○●○○Memasukki daerah pantai kini hawa dingin gunung berubah menjadi panas, Taehyungpun memakai kacamatanya kemudian bersiul seperti sedang menggoda para burung yang terbang dilangit, namun aslinya dia sedang menarik perhatian kucing liar disampingnya yang sedang menggeledah tasnya mencari sesuatu.
"Yaish siulan yang menyebalkan." Gumaman Jennie membuat Taehyung berhenti bersiul, dia kalah bahkan pesonanya yang seperti itu tidak mampu membuat Jennie berkutik.
Jennie yang lemah lembut kini semakin menunjukkan sisi dirinya yang baru, Taehyung menyukai hal itu.
"Apa yang sedang kau cari?" Tanya Taehyung.
"Surat milik Lisa, nah ini dia." Ucapnya setelah menemukan surat itu.
"Kau menyimpannya seaman mungkin yah? Bahkah surat itu tidak terlipat sama sekali." Kata Taehyung membuat Jennie menatapnya dan berkata.
"Dulu ketika bekerja aku harus memastikan semuanya tidak ada yang terlipat, kalau tidak bossku akan marah melihatnya. Dan aku tidak akan mendapat gajih." Ucap Jennie sembari mengingat kehidupannya di Seoul, dia penasaran bagaimana ayahnya, walau ayahnya didunia ini dan di Seoul sama tetap saja rasanya berbeda, kini dia jadi rindu Lisa yang cempreng ketika bekerja.
Mendengar itu Taehyung merasa bingung, seorang tuan putri bekerja untuk mendapatkan gajih, itu tidak masuk akal.
"Kau bekerja dan mendapatkan gaji?" Tanya Taehyung, Jennie membelalakan matanya ketika Taehyung mengatakan itu, benar dikehidupan ini dia adalah tuan putri.
Mencari alasan yang pas, Jennie akhirnya menemukan jawaban yang masuk akal.
"Bundaku mengajarkanku mengurus urusan dalam istana, dia selalu memastikan tidak ada kertas berkas yang terlipat dan tertinggal, kalau ada yang tertinggal maka aku tidak diperbolehkan keluar membeli gaun seperti itu." Ungkap Jennie.
Taehyung merasa bersalah, dia kini merasa merebut kebebasan Jennie, karna perang itu, perang melawan seluruh kerajaan kini membuatnya semakin dirundung keputus asaan.
"Maaf."
Ingin mengatakan itu, rasanya sangat susah. Apa yang seharusnya Taehyung lakukan membawa para putri sebagai tahanan bukanlah keinginannya. Dia memerangi semua kerajaan di benua pun juga karna ada alasan yang pasti.
Hidup yang dipenuhi kutukan membuatnya lupa belas kasih, namun mengenal Jennie membuatnya ingat kalau kini dia harus membebaskan para putri itu, entah itu kembali ke kerajaan mereka atau menikahkah mereka dengan bangsawan kekaisaran.
Rumor yang mengatakan kalau dia memiliki banyak selir cukup membuatnya frustasi, jangankan selir dia bersumpah kepada dirinya sendiri hanya ingin memiliki satu istri seperti ayahnya dulu.
"Hey, menurutmu bagaimana kalau aku memgembalikkan para putri ke kerajaan mereka masing masing, dan juga mengembalikkanmu kepada orang tuamu."
Mendengar itu kini Jennie menatap Taehyung, dia tau tentang para putri tawanan yang dirumorkan menjadi selir, namun Taehyung bahkan sama sekali tidak pernah memyentuh mereka, baik dicerita novel maupun cerita asli dia hanya menyentuh sang permaisurinya saja. Pengecualian bagi Jennie yang ada didalam novel.
"Seorang putri yang kembali ke istana mereka setelah menjadi tawanan akan membuat mereka menjadi bahan buawalan para bangsawan, dari pada mengembalikan mereka, lebih baik nikahkah saja mereka dengan orang yang mereka cintai, bukankah para ksatria kerajaan masih lajang, kau bisa memberikan perintah kepada mereka untuk mengenal para tuan putri, status mereka cukup bagus seperti marquess dan juga Count setidaknya kehidupan mereka bisa menjadi lebih baik." Saran Jennie yang panjang dan lebar membuat Taehyung menganggukan kepalanya.
"Dan kau, apa kau tidak ingin menikah?" Tanya Taehyung membuat Jennie menatapnya dengan lembut.
"Tentu saja aku akan menikah, aku akan menerima lamaran dari seorang pemuda yang mampu mencintaiku." Ucapan Jennie membuat Taehyung merasa bersaing, dia jadi ingin cepat cepat mengumumkan kalau Jennie adalah miliknya, dan tidak akan membiarkan Jennie dipilih oleh para ksatria yang lajang itu.
Perjalanan di pantai cukup senang, Jennie bahagia semua orang bahagia, sesampai dirumah sang nenek, disinilah Taehyung berpisah dengan Jennie sesuai dengan perkataannya dia harus pergi ke perbatasan Goruli yang hanya berjarak 5 km dari tempat Jennid berada.
"Jaga dirimu, akan ada beberapa pelayan yamg mengikutimu." Kata Taehyung, disaat seperti ini dia jadi ingin memeluk Jennie.
Melihat itu Jennie segera memeluk sang kaisar membuat para karyawan sampai berpikir. Beraninya dia melakukan hal itu, apa dia tidak takut mati.
Namun ini Jennie, dia mengenal Taehyung sebagai Villhanas, dia mengenalnya lebih dari 1000 tahun lamanya, Villhanas sosok pahlawan yang mendirikan kerajaan ini, dia tau semuanya.
"Hati hati dijalan, dan jangan lupa kalau kau harus menjemputku." Ucap Jennie melepaskan pelukannya, Taehyung masih berdiri kaku namun dia menganggukan kepalanya senang.
"Satu satu yang mulia, aku sudah menyamai poinku sekarang." Taehyung membelalakan matanya, jadi dia masih mengingat tentang hal itu, point pendekatan.
"Curang." Gumam Taehyung membuat Jennie terkekeh.
"Pft."
Taehyung meninggalkan Jennie, kini Jennie disambut dirumah sederhana pengasuh Lisa, nama pengasuh Lisa adalah Celine, dia adalah sosok wanita yang begitu cantik.
"Maafkan kami karna kami hanya bisa menyediakan teh biasa tuan putri." Kata sang nenek membuat Jennie tersenyum dan berkata.
"Tidak apa apa nek, ini saja sudah cukup."
"Ada apa gerangan anda sekalian datang kemari?" Sang nenek mengatakan itu dengan sopan.
"Saya datang kemari ingin menyempaikan surat dari sahabat saya tuan putri Alissia dari Heldegard." Jennie memberikan surat itu kepada sang nenek, nenek itupun membacanya dan kemudian membelalakan matanya.
Lisa menceritakan semua penderitaannya membuat Celine merasa sangat kasihan, air matanya mengalir membuat Jennie ikut merasa prihatin.
"Jadi tuan putriku akan menikah, Lili kecil akan menikah dengan Grand duke Eunwoo?" Tanya sang nenek dengan tangisan kerinduan.
"Benar nek, Grand duke sendiri yang mengatakan kalau dia akan menikahi tuan putri Alisia." Kata Jennie.
"Dia sudah mengalami hal yang sangat mengerikan sedari kecil, terlahir sebagai anak haram membuatnya menjadi anak yang terlantar, walau begitu dia sebenarnya anak yang sangat ceria. Menikah dengan seorang Grand duke pasti akan membuatnya terbebas. Bahkan dia tidak akan tertindas lagi, itu sangat membahagiakan, aku akan datang sesuai perintah pada surat ini." Kata Celine, ternyata Lisa memintanya untuk datang ke kekaisaran, untuk meminta saran dan berkat.
"Baiklah nek, kami akan mengantar anda."
Jennie pun mengajak sang nenek pergi setelah menunggu Taehyung beserta rombongan pulang, mereka langsung pergi menggunakan jet yang ada di perbatasan agar menyingkat waktu, jadi Taehyung merencanakan perjalanan untuk apa? Batin Jennie, dia kini tau sebenarnya Taehyung ingin menghabiskan waktu berdua dengannya sehingga mereka menggunakan mobil dan turun ke gunung.
"Dasar curang!" Umpat Jennie ketika dia bertemu dengan Taehyung, Taehyung semakin bingung karna Jennie lebih memilih bersama Celine dari pada dirinya.
●●■●●
Yey, akhirnya update juga.
Maaffin authornya yah, karna saking sibuknya jadi gak bisa sering sering update kaya dulu, tapi ininudah update kok.
Mungkin kalau yang udah ngikutin author, pasti tau pengumuman.
Author gak bisa sering sering update karna lagi mempersiapkan Ukk, pas kemarin bulan puasa juga kan banyak tugas yang harus diselesaiin.
Kalian ngerti dong, gimana susahnya membagi waktu, karna senggang jadi update deh..
Author juga sudah selesai Ukk yeeye rasanya agak aneh sih soalnya karna masuk langsung kelaz 11 kan rasanya agak gimana gitu.
Yang pasti thx yang mau nungguin ni cerita yang dah berlumut, and bye byee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Yang Terabaikan [Taennie]
FanfictionJennie sangat suka dengan cerita novel fantasi, apalagi novel yang berjudul The King Of Dead, itu adalah salah satu novel yang paling ia suka, novel itu menceritakan tentang seorang gadis pemberani yang menjadi seorang prajurit dan memikat hati sang...