part 20

3.3K 512 7
                                    


●●♡●●

Dimalam yang sama Tzuyu bertemu dengan tuan putri Irene, sesungguhnya sangat mudah baginya membunuh pengawal dan melumpuhkannya. Tapi dia lebih memilih menyusup karna ini belum waktunya pengikut Taehyung untuk mati.

Dia berjalan dilorong lorong, seperti seorang pencuri dia mengendap ngendap masuk kedalam sebuah gudang. Dari arah berlawanan tuan putri Irene datang dengan menggunakan tudung kepala dan menutup seluruh wajah cantiknya.

Menerima pesan dari sang ayah, dia segera datang dan melihat ke kanan dan ke kiri untuk menemui sang pencuri itu.

"Huaa." Seseorang menariknya dari arah dalam, dan langsung membekap mulutnya.

Tangan cantik itu mengisyaratkan dengan jari telunjuk yang menempel di bibirnya untuk diam.

"Ssssttt." Desisnya.

"Heummm mmm." Tuan putri Irene langsung mengaggukan kepalanya, tidak sampai beberapa menit dari depan gudang dia dapat mendengar suara langkah kaki prajurit yang sedang berpatroli.

Melepaskan bekapannya Irene segera menghela nafasnya.

"Kenapa kau membekap mulutku!?" Dia langsung marah kepada perempuan didepannya ini, siapa lagi kalau bukan Tzuyu.

"Kau terlalu berisik, jadi bagaimana sekarang informasi apa yang ingin kau beritahu kepadaku." Ujar Tzuyu sembari menyalakan sebuah lentera, dan duduk kursi dan meja yang sudah berdebu membuat Irene memandang meja itu dengan jijik.

"Kau sudah tau kalau kau akan masuk ke istana kan!? Lalu kenapa ingin masuk kesini lebih awal? Pernikahannya belum dimulai." Tegur Irene, dia belum mendapatkan kabar dari ayahnya, jadi dia belum tau kalau sang ayah memberikan sebuah racun kepadanya.

"Itu karna kamu belum tahu, kalau ayahmu memberikan sebuah racun baru untukku lihat ini." Ucapnya sembari menunjukkan racun itu.

"Lalu? Apalagi yang dia inginkan?" Tanya Irene.

"Dia memerintahkanku untuk memberikan ini padamu, dan menuduh salah satu putri melakukan hal ini." Katanya.

"Itu tidak mudah, aku sedang dihukum saat ini karna bukti semua merujuk padaku. Seharusnya kau datang saat persidangan." Ketus Irene melipat tangannya di dada.

"Makanya cepat masukkan aku kedalam istana, kau dungu atau bagaimana aku tidak bisa masuk istana tanpa surat izin, buatkan satu untukku."

"Baiklah baiklah nanti akan aku buatkan." Jawab Irene, dia hendak meninggalkan gudang namun Tzuyu kembali menyelanya.

"Hey dengar, kalau kau ingin menjadi permaisuri aku sarankan kau masuk kedalam kamar kaisar, dan buat dia mabuk." Ungkapan itu membuat Irene ingat kalau tujuannya juga ingin menjadi permaisuri selain membuat Taehyung tiada.

"Kaisar terkutuk itu tidak mengizinkan para putri mendekatinya, aku sudah lama disini dan selama itu pula dia selalu menjauh dari kami. Bahkan menolak makanan yang kami siapkan aku bingung bagaimana cara melakukannya." Kata Irene denhan menunduk takut rencananya gagal.

"Tenanglah, kalau kau tidak bisa menjadi permaisuri maka aku yang akan menjadi permaisuri." Tzuyu mengatakan hal itu dengan ber smirk, dia akan membuat alur novel ini nyata dan kematian Jennie akan segera dia dapatkan.

"Jangan bicara omong kosong!" Marah Irene sebelum meninggalkan tempat itu.

"Bangsa Succubus lebih berbahaya dibandingkan iblis manapun tuan putri, dengan mengandalkan kekuatan iblis Succubus yang telah tiada aku bisa melakukan hal yang tak terduga dalam hal yang seperti itu." Tzuyu pun segera menghilang detik itu setelah bergumam hal yang mengerikan kepada tuan putri Irene yang telah pergi.

Keesokan paginya setelah siap siap Lisa memberikan sebuah surat kepada Jennie, mereka saat ini ada digerbamg depan siap untuk berangkat ke Goruli. Tempat dimana pengasuh Lisa dan orang kepercayaan Lisa tinggal.

Taehyung sendiri saat ini sedang berbincang dengan para prajurit, mereka akan pergi secara sembunyi dan terpisah menggunakan dua jalur. Perbatasan Goruli adalah perbatasan yang paling indah dan damai, itu sebabnya Taehyung jarang sekali mengecek keadaan disana saking tak ada laporan tentang hilangnya sesuatu disana.

"Berhati hatilah Jane." Ucap Lisa membuat Jennie mengaggukan kepalanya.

"Tentu." Jawab Jennie.

"Ini, makanlah diperjalanan kalau kalau kau lapar, ada beberapa sandwich dan cemilan disana." Kata Rose, pasti bekal akan selalu ada untuknya karna ini perbatasan belum tentu ada restoran disana.

"Berhati hatilah Vic." Perkataan Eunwoo kepada Taehyung membuatnya tersenyhm dan menganggukan kepalanya.

Tidak lama menunggu sebuah helikopter datang dengan Jendral Jimin yang berlari tergesa gesa.

"Semua persiapan pasukan telah siap Vic, kau akan di turunkan dilereng Gold. Disana akan ada mobil dan beberapa orang yang akan menunggu." Kata Jimin.

"Terimakasih Jendral."

Akhirnya keduanya berangkat menggunakan helikopter, didalam helikopter Jennie sangatlah gugup. Dia bukan gugup karna ada Taehyung melainkan dia gugup karna ketinggiannya sangat jelas didekat jendela.

"Kalau kau gugup makan ini." Taehyung yang melihat gelagat Jennie memberikan sebuah permen kepadanya, Jennie pun memakan permen itu dan kegugupannya pun reda.

"Ternyata kucing galak sepertimu bisa gugup juga yah." Celutuk Taehyung sembari melainkan layar lead pada aipednya.

"Terimakasih pujiannya." Kata Jennie.

"Aku bukan memuji tuh." Ungkap Taehyung.

"Ya intinya makasih, entah itu buat pujian atau ejekannya terimakasih." Dengan cuek kini Jennie mengeluarkan sesuatu dari tasnya, menatap bingung buku itu Jennie ternyata salah mengambil buku. Dia tidak sadar malah membawa diarynya bukan novel yang tadi ia ingin baca.

"Apa itu apakah aku boleh melihatnya."

Dengan sekali tarikan buku itu langsung berada ditangan Taehyung, Jennie yang tau kalau didalamnya ada sebuah literasi tentang novel The King Of Dead pun segera mengambilnya.

"Jangaan! Jangan dibaca!"

"Sebentar saja aku hanya penasaran apa isi didalamnya." Ngeyel Taehyung, dia membaca sebagian.

"Jangaan atau aku akan marah dan tidak ingin bertemu denganmu lagi!" Teriakan Jennie yang bahkan membuat pengemudi helikopter terkejut membuat Taehyung yang hanya membaca judulnya langsung memberikan buku itu kepada Jennie.

"Maaf." Ungkap Taehyung, Jennie sendiri langsung memasukkan buku itu kedalam tas.

Dia masih mendiami Taehyung tanpa mengatakan apapun kepadanya, hingga sampai dia tertidur Taehyung masih penasaran mengapa namanya ada dibuku Diary Jennie, pada tanggal 21 bulan lalu, dia bahkan belum mengenal Jennie tetapi namanya sudah ada disana.

"The King of Died." Taehyung bergumam, dia sangat yakin bulan lalu bahkan dia belum bertemu dengan Jennie bagaimana Jennie bisa tau hal yang begitu spesifik.

"Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan J." Tanyanya dalam hati.

Selir Yang Terabaikan [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang