part 24

2.5K 482 18
                                    


Keesokan paginya setelah kejadian itu Jennie terbangun didalam sebuah kamar, disana berdiri seorang pelayan dan membantu Jennie untuk bersiap. Mereka akan turun dari gunung Goruli menuju ke bawah tempat pantai berada.

Menggunakan mobil gunung seperti gip, Jennie menggunakan pakaian yang kasual, dengan make up yang tipis gayanya begitu modis. Taehyung saat ini sedang mengintrupsi semua pesuruh dan pelayan untuk mempersiapkan keberangkatan.

Melihat Jennie yang mendekat kearahnya dengan senyum dia lupa dengan Dereck sang pelayan yang sedang mengangkat air. Hingga airnya tumpah barulah setelah itu Taehyung mengalihkan pandangannya.

Sosok Jennie mampu membuatnya menjadi seperti ini.

"Persiapannya sudah selesai?" Tanya Jennie membuat Taehyung pun menatapnya sembari tergagap malu.

"Ee iya itu dah selesai." Katanya.

"Kau kenapa? Apa ada sesuatu di wajahku?" Jennie sembari melihat ke handphonenya apakah di terlihat berantakan atau tidak.

Taehyung yant melihat itu pun heran, biasanya Jennie akan marah marah kepadanya dan juga memusuhinya dan menjauhhinya setelah dia melakukan hal yang aneh. Padahal tadi malam Taehyung memeluk Jennie dengan erat sebenarnya pagi ini dia sudah siap siaga dimarahi.

"Apa kau tidak marah tentang kejadian tadi malam?" Tanya Taehyung.

"Tidak untuk apa aku marah, aku yang memelukmu." Jawab Jennie.

Tak ingin menunggu lama Jennie kembali berkata.

"Apa aku boleh meminta sesuatu padamu?"

Permintaan pertama Jennie! Batin Taehyung dengan begitu senang. Dia tanpa sadar menganggukan kepalanya. Jennie pun tersenyum kemudian mendekat, semakin dekat Taehyung semakin merasa gugup.

"Aku minta izin untuk mendekatimu."

Blush,

Seluruh muka Taehyung memerah, dia bagaikan tomat yang sudah matang tubuhnya benar benar merah. Jennie terkekeh melihat Taehyung kemudian  berjalan mendekat kearah mobil.

"Hey, apa kau tidak ingin masuk Tae?"

"A a a aapa ap apa yang kau katakan tadi?" Ucapnya terbata bata.

"Kau tidak ingin masuk?" Bukan itu jawaban yang Taehyung mau, dia ingin mendengar yang sebelumnya dari mulut Jennie.

"Bukan yang itu, yang sebelumnya!" Protes Taehyung kembali dengan sifatnya yang sangat menyebalkan.

"Apa? Tentang apa?" Kata Jennie lupa.

"Yang sebelumnya, coba katakan sekali lagi!" Teriaknya dengan masih memerah.

"Memangnya aku mengatakan apa? Coba ulangi." Perintah Jennie.

"Aku minta izin untuk mendekatimu." Kata Taehyung mengulang apa yang Jennie katakan, dia benar benar sudah terjebak.

"Tentu yang mulia, kau diizinkan mendekatiku, katakan itu pada orang tuaku di Denebolla."

Benar benar terjebak, Taehyung membalikkan badannya. Walau hatinya berbunga bunga namun rasa gengsi selalu menutupinya semenjak kapan Jennie seperti ini, namun tak dapat dipungkiri dia bahagia.

"Kau kenapa Tae? Kau tidak ingin berangkat semua orang tinggal menunggumu." Perkataan Jennie membuat Taehyung sadar dari tadi dia bengong di tepi, semua orang memperhatikannya bingung. Kesadarannya seperti hilang.

"B baiklah ayo berangkat."

Berangkatlah mereka menuruni gunung, di setiap jalan Taehyung menyapa dengan senyum rakyat yang sedang memetik daun teh.

Jennie pun juga tersenyum, dia satu mobil dengan Taehyung di mobil dengan tingkap terbuka itu rambut Jennie yang terurai membuatnya semakin cantik.

Terasa canggung Taehyung tak mampu berbicara sepatah katapun, Jennie yang ini seperti berubah dan berusaha mendrkatinya, walau senang Taehyung merasa ada sesuatu yang ditutupi.

"Kau tidak perlu merasa penasaran, aku tidak menyembunyinkan apapun, dan apa yang ku katakan tadi anggap saja itu sebagai tanda kalau aku ingin mengenalmu lebih dekat." Bagaikan membaca pikiran, Jennie menjawab semua yang ada di benak Taehyung.

"Kejadian tadi malam, akan membuat sesuatu yang indah, aku akan menyelematkanmu." Ungkap Jennie sembari melipat syalnya kedalam tas.

"Maksudmu!? Menyelamatkanku dari apa?" Tanya Taehyung penasaran.

"Iblis."

Mendengar itu Taehyung membelalakan matanya, namun detik itu dia tertawa terbahak bahak sampai perutnya terasa sakit.

"Pft hahahahahaha memangnya jaman sekarang akan ada iblis? Bercandamu terlalu receh, sayangnya humorku itu dolar bukan receh coba lain kali." Katanya mengejek.

"Lihat saja nanti, aku tidak akan berbohong."

"Ya ampun, memangnya kamu bisa melawan iblis, baiklah anggap saja kamu dewi sehingga bisa mengalahkannya." Remeh Taehyung namun Jennie hanya tersenyum simpul.

"Kalau apa yang ku katakan benar, maka kau harus mengabulkan satu permintaanku." Tantangan itu membuat Taehyung pun sekilas menatap Jennie, kemudian melihat wajah Jennie yang begitu serius dia merasa takut.

"Apa kau menderita penyakit halusisnasi? Kenapa kau terlihat aneh."

"Aku tidak aneh! Aku mengatakan yang sebenarnya, dan jika sudah sampai di ibu kota aku akan membuktikannya!" Jawab Jennie dengan lantang, dia tau kalau setelah ini cepat atau lambat Taehyung akan mulai jatuh kepada Tzuyu karna sihir.

"Baiklah, karna kau bersikeras aku akan mengabulkan permintaanmu, apa yang kau inginkan."

"Aku ingin kau mengumumkan ke seluruh dunia kalau aku adalah milikmu dan tidak ada orang lain yang bisa menggantikanku bahkan para putri tawanan sekalipun."

Mendengar itu tiba tiba saja mobil yang Taehyung kendarai berhenti, mobil mobil dibelakangnya menatap bingung mobil Taehyung yang berhenti mendadak.

"Apa?!" Wajah Taehyung memerah, sampai dia menghentikan mobilnya secara tidak sengaja.

"Apa kau mengidap penyakit bipolar? Kau tidak sedang bercanda kan? Kau ingin menjadi milikku!?" Pertanyaan yang beruntut, ada rasa khawatir dan rasa senang yang menjalar di hatinya. Khawatir karna Jennie terlihat tidak sehat dan senang karna dia juga menginginkan hal sama.

"Kau tidak mampu mengabulkan permintaan itu?" Tanya Jennie, sembari memarkan muka remehnya.

Pelan pelan Taehyung mendekatkan wajahnya kepada wajah Jennie, kucing liar yang ia kenal kini terlihat sangat mudah ia jinakkan, Jennie yang dulu selalu bertengkar dengannya seakan memberi jalan untuk masuk lebih dalam ke hatinya.

Semakin Taehyung mendekat, semakin Jennie memundurkan dirinya gugup, pemandangan itu disaksikan oleh semua karyawan yang keluar dari mobil memastikan sang kaisar baik baik saja.

Namun yang mereka dapatkan adalah pemandangan sepasang kekasih yang sedang bermesraan dalam mobil terbuka itu tanpa tau tempat yang pas.

"Kalau kau sudah masuk, aku tidak akan membiarkanmu keluar." Bisik Taehyung tepat ditelinga Jennie, membuat Jennie mendorong Taehyung menjauh sembari berteriak.

"Yaissh mesum!" Para karyawan terkekeh melihat itu, namun Taehyung bersmirk dan kemudian.

"Satu kosong tuan putri, kau kosong dan aku satu! Mari kita bertaruh siapa diantara kita yang jatuh cinta terlebih dahulu dia yang akan kalah." Ucap Taehyung, semua itu hanya bohong ia ingin tau Jennie menyukainya atau tidak. Aslinya dia lah yang kalah karna dia sudah mencintai Jennie.

"Deal, siapa takut! Aku yakin kau sudah jatuh cinta padaku."

"Kita tunggu."

Mobilpun kembali berjalan, semua staff berbondong bondong ikut masuk. Padahal tadi mereka sedang melihat drama yang mengasikkan. Tapi drama itu kini sudah selesai dan mereka harus melanjutkan perjalanan.


Selir Yang Terabaikan [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang