part 6

4.6K 724 15
                                    

○●♡●○

Seakan tau belum waktunya kesana Victor kini memandang horor Eunwoo dan juga Jimin itu membuat keduanya merinding detik itu.

"Aku akan mengunjunginya besok, dan bagaimana kalau sekarang kita ke bar?" Pertanyaan itu jelas tidak bisa ditolak, mereka akhirnya menggunakan mobil kemudian pergi pada malam itu ke sebuah bar.

Disana memesan sebuah minuman dan saling bertukar berita. Dan mereka mendengar sebuah perkataan dari salah seorang rakyat biasa disana, tentu tak ada yang mengenali mereka karna mereka memakai penyamaran akan sangat berbahaya jika mereka pergi dengan seperti itu saja.

"Hey apa kau tau? Ada pertandingan memanah dibalai pusat kota." Kata orang itu.

"Benarkah? Lalu siapa saja kandidatnya?"

"Entahlah, tetapi itu sangat menyenangkan dilihat." Ucap yang lain.

Mendengar itu Victor dan yang lainnya menjadi penasaran, mereka kemudian meninggalkan bar dan menuju alun alun kota.

"Kenapa kau ingin kesana Vic?" Tanya Jimin.

"Aku ingin melihat para pemanah itu." Ucapnya.

"Lebih baik kau mengunjungi menssion dibandingkan pergi kesana, kau butuh istirahat, hari sudah menjelang malam aku yakin pertandingannya sudah selesai." Perkataan Eunwoo ada benarnya, dan jika nanti itu akan membosankan dia akan segera meninggalkannya.

Benar saja alun alun kota atau pusat kota saat ini sangat ramai, seharusnya alur novel belum dimulai pada saat ini. Tetapi duduk di podium penonton Victor dan yang lainnya dikejutkan dengan pemandangan seorang wanita yang memanah tepat mengenai sasaran. Mereka sama sama terkagum.

"Wow dia seorang wanita, sasarannya begitu tepat." Ucap Jimin.

"Yah, dia juga berbakat." Tambah Eunwoo terpana dengan kecantikan pemanah itu.

Dan disitulah mereka menanyakan siapa nama gadks itu kepada rakyat yang sedang menonton.

"Permisi apa kau tau siapa wanita yang memanah itu?" Tanya Jimin.

"Yaa, namanya Kalista Tzuyu, dia sudah menang beberapa putaran." Kata yang lain.

"Aku penasaran apakah dia bisa mengalahkanku atau tidak." Eunwoo dan Jimin sama sama kebingungan, ketika tiba tiba Victor mengatakan itu dan mulai turun dari podium kebawah.

Matanya dan mata gadis pemanah itu bertemu, sang gadis malah tersenyum semakin membuat Victor merasakan penasaran dalam hatinya. Tetapi disaat terakhir dia menuruni tangga podium sesuatu lebih membuatnya terkejut menghentikannya.

Pasalnya angin berhembus bahkan para pemanah diharuskan untuk kembali, anginnya benar benar kencang begitupun Victor yang sudah tidak nampak apa apa lagi didepannya. Ketika angin sudah mereda sebuah daun pohon yang jatuh tepat ditangannya membuatnya menatap daun itu.

"Ini daun pohon itu, bagaimana bisa sampai kesini?" Benar daun pohon yang selalu menemaninya sedari kecil tiba tiba saja ada didalam genggamananya padahal itu adalah satu satunya pohon di istana dan bahkan tak ada diluar, itu aneh karna jauh istana ke pusat kota sangat jauh bahkan tak memungkinkan menerbangkan daun yang belum mengering kesini.

Karna rasa penasaran tentang daun pohon lebih besar dibandingkan rasa penasaran dengan gadis itu, Victor pun membelokkan tubuhnya meninggalkan pusat kota, Jimin dan Eunwoo yang melihatnya hanya bisa merasakan keanehan yang terjadi.

Sementara itu.

"Kenapa dia tidak menatapku, seharusnya dia berduel denganku kan." Ucap seorang gadis yang merasakan kekesalan akibat sesuatu yang berubah dengan jelas.

Malam itu setelah bermain dengan Lisa, Jennie meminta Gisel untuk mencarikan tukang kebun. Bukan karna apa pasalnya pohon didekat danau sudah banyak ranting yang layu, mungkin akibat tidak terlalu terawat, Jennie hendak membersihkannya agar pohon itu bisa hidup.

"Gisel, maukah kau mencarikan tukang kebun untukku, beritahu dia untuk memotong dahan pohon besar ditepi danau, pasalnya kalau tidak ditebang pohon itu bisa mengering dan tak sehat." Perkataan Jennie yang memohon disaat ia sedang memasak membuat Gisel pun akhirnya berpikir, tukang kebun di istana sudah banyak yang dipindahkan ke menssion para tawanan putri.

"Baiklah tuan putri saya akan meminta teman saya melakukan itu besok." Ucap Gisel dia bisa meminta Jihoon temannya untuk membersihkan ranting itu.

"Terimakasih, oh yah kalau kau mau kembali ke kediaman pelayan tolong tutup semua jendela dan matikan lampu, aku akan mandi terlebih dahulu."

"Baik."

Gisel pergi dari sana dan melakukan apa yang Jennie suruh, Jennie sendiri pun membersihkan dirinya kemudian memakai piyama dan membaca buku lagi lagi tentang asal muasal Alexandrite ini. Dia membaca buku sampai tertidur.

Beberapa menit berlalu.

Victor, Jimin dan Eunwoo sampai diistana pada malam hari, kini Victor bergegas menuju ke kamarnya kemudian mandi membersihkan dirinya sendiri. Eunwoo dan Jimin kembali ke rumah mereka. Memakai pakaian yang sangat sederhana, menggunakan Hoveboardnya Taehyung pergi ke menssion paling jauh tempat dimana dia terkurung.

Disana tanpa memasuki menssion dia langsung menuju ke danau, lagipun percuma dia tidak akan mungkin bisa tidur. Dibawah pohon itu seakan tau Victoe berkata.

"Jadi kau membutuhkan bantuanku untuk membersihkan rantingmu? Kau benar benar masih mengingatku yah." Ucapnya sembari terkekeh, dia pun mengambil pedangnya dan kemudian memanjat pohon itu dan menebas ranting kering yang mati.

Selesai dengan itu seakan hidup pohon itu bergoyang menghembuskan angin ke Victor.

"Sama sama." Jawab Victor dengan senyum, dia ingat betul disini lah ibunya memberikan semua kenangan indah dibalik kutukan yang mengerikan. Duduk dibawah pohon Victor kemudian berkata pada pohon itu.

"Aku masih belum bisa tidur sampai saat ini." Ucapnya.

Dia memandang kearah menssio tepatnya kearah kamar dimana dulu dia dikurung. Tanpa tau disana sedang tertidur seorang gadis yang akan membantunya untuk kembali.

"Aku hanya bisa tertidur jika sudah bertemu dengan ibu dan dinyanyikan lagu tidur disini." Namun keajaiban terjadi, angin sepoi sepoi entah kenala membuatnya meraskaan rasa kantuk.

"Huuh, kau selalu menjadi obat penenangku." Ucapnya kepada sang pohon dan terlelap dibawah sinar bulan ditepi danau itu.

●♡●

Selir Yang Terabaikan [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang