●●♡
Malam pun tiba, selesai makan malam mereka seharusnya melanjutkan perjalanan namun yang terjadi malah sebaliknya.
"Yang mulia, sepertinya kita tidak bisa turun ke bawah karna kabut terlalu lebat." Kata seorang pengawal yang mensurvei jalan turun keperbatasan laut.
"Jadi?" Dingin Taehyung kepada bawahannya.
"Kita harus menunggu disini untuk bermalam, barulah setelah itu kita bisa pergi kebawah."
"Baiklah, pesankan kamar untuk beberapa pengawal dan pelayan, juga siapkan kamar yang terbaik untuk tuan putri Jennie." Perintah Taehyung pun langsung di laksanakan oleh prajurit itu.
Kini beralih ke Jennie, selesai makan tadi dia memutuskan untuk melihat lihat dijalan restoran yang berada tepat diatas tebing menuju kota Goruli, restoran mewah ini juga di sediakan fasilitas hotel bintang lima sehingga mereka bisa beristirahat di kamar yang mewah, suasana taman resto yang tenang dengan pemandangan kota malam yang indah membuat Jennie terpesona.
Dia berjalan dengan selendang yang ia bawa untuk menutupi tubuhnya dari hawa dingin, terus berjalan di taman resto itu dia merasakan sesuatu yang aneh. Jadi dia terus berjalan hingga tanpa sadar dia sudah sangat jauh dari resto tempatnya tadi makan dengan Taehyung.
"Tempat apa ini?" Tanya Jennie dalam hatinya ketika dia menemukan sebuah pohon dengan cahaya yang minim, serta sebuah tembok batu yang sudah terlihat sangat tua di ujung taman.
Pelan pelan dia mendekat kearah dinding itu, karna saking penasarannya dia pun menyentuh dinding itu.
Grekk.
Suara runtuhnya sesuatu membuatnya terkejut dan mulai menjauh dari dinding itu. Namun tanpa disangka dinding itu malah benar benar runtuh dan membentu ukiran ukiran tanaman yang merambat.
"Apa itu!?" Panik Jennie, dengan keberaniannya dia pun akhirnya membuka pintu itu. Cahaya keluar dari dalamnya membuat Jennie semakin penasaran.
Tanpa memikirkan ada bahaya di dalamnya, dia masuk kedalam lorong masuk pintu itu. Kemudian ribuan kunang kunang memyambutnya membuatnya tertegun saking indahnya tempat yang ia datangi, berjalan lagi kedalam sana suara air terjun mulai terdengar oleh Jennie.
"Air terjun?" Bingungnya, namun setelah lorong gelap itu, cahaya datang dari ujungnya.
Di ujung dia bisa melihat air terjun dengan sebuah danau dibawahnya, bukan hanya itu ia terkejut ketika ada sebuah pohon tua yang tumbuh ditengah tengah danau itu. Dia mendekat kearah pohon itu.
Seperti tau kalau orang yang ditunggu telah tiba, pohon itu menurunkan bunga bunganya seperti menyambut Jennie dengan bunga bermekaran yang jatuh.
"Terimakasih." Ucap Jennie yang entah mengapa merasa kalau pohon itu menyambutnya. Kini dia pun lebih dekat dan dekat dia menemuka sebuah buku dibawah pohon itu.
Buku tua yang lusuh, namun tersimpan dengan kelopak bunga dari pohon yang indah itu. Pohon yang mengeluarkan daun emas dengan bunga yang bersinar seperti mutiara itu seperti menjaga buku tua yang ada diatas altar dibawahnya.
"Apa ini?" Bingung Jennie, dia pun segera membukanya. Dia begitu terkejut ketika ternyata tulisan dalam buku itu adalah tulisan Korea sehingga dia bisa membacanya karna dia pernah hidup di Korea dulu sebelum dia menjadi Jenniel didunia ini.
"Dahulu kala, dunia diciptakan oleh para dewa untuk manusia yang akan meninggalinya. Dibagilah beberapa tempat tinggal yang akan ditempati, alam atas untuk para dewa, alam tengah untuk manusia, dan alam bawah untuk para iblis." Jennie pun membaca itu dengan bingung, namun dia tetap membacanya walau hatinya merasa ada hubungan yang mendalam dengan buku itu.
"Awalnya semua berjalan dengan lancar, hingga suatu hari dewa iblis merasa tidak senang dengan tempat yang ditinggali oleh kaum iblis. Karna ketamakannya itu, mereka menyerang kaum manusia yang sama sekali tidak memiliki kekuatan, para kaum iblis mencuri berkah dari Olimpus tempat para dewa tinggal dan membuat para dewa sama sekali tidak bisa melawan mereka." Jennie mengernyit heran ketika dia merasa gambaran masuk kedalam otaknya, perputaran antara kejadian kejadian yang tertulis memasuki dirinya begitu saja seakan dia mengalami hal itu.
"Dengan kekuatan dan berkah itu, mereka mengurung semua manusia, dari para raja sampai rakyat tunduk kepadanya. Semua manusia di bumi kelaparan karna itu, bumi menjadi gersang dan penuh denhan api. Para dewa yang tidak bisa melihat kejadian ini melaporkan hal ini kepada Zeus raja para dewa. Karna bingung harus bagaimana Zeus pun meminta bantuan dari ibu para dewa Gaia, dewi bumi yang tertidur pulas di tengah tengah lautan."
Detak jantung Jennie berdetak dengan kuat ketika dia membaca hal itu, dia benar merasa terhubung dengan kisah yang begitu tidak masuk akal ini.
"Gaia yang melihat betapa gersangnya bumi pun akhirnya memutuskan untuk memberikan kekuatannya pada manusia yang terpilih, bisa dibilang dia terlahir untuk menyelamatkan bumi dari para iblis dalam wujud seorang gadis cantik bernama Jenniefer."
Melihat namanya disebut, Jennie benar benar tidak habis fikir, gambaran yang ia lihat begitu nyata seakan dia adalah Jenniefer. Dengan gemetaran Jennie terus membaca hal itu.
"Jenniefer terlahir sebagai seorang bangsawan, dia membuat seluruh wilayah selamat dari kekeringan ketika dia lahir. Pada saat dia remaja dia pun akhirnya memutuskan membantu semua orang ketika mendengar para iblis telah tiba, dan bertemu dengan seorang ksatria pemberani bernama Villhanas, dia adalah seseorang telah lama melawan para iblis."
Mendengar nama Villhanas entah kenapa Jennie mengingat Taehyung, gambaran tentang Villhanas memasuki dirinya membuatnya semakin merasa terhubung dengan cerita itu.
"Perang pun terjadi antara kaum iblis dan manusia, dengan Villhanas dan juga Jenniefer yang memimpin, dewa para iblis pun kalah oleh mereka. Karna keberanian yang dilakukan oleh Villhanas dia pun diberikan kekuatan oleh Zeus dan Apollo, dan menderikan sebuah kekaisaran dengan Jenniefer sebagai permaisurinya, namun hal itu tidak terjadi dengan mudah.
Nyatanya Jenniefer menolak hal itu, dan memutuskan untuk kembali kepada Gaia karna dia adalah sebagian dari Gaia. Keduanya terpisah namun akan segera bersatu dikehidupan selanjutnya, dan ketika itu terjadi maka iblis pun telah selesai mengumpulkan kekuatannya untuk menyerang Villhanas maupun Jenniefer."
Air mata Jennie mengalir begitu saja,entah kenapa hatinya merasa sakit ketika membayangkan perpisahan Villhanas dan Jenniefer. Keduanya saling mencintai namun tugas itu sama sekali tidak bisa menyatukan mereka.
Kini halaman terakhir, Jennie menemukam sebuah kalung. Kalung dengan permata Alexandrite, yang sama seperti nama kekaisaran ini. Memyentuh berlian itu kesadaran Jennie pun menghilang dan kegelapan pun menghantui dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Yang Terabaikan [Taennie]
FanfictionJennie sangat suka dengan cerita novel fantasi, apalagi novel yang berjudul The King Of Dead, itu adalah salah satu novel yang paling ia suka, novel itu menceritakan tentang seorang gadis pemberani yang menjadi seorang prajurit dan memikat hati sang...