Jennie kini merasakan kehangatan keluarga setelah sekian lama, duduk di meja makan yang mewah dengan keluarga yang lengkap dan menyayanginya.
"Kau terlihat sangat kurus Jane, apa kau tidak makan dengan baik disana? Seharusnya kau makan yang banyak." Ucap Sandara.
"Aku makan kok bu." Kata Jennie dengan senyum.
"Bagaimana kau bisa seperti ranting? Kalau kau makan pipi bakpaumu itu tidak akan hilang!" Seru Kai membuat Jennie ingat kalau kakaknya ini selalu membuat emosinya tersulut.
"Pipiku masih ada! Seharusnya kakak memakai kacamata karna aku yakin penglihatan kakak semakin berkurang sekarang." Jennie dengan imutnya mengembungkan pipinya.
"Ayah senang kalian akur." Kata kata Top membuat Jennie yang duduk disampingnya pun memegang kedua tangannya.
Mengingat kehidupan sebagai Kim Jennie ayahnya yang baik ternyata masih sangat menyayanginya bahkan menangis ketika ia tertabrak. Tentu saja cinta pertama dalam kehidupan anak gadis adalah ayahnya, mau bagaimanapun hinanya seorang ayah, dia masih saja peduli walau itu tidak terlihat.
"Apa ayah menjaga kesehatan ayah ketika aku tidak ada?" Jennie sedih, pasti dikehidupan dulu ayahnya menderita, hanya Jennie satu satunya keluarga miliknya. Namun dia berpindah sehingga ia tidak bisa menjaga ayahnya lagi.
Itu juga salah satu pertanyaan yang ingin ia tanyakan, seandainya ia benar benar meninggal dulu. Maka di syurga ia pasti akan memantau ayahnya walau sangat jauh. Sayangnya ia tidak tau, bagaimana kabar ayahnya yang pemabuk. Kini ia hanya melihat sosok yang sama lebih berwibawa dan lembut didepannya.
Tanpa sadar air mata Jennie mengalir, membuat Top yang melihat itu segera menyeka air mata Jennie dengan menangkup kedua pipinya.
Rasa bersalah karna menyerahkan Jennie tentu saja muncul dibenaknya.
"Ayah baik baik saja, ayah hidup dengan baik, jadi kau harus jalani hidupmu dengan baik juga." Entah kenapa jawaban yang ingin sekali Jennie dengar membuat Jennie seperti melihat sosok ayahnya di dunia Seoul.
"Iya, hiks aku menjalani hidupku dengan sangat baik ayah." Kata Jennie menjawab pertanyaan itu, ia sama sekali tidak sadar dengan apa yang ayahnya tutupi darinya.
Sandara yang melihat Jennie sedih pun berkata.
"Jane, ibu ingin pergi ke kuil setelah ini, kau akan pergi dengan ibu kan? Rasanya ini semua mimpi kalau ibu mendapatkan kembali putri ibu setelah beberapa bulan lamanya."
"Ibu hanya mengajak Jane saja, kenapa ibu tidak mengajakku dengan ayah juga?" Kata Kai menyela omongan Sandara.
"Tumben sekali kakak ke kuil, biasanya kakak juga yang paling males ke kuil bersama ayah." Ucap Jennie.
"Ayah akan ikut jika kau ikut." Kata Top membuat Jennie tersenyum hangat.
"Yaah setidaknya aku harus berterimakasih karna Dewi menjagamu dengan aman disana." Kai.
Denebolla salah satu negara dengan Gaia sebagai dewi mereka, penuh dengan kuil dapat Jennie lihat bagaimana orang orang disini menghargai seni sebagai suatu bentuk karya yang Gaia berikan kepada mereka.
Hasil bumi dan semua membuat kehidupan kota menjadi lebih damai dan indah. Walau begitu rahasia kekuatan Jennie sebagai Gaia tidak bisa terungkap, hanya Taehyung dan beberapa orang saja yang tau tentang hal ini.
Lagipun kekuatannya masih harus menjadi rahasia. Bayangkanlah Denebolla adalah negara hangat dengan dua musim, dan pakaian yang unik dengan ukiran ukiran bunga sebagai salah satu cirihas.
Sanggul yang menyangga kepala para ibu dan juga kota yang penuh dengan rasa kuno melekat.
Malioboro, hampir sama dengan jalanan kota itu, jalanan Denebolla di hiassi oleh mall mall memanjang dan melebar menghormati sesuatu diatas mereka menjadi salah satu keindahan bulan dan bintang yang saling berdekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Yang Terabaikan [Taennie]
FanficJennie sangat suka dengan cerita novel fantasi, apalagi novel yang berjudul The King Of Dead, itu adalah salah satu novel yang paling ia suka, novel itu menceritakan tentang seorang gadis pemberani yang menjadi seorang prajurit dan memikat hati sang...